9

84 11 2
                                    

Wheein mengerjap seketika menatap sekelilingnya, ia sadar bahkan sangat sadar saat Taehyung menggendongnya malam itu sampai ke kamar.

Dan ia sangat sadar memeluk Taehyung malam itu dan itu hal sengaja yang Wheein lakukan, agar pria itu tetap di sampingnya.

Tapi sepertinya Taehyung sudah pulang saat Wheein mulai tertidur lelap.

Dan perkataan Taehyung malam itu, sungguh ia tidak bohong ia mendengarnya dengan jelas bahkan sangat jelas. Namun setelah penuturannya Wheein sama sekali tidak tau harus melakukan apa setelahnya.

Ia juga sadar tentang perasaannya pada Taehyung dan dia bahkan tidak tau sejak kapan perasaan itu muncul, dan setiap bersama Taehyung ia merasa sangat bahagia bahkan lebih bahagia

Setelah ayah meninggalkannya dan ibunya lalu menikah dengan wanita lain. Wheein sama sekali tidak pernah merasakan kebahagiaan dari sosok pria manapun dan setelah kehadiran Taehyung kebahagiaan itu muncul kembali.

“Dan apa yang harus aku lakukan setela pernyataan itu Kim?”

••

Wheein mendudukkan tubuhnya di ruangan kerjanya, melihat setiap daftar pekerjaan yang akan ia lakukan hari ini. Wheein berniat untuk menghindar dari Taehyung barang sebentar saja memastikan jika perasaannya sungguh tulus bukannya main-main seperti yang ia lakukan pada para gadis-gadis dulu saat masih SMA.

“Ara–ya, apa jadwalku hari ini?”

“Sepertinya tidak ada, Karna kau sudah menyelesaikannya kemarin”

“Benarkah?”

“Hmm”

Wheein menghela nafas panjang, biasanya jika jadwal kosong seperti ini ia akan langsung pergi ke kantor agensi Taehyung dan menemani pria itu pemotretan sampai selesai. Tapi semua ia urungkan sebab niat awalnya yang harus berjalan dengan lancar.

Sejujurnya Wheein tidak sanggup dengan kebiasaan yang tidak pernah absen ke kantor agensi Taehyung kini harus tetap diam di kantornya sendiri sampai jam kerja selesai.

“Membosankan”

••

Taehyung melirik ke arah sekelilingnya mencari satu objek yang sejak tadi mengisi pikirannya, yang bahkan belum menunjukkan batang hidungnya seperti biasa.

Ia berdecak sebal, pemotretan kali ini sangat spesial tapi bahkan Wheein tidak ada di sini untuk melihatnya.

Pemotretan yang Taehyung inginkan dengan sebuah majalah, dan Wheein begitu bersemangat saat tau Taehyung akan melakukan pemotretan dengan majalah itu. Tapi gadis itu tidak ada di sini bersamanya.

“Baiklah Kim, ayo kita mulai pemotretannya”

“Ya Hyung”

1

2

3

Cekrekk

“Prefect”

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


“Prefect”

Hari ini pujian terus datang dari sang photographer, seharusnya Taehyung merasa senang namun tampak dari raut wajah pria itu bahkan tidak ada rasa bahagia atas pujian yang di berikan.

Bahkan semua orang tau Taehyung sangat suka di puji.

“Kau tampak murung Kim, ada masalah?”

Taehyung menggedikkan bahunya “Begitulah Hyung”

“Kau bisa menceritakannya padaku”

Taehyung tersenyum menatap ke arah photographer, diam sejenak sambil berfikir sesuatu.

Seharusnya ia memang menceritakannya, sebab jika ia terus diam tak ada jalan keluar atas semua yang akan ia lakukan.

“Hyung, apa kau pernah memiliki sahabat seorang wanita?”

Sang photographer menatap ke arah Taehyung yang sedikit gugup, ia sangat tau kemana arah cerita ini berjalan.

“Tentu, bahkan lebih dari satu. Dan salah satunya adalah istriku. Kenapa?”

Taehyung menghela nafas, sungguh ini membuatnya hampir gila.

“Bagaimana jika suatu hubungan persahabatan sudah menetapkan janji untuk tidak saling mencintai, tapi salah satunya melanggar janji itu. Apa itu sebuah masalah besar?”

Photographer itu tersenyum menepuk pundak Taehyung.

“Itu bukan masalah besar, perasaan muncul secara tiba-tiba semakin kau nyaman dengan seseorang. Dan mustahil hubungan antara seorang wanita dan pria tidak ada rasa cinta di dalamnya, yang terpenting hanya pada dirimu. Aku juga berfikir dia memiliki perasaan yang sama padamu, hanya saja dia menunggu kau untuk mengatakannya lebih dahulu”

“Aku takut dia akan membenciku Hyung”

“Wanita suka kejujuran, semakin kau jujur padanya maka ia akan mengerti. Lakukan sesuai rencanamu jangan sampai semua hancur hanya karna ia pergi dengan pria lain”

Oh tidak. Bukan itu yang Taehyung inginkan. Sebenarnya ia juga berniat untuk menyatakan perasaanya pada Wheein, Apapun resiko yang akan ia dapat ia harus tetap menerimanya.

Sekalipun itu Wheein menjauhinya, sebab ini kesalahannya yang melanggar janji mereka berdua. Tapi setidaknya ia sudah jujur atas perasaannya.

••

Haii, dapat salam dari Taehyung dan Wheein

Katanya “Selamat membaca” 😍❤️

Jangan bosen untuk terus ngedukung cerita yang author buat yaa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan bosen untuk terus ngedukung cerita yang author buat yaa.

Jangan lupa vote and follow yaa.

Ridiculous✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang