14

1.2K 40 1
                                    

Happy Reading

......

"Sayang kamu begitu cantik ketika terlelap seperti ini." Puji Arthur kepada Alexa yang sangat nyenyak dalam tidurnya, padahal jam sudah menunjukkan pukul dua siang tapi Alexa masih belum juga bangun.

Arthur memberikan kecupan di kening Alexa sebelum dirinya keluar dari dalam kamar tersebut, dia juga memiliki sopan santun bagaimana mungkin dia bisa seenaknya berduaan bersama dengan Alexa di dalam kamar gadis itu padahal di luar masih ada nenek dan juga kakaknya Alexa.

Di ruang tamu, nenek Alexa langsung menghampiri Arthur.

"Bagaimana perjalan kamu dan Alexa kesini? Apa semuanya baik-baik saja?! Tanyanya dengan antusias, dia sudah menganggap Arthur sebagai cucunya karena sebentar lagi dia dan Alexa akan segera menikah.

"Semuanya baik nek, oh iya aku dan Alexa ada membeli hadiah untuk nenek. " Kemudian Arthur membawa salah satu tas lalu membukanya, dia mengeluarkan satu kotak kecil dengan motif bunga.

"Apa itu?" Tanya nenek Alexa dengan penasaran. Arthur langsung memberikan kotak tersebut.

"Jangan menyogok nenek dengan barang murah pemberian mu itu!" Ucap Kennan dengan nada jengkel baru kali ini dia merasa tersaingi sebagai cucu lelaki dari keluarga Alwin.

"Kennan! Kenapa berbicara tidak sopan seperti itu huh?! Dia calon suami adik mu hargai apa yang dia berikan untuk nenek." Mendengar neneknya berbicara seperti itu membuat wajah Kennan semakin suram seakan tidak ada sinar yang masuk untuk meneranginya.

"Masih calon! Alexa belum tentu mau menikah dengan pria seperti nya!" Ucap Kennan dengan jengkel sembari menatap Arthur dengan tatapan meremehkan.

"Sudah-sudah, nenek tidak mau kamu selalu memojokkan Arthur!"

Kemudian nenek Alexa beralih menatap ke arah Arthur yang masih diam, dia tidak enak hati dengan pria tampan yang ada di hadapan nya ini. Perkataan Kennan memang benar-benar bisa membuat nya malu bahkan dia dengan terang-terangan mengatakan bahwa dia tidak menyukai Arthur.

"Buka lah nek, semoga nenek suka dengan hadiahnya." Nenek Alexa langsung mengambil kotak tersebut dan membukanya. Dia terpana melihat sebuah kalung berlian dengan permata merah. Dia sangat menyukai benda ini, dia sangat ingin memilikinya namun tidak pernah bisa karena dulu saat di lelang kalung ini sudah di beli oleh orang lain dengan harga yang fantastis.

"Aku dan Alexa membeli kalung berlian itu, kami tidak tahu apa yang nenek suka." Jelas Arthur, dia menatap ekspresi nenek Alexa dengan takut-takut karena dia tidak yakin bila wanita tua tersebut menyukai hadiah nya karena dia adalah orang kaya yang pasti nya bisa membeli lebih banyak kalung tersebut.

"Nenek sangat menyukainya, ini adalah kalung yang selalu nenek idam-idamkan. Nenek tidak menyangka jika orang yang membeli kalung ini adalah kamu." Setelah mengatakan bahwa dia menyukai pemberian Arthur , nenek langsung menggunakan kalung tersebut sambil tersenyum.

Hati Arthur terasa berbunga bunga ketika melihat nenek Alexa menggunakan dan menyukai kalung tersebut. Ini adalah pencapaian terbesarnya karena sudah bisa mengambil hati dari nenek Alexa, tinggal dia mendekati orang tua gadis itu. Oh iya dia lupa untuk pria dengan wajah murah yang bernama Kennan ini ia akan mengurasnya nanti jika semuanya sudah berada di kendalinya.

Arthur memiliki obsesi terhadap Alexa, maka dari itu dia harus bisa mendapatkan gadis tersebut dengan cara meluluhkan semua hati keluarganya agar bisa menerima dirinya di keluarga Alwin.

"Kalau begitu kamu istirahat terlebih dahulu dikamar mu berada di samping kamar Alexa. Nanti malam kita akan pergi ke rumah sakit bersama-sama."

"Nenek tidak boleh ke rumah sakit, nanti bukan nya jenguk mamah malah bisa nenek yang ikut di rawat!" Protes Kennan membuat sang nenek melotot ke arahnya.

"Kamu ini selalu saja mendoakan hal buruk terhadap nenek! Pasti ini semua karena kamu belum menikah!" Kennan hendak protes namun sang nenek sudah pergi dari hadapannya membuat Kennan mengumpat kesal.

"Kau bahkan belum berubah sama sekali Ken!" Ucap Arthur sambil tertawa terbahak-bahak. Sejak dulu memang Kennan lah yang memiliki sifat dan selalu blak-blakan bahkan bisa membuat orang lain jantungan jika dirinya mengeluarkan sindirinya. Hal itu membuat semua teman-temannya tertawa karena mereka selalu mengejek Kennan sebagai pria jadi-jadian sebab mulutnya yang seperti ibu-ibi komplek.

"Kau bahkan lebih buruk dari ku, apaan itu tadi hah? Menyogok nenek dengan kalung murahan, kamu pikir aku tidak mampu membelinya?!!" Tanya Kennan dengan sakartik membuat Arthur teqrsenyum mendengarnya.

"Tentu saja kamu tidak mampu, karena kalung itu hanya ada satu di dunia ini!" Setelah mengatakan hal itu, Arthur langsung masuk ke dalam kamarnya meninggalkan Kennan yang tengah menahan kesal di ruang tamu. Sore ini dia apes sekali, sejak kapan dirinya bisa kalah telak saat berdebat dengan seorang Arthur.

"Lain kali aku akan membungkam mulut itu sialan!" Maki Kennan karena tidak terima dengan kekalahannya, Kemudian dia pergi ke kamarnya.

Di dalam kamarnya, Arthur membaringkan tubuhnya. Dia sangat kelelahan sejak kemarin tidak ada istirahat dengan teratur karena menghabiskan banyak waktu bersama dengan Alexa. Dia bahagia tentu saja karena sebentar lagi tujuannya tercapai Alexa akan menjadi istrinya.

Malam ini ia menginap di rumah milik keluarga Alexa atas ijin dari nenek gadis itu sendiri, Arthur senang karena dia di terima di dalam keluarga Alexa yah walaupun sebenarnya Kennan masih belum menerimanya jika dia akan  menjadi adik ipar pria tersebut.

Di ruang tamu Alexa menatap Kakaknya yang seperti kesal. Entah apa penyebabnya.

"Ken, kenapa wajah mu seperti itu? Kamu belum bersiap-siap untuk menjenguk Mamah di rumah sakit." Kencan memalingkan wajahnya dia tidak menayangkan jika adiknya ini dengan cepat luluh terhadap Arthur pria sialan itu.

"Kamu yakin dengan pria itu? Aku rasa lebih baik kamu jangan menerima lamarannya." Kata Kennan yang membuat Alexa terkejut, lamaran? Siapa, siapa yang melamarnya?

"Siapa? Siapa yang dilamar?!" Tanya Alexa memastikan. Melihat keterkejutan adiknya membuat Kennan bisa menebak jika Alexa belum mengetahui apapun tentang lamaran tersebut.

"Kamu!" Kepala Alexa berdenyut, sejak kapan dia dilamar dan oleh siapa itu? Dia jatuh cinta kepada Arthur tapi mungkin bukan pria itu yang melamarnya.

"Alexa! Apa kamu sudah siapa?" Tiba-tiba suara Arthur menyadarkan Alexa. Pria itu sangat tampan ketika berjalan menghampiri Alexa yang membuat gadis tersebut terpesona.

"Kedip kan mata mu Alexa, itu pria yang melamar mu." Alexa tiba-tiba jatuh di lantai membuat Arthur langsung menghampiri nya.

"Sayang.... Alexa kamu kenapa?" Kennan dengan cepat mengambil Alexa dari pangkuan Arthur.

"Ini semua gara-gara kamu, kau tahu Alexa begini karna tahu orang yang melamar nya adalah pria seperti mu!" Jelas Kennan. Kennan memanggil pembantu untuk mencari minyak kayu putih untuk Alexa. Sedangkan Arthur terdiam, apa Alexa menolak nya? Apakah gadis itu tidak mau hidup bersama dengan nya? Melihat Arthur yang terdiam membuat hati Kennan merasa sangat puas.

.........

Fb : Roy Alexander Smith

Alexa, Please Be MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang