15

1.1K 31 1
                                    

Happy Reading

........

Malam itu mereka tidak jadi mengunjungi ibu Alexa di rumah sakit, Arthur menjaga Alexa di kamarnya begitupun dengan Kennan yang membuat sangat nenek merasa kesal melihat cucu laki-laki nya menempel kepada Alexa.

"Kennan biarkan Arthur yang menjaga Alexa, kamu kembali ke kamar mu sekarang!" Ucap Nenek yang membuat Kennan memasang wajah masam. Kenapa neneknya lebih mempercayai orang luar dari pada dirinya yang notabene nya adalah kakak Alexa sendiri.

"Arthur jaga Alexa, nenek akan beristirahat. Besok kita akan pergi ke rumah sakit!" Setelah mengatakan hal tersebut nenek Alexa langsung kembali ke dalam kamarnya. Arthur berada di samping Alexa, dokter mengatakan jika Alexa hanya kelelahan. Arthur pikir Alexa pingsan karena terkejut dengan mengetahui jika dialah pria yang melamar kepada orang tua gadis ini.

.......

Danu berada di rumah sakit untuk menemani istrinya, beberapa saat lalu Kennan menelponnya dan mengatakan jika Alexa pingsan karena mengetahui jika Arthur adalah orang yang melamarnya. Danu masih ragu dengan pria dari keturunan Bagaskara karena sudah tidak asing lagi jika keluarga itu terkenal dengan playboy nya.

"Haruskah aku menguji pria itu dulu?" Tanya Danu kepada di rinya sendiri, setelah ia pikir-pikir tidak mungkin jika dia melepas putrinya begitu saja bersama pria yang memiliki latar belakang yang cukup cacad jika bersangkutan dengan percintaan. Tapi Danu kembali memikirkan ibunya, jika ibunya ikut campur maka rencananya tidak akan berhasil. Akhhh---dia pusing, dia tidak ingin terjadi sesuatu yang buruk terhadap putrinya dia harus tegas kali ini walaupun harus melawan ibunya sendiri.

Danu menelpon sekertarisnya dan menyuruh pria itu datang ke mansion keluarga besok pagi, besok ia akan memberikan tantangan untuk Arthur karena sepertinya Arthur sangat mencintai Alexa putrinya. Jika sudah begini Danu rasa ia harus ikut campur terlebih ini untuk kebahagiaan anaknya sendiri.

......

Suara kicauan burung di pagi hari disertai dengan sinar matahari yang masuk melalui celah-celah jendela yang sudah di buka, Alexa dengan perlahan membuka matanya kepalanya cukup pusing. Alexa menatap ke arah sekitar kemudian menghela nafas kasar, dia menatap ke arah langit-langit kamarnya sembari berpikir bahwa apa yang ia ketahui kemarin adalah mimpi.

Dia bukannya tidak Terima, dia senang saking senangnya dia sampai pingsan. Alexa pikir cintanya bertepuk sebelah tangan namun ternyata cinta nya di sambut oleh Arthur dan pria itu sudah terlebih dahulu melamarnya.

Tok! Tok! Tok!

Suara ketukan pintu membuat Alexa terkejut, dia langsung bangun dan melihat siapa yang masuk ke dalam kamarnya.

"Ada apa kak?!" Alexa pikir itu adalah Arthur namun yang datang adalah Kennan. Pria itu membawa susu dan juga cake untuk adiknya, Alexa menatap Kennan dengan alis terangkat sebelah. Jika melihat sikap Kennan yang seperti ini Alexa yakin pasti ada mau nya.

"Kakak sudah membuatkan mu ini." Jawab Kennan sembari mengangkat mapan yang ada di tangannya dengan senyuman manis yang melebihi manisnya gula.

"Hmm.... Terima kasih." Kennan meletakkan napan itu di atas pangkuan Alexa kemudian dia duduk di sebelah adiknya tersenyum.

"Makan lah, kakak yakin cacing yang ada di perut mu itu meronta-ronta untuk di beri makan." Alexa mendengus sejak kapan Kennan tahu bahwa perutnya seperti itu.

Alexa dengan perlahan makan cake yang Kennan bawa. Jika di pikir-pikir mana mungkin Kennan bisa membuat Cake selezat ini apakah pria ini membelinya dari luar? Huhhh jika benar makan Alexa sangat marah bagaimana bisa kakaknya seperi itu bahkan seumur-umur Alexa tidak pernah merasakan masakan sang kakak.

"Kenapa menatap kakak seperti itu?!" Tanya Kennan dengan bingung karena tatapan yang di berikan oleh Alexa kepadanya.

"Hm.....Tidak, hanya saja aku penasaran apa benar kakak yang membuat ini semua?"

"Ten--tentu saja itu buatan kakak, kenapa? Apa tidak enak?!" Tanya Kennan dengan sedikit gugup.

"Ini sangat lezat, aku baru tahu kalau kakak bisa membuatnya. Bagaimana jika lain waktu kakak ajarin aku membuatnya." Mata Kennan membulat, apa iya? Dengan cepat Kennan mencicipi cake yang ia bawa dan benar rasanya sangat pas. Kennan tersenyum cangguk ini adalah buatan pria itu bagaimana bisa ia membuat cake seenak ini. Bukankah dia hanya CEO di perusahaan besar saja.

Sedangkan pria yang ada di luar tersenyum puas, ia pikir akan gagal tapi ternyata dia berhasil dan itu adalah cake pertama yang ia buat untuk orang spesial.

Beberapa saat yang lalu sebelum nya dia hendak mengantarkan napan itu untuk Alexa namun Kennan dengan tak tahu malunya merebut napan tersebut dari tangan Arthur. Kennan mengatakan jika Arthur tidak pantas untuk Alexa karena dia pikir Arthur adalah pria yang hanya akan menyakiti Alexa.

Setelah itu Arthur mengalah dan membiarkan Kennan untuk memberikan napan tersebut untuk Alexa, walaupun Arthur tidak memberikan nya secara langsung hal itu tidak masalah untuknya karena ia sudah mendengarkan bahwa Alexa memuji makanan yang ia buat.

Nenek melihat Arthur yang berdiri di depan pintu Alexa dia memanggilnya membuat Arthur terkejut.

"Arthur!" Dari dalam kamar Alexa maupun Kennan mendengar panggilan itu. Mereka keluar dan melihat jika Arthur masih ada di depan pintu kamar Alexa, nenek juga menghampiri nya dengan perlahan.

Arthur menggaruk tengkuk nya yang tidak gatal, harusnya dia pergi dengan cepat dari depan pintu kamar Alexa agar dia tidak ketahun seperti ini.

"Sedang apa kamu disini?" Tanya Alexa dalam hatinya dia sangat lemas karena mengetahui fakta bahwa Arthur melamarnya.

"Ehmm...anu itu---aku hen---." Perkataan Arthur langsung dipotong oleh Kennan.

"Mungkin dia hanya ingin berpamitan untuk kembali ke milan." Ucap Kennan yang membuat Arthur terdiam dia menatap Kennan dengan tangan yang mengepal. Apa Kennan memulai perang dengannya? Arthur berusaha mengontrol emosinya tidak etis bila ia marah ketika ada Alexa dan juga nenek di hadapannya saat ini.

"Arthur apa itu benar?" Tanya Nenek

"Tidak, aku hanya ingin mengajak Alexa untuk pergi ke rumah sakit." Jawab Arthur dengan senyum puas ke arah Kennan. 

"Ken kamu ini ada-ada saja!" Ucap sang nenek kemudian dia menyuruh Alexa untuk bersiap-siap. Alexa masuk ke dalam kamarnya tanpa menoleh ke arah Arthur, Kennan menahan amarah melihat wajah puas dari pria seperti Arthur. Sial harus sampai kapan dia melihat Arthur di rumahnya, harus nya ia lebih tegas mana mungkin seorang pria kaya seperti Arthur tidak memiliki uang untuk menyewa sebuah kamar hotel mewah.

"Dasar benalu! cepat pergi dari sini sialan au bosan melihatmu berkeliaran di mansion keluarga ku!" Maki Kennan terhadap Arthur setelah Alexa dan nenek pergi. Keturunan Bagaskara di maki seperti itu tidak akan membuatnya ciut. Dia lebih tertantang untuk melawan pria sok keras yang ada di hadapannya ini.

"Aww--- aku sangat takut!" Ejek Arthur dengan diiringi seringai di sudut bibirnya.

"Bagaimana jika aku mengatakan kepada Alexa bahwa seorang Kennan adalah seorang Gay!" Puas melihat wajah Kennan, Arthur langsung pergi dari sana. Sebenarnya Kennan bukan Gay hanya saja ketika mereka SMA ada seorang pria namun berdandan seperti wanita dia menyukai Kennan saat kelas sdang sepi pria itu mencium Kennan dan hal tersebut tidak sengaja Arthur lihat. Ini adalah aib yang sangat memalukan untuk Kennan oleh sebab itu ketika SMA dia tidak berani melawan Arthur, karena rahasianya ada di pria itu.


.......

Maaf ya jarang update

Alexa, Please Be MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang