1

5.5K 120 3
                                    

Happy reading

......

"Satu, dua, tiga. Oke ganti gaya, Alexa tolong lebih dekat dengan Gabriel." Instruksi dari sang photografer kepada Alexa, sejak tadi ia tidak fokus dalam pemotretan kali ini. Karena selama 5 tahun dia menjadi model Alexa tidak pernah mau mengambil pemotretan yang berpasangan seperti ini.

"Alexa tolong fokus, tangan kamu jangan biarkan tegang di atas bahu Gabriel, buat serileks mungkin!" Fotografer tersebut sangat kwalahan memberikan instruksi untuk modelnya yang ini.

"Alexa fokus!" Kata Dhisa yang tak lain adalah asistennya. Dhisa juga geram melihat Alexa yang sedari tadi tidak bisa melakukan pemotretan dengan benar.

"Baiklah, untuk hari ini pemotretan selesai. Kita akan lanjutkan besok!" Semua kru langsung membersikan peralatan pemotretan, sedangkan Alexa langsung berjalan menuju ke arah Dhisa. Dia langsung menghindari Gabriel, pria tampan itu hendak berbicara kepadanya namun Alexa menolak dengan langsung pergi dari hadapan Gabriel.

"Jika kamu tidak bisa profesional, kamu bisa di pecat Lexa!" Tegur Dhisa sambil memberikan botol air minum kepada wanita cantik tersebut. Sedangkan Alexa hanya cuek saja mendengar omelan asisten nya tersebut.

"Ish percuma ngomong sama kamu!" Lalu Dhisa membereskan semua barang yang ia bawa untuk kebutuhan pemotretan Alexa.

"Kapan kontrak kita berakhir dengan perusahaan ini?" Tanya Alexa, dia baru tahu jika ia akan melakukan pemotretan dengan model pria, semua ini Dhisa yang mengurusnya.

"Besok, kau senang hm?!" Tanya Dhisa saskartik kepada Alexa."Tentu saja aku senang." Jawab Alexa lalu ia meninggalkan Dhisa dan memilih untuk menunggu di dalam mobil saja.

"Dasar model tak tahu diri!" Maki Dhisa, yang masih bisa Alexa dengar. Makian itu sering sekali Alexa dengar namun ia tidak mempermasalahkan nya. Karena ia tahu jika selama ini dia sering membuat Dhisa kerepotan.

Dhisa langsung menghampiri mobil setelah ia selesai membereskan semua barang-barang yang ia bawa.

"Kita cari makan siang dulu, aku sudah sangat lapar." Kata Alexa, Dhisa mengangguk, mobil itu langsung meninggalkan area pemotretan.

"Mau makan apa sekarang?" Tanya Dhisa memulai obrolan, karena di dalam mobil hanya ada keduanya saja. Mereka tidak menggunakan sopir karena Dhisa bisa menyetir.

"Nasi." Jawab Alexa, yang membuat Dhisa langsung mengerem mobil secara tiba-tiba yang membuat kepala Alexa terbentur dashboard mobil.

"Yang bener dong nyetirnya!" Protes Alexa sambil mengelus keningnya yang sakit.

"Kau juga harus bener dong, yakali cuma makan nasi doang!" Pekik Dhisa tak kalah keras.

"Dasar lemot, ya kamu pikirin lah. Restoran yang menyajikan nasi dan lainnya." Kata Alexa yang lagi-lagi membuat Dhisa hendak mengamuk.

"Keterlaluan!" Ucap Dhisa lalu ia kembali menjalankan mobilnya.

Mereka berhenti di sebuah restoran Indonesia yang ada di Amerika. Restoran ini baru saja Dhisa temui tadi saat ia mencarinya di google.

"Pintar juga kamu milih restoran nya." Puji Alexa lalu ia langsung turun dari dalam mobil tanpa melihat wajah kesal Dhisa.

Dhisa duduk di hadapan Alexa, banyak sekali pelanggan yang ada di restoran tersebut melihat Alexa, namun Alexa hanya cuek saja.

Dhisa langsung memesan makanan untuk mereka berdua, sembari menunggu pesanan datang Dhisa mengecek Ponsel miliknya."Gila-gila, parah sih aaaa...." Teriak Dhisa dengan heboh yang membuat Alexa geram, dia malu sangat malah. Disini banyak pelanggan yang melihat kearah mereka.

"Kau kenapa? Kesurupan hah?!" Tanya Alexa namun Dhisa tidak peduli dia masih menatap ponselnya.

"Ka---kau pasti tidak percaya ini, OMG perusahaan besar MB, yang bergerak di bidang Fashion, entertainment maupun penginapan. Mereka ingin kamu jadi brand ambassador mereka." Jelas Dhisa dengan heboh.

"Permisi, ini pesanan nya." Beberapa pelayan menyajikan menu makanan asal Indonesia untuk keduanya.

"Kau yakin? Baca lagi mungkin saja itu pesan penipuan." Kata Alexa dengan cuek, ia lebih mementingkan lalapan yang ada di hadapannya. Perutnya sedari tadi sudah berbunyi meminta diisi.

"Dasar, baca aja sendiri. Itu nomor sekertaris dari pemilik perusahaan." Kata Dhisa, dia memberikan ponselnya untuk Alexa agar wanita itu bisa membaca isi pesan yang dikirim oleh sekertaris pemilik perusahaan MB.

"Uhmm...dari mana kau bisa mendapatkan nomor sekertaris nya?" Bukannya menanyakan tentang pekerjaannya, Alexa malah menanyakan bagaimana Dhisa bisa memiliki nomor sekertaris perusahaan MB.

"Makin hari aku lihat, kau makin gila saja. Sebaiknya kau cepat menikah saja." Ucap Dhisa dan langsung merebut ponsel nya kembali.

"Apa hubungannya?" Tanya Alexa kembali.

"Diam, kita Minggu depan langsung terbang ke Milan saja. Kau akan menandatangani kontrak dengan perusahaan MB. Pekerjaan ini harus kita dapatkan, agar kau model abal-abal bisa semakin naik."

"Model abal-abal kata kamu, kau tidak lihat hah, majalah fashion selalu memuat wajahku saja. Lihat saja di internet seberapa terkenalnya model abal-abal ini." Kata Alexa dengan jengkel, namun Dhisa hanya mendengus saja.

Tentu saja Dhisa tidak serius dengan mengatakan jika Alexa adalah model abal-abal. Dia tahu prestasi gadis ini. Jangan heran tentu saja Alexa masih gadis karena selama ini dia tidak pernah menjalani hubungan maupun menjalin ONS (One Night Stand).

"Cepat habiskan makanan mu, kita sore ini akan melakukan pemotretan lagi. Tapi tempatnya di pantai." Alexa mengangguk saja.

........

"Kau sudah mengirim pesan untuk asisten Alexa?" Tanya pria tampan itu kepada sekertaris nya."Sudah tuan, dan Minggu depan kita akan rapat dengan mereka." Ucap Jonathan kepada bosnya.

"Bagus, aku sudah tidak sabar rasanya bertemu dengan wanita cantik itu." Ucap Arthur, ya pria itu adalah Arthur. Dia adalah pria tampan yang sangat mengagumi sosok Alexa, entah apa yang ia lihat dari model itu namun yang pasti Arthur sudah tergila-gila sekarang terhadap Alexa.

"Sudah kau siapkan kontraknya?" Tanya Arthur.

"Sudah tuan, tuan tadi nyonya besar menghubungi saya dan menyuruh saya mengatakan kepada anda jika nyonya besar sangat merindukan anda." Arthur terdiam, dia sadar selama ini dirinya jarang pulang ke rumah, karena alasan pekerjaan.

"Katakan pada Mommy, kalau malam ini aku akan pulang dan makan malam bersama." Jonathan mengangguk lalu ia ijin undur diri karena ruangannya berada di luar. Sekaligus dia ingin menghubungi ibu Arthur.

Sedangkan Arthur menatap foto Alexa yang berada di majalah Fashion dengan tatapan penuh kekaguman, namun ia juga hendak marah karena gadis itu melakukan pemotretan dengan pria tadi.

"Dasar gadis nakal, lihat saja aku akan menjadikan mu milik ku." Gumam Arthur.

Arthur adalah pria keturunan Indonesia, Milan dan sekarang ia dan keluarganya tinggal di Milan karena mengikuti ibunya. Namun kadang mereka juga sesekali berlibur ke Indonesia yaitu negara tempat ayahnya tinggal.

............

Alexa, Please Be MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang