6

2.1K 57 2
                                    

Happy reading

.........

"Kenapa gadis itu seperti jual mahal Jo?" Tanya Arthur pria itu masih tidak mengerti dengan jalan pikiran Alexa. Jika model lain yang berada di posisi Alexa sekarang pasti mereka tidak akan menolak dan langsung menandatangani kontrak perjanjian tapi Alexa gadis itu berbeda.

"Maaf tuan, mungkin nona memiliki alasan lain. Saya akan mencari tahu nya." Jawab Jo, dia tidak mau membuat tuannya berfikir aneh tentang Alexa. Arthur mengangguk  lalu ia kembali ke mejanya dan melanjutkan pekerjaan yang sempat tertunda tadi. Sedangkan Jo dia juga kembali bekerja.

.......

Di kediaman orang tua Arthur, seorang pria yang tak lain adalah kepercayaan dari keluarga Bagaskara. Dia berjalan dengan penuh wibawa dan menghampiri Davina yang tengah duduk santai saat itu.

"Azam ada apa, tumben sekali pulang lebih awal." Kata Devina. Devina sudah menganggap Azam seperti adiknya sendiri karena pria ini sudah lebih dari 15 tahun mengabdi untuk keluarganya. Biasanya Azam akan pulang jika Suaminya pulang juga, namun beberapa hari lalu dia di tugaskan untuk mengikuti kemana Arthur pergi.

Sebenarnya Devina dan juga Julian tidak ingin mencurigai anak sulung mereka tersebut namun tingkah Artur dan juga selama ini mereka tidak pernah melihat Arthur bersama dengan wanita jadi mereka menganggap bahwa Arthur ini adalah seorang yang menyukai sesama jenis.

"Ada hal penting yang harus saya sampaikan tentang tuan Arthur nyonya."

"Apa itu? Jadi Arthur benar-benar gay?!" Tanya Devina dengan raut wajah sedih. Dirinya tidak menyangka jika anak sulungnya yang terlihat sangat macho dan juga tampan menyukai seorang pria juga.

"Oh.... Tidak nyonya, itu tidak benar. Selama ini para awak media hanya memberitakan hoax saja demi perusahaan mereka." Ucap Azam lalu Azam memberikan sebuah amplop yang berisi foto-foto yang random kepada Devina. Devina meneliti dan melihat hal janggal di foto tersebut.

"Jadi, kenapa dia mendatangi rumah keluarga Alwin?" Tanya Devina dengan penasaran. Dirinya masih melihat beberapa foto, ada foto Arthur yang tengah makan malam bersama keluarga Alwin dan ada juga ketika Arthur tengah duduk di ruang tamu bersama keluarga itu namun beberapa foto nampak tak jelas karena terhalang oleh Jo yang berdiri tepat di depan jendela dimana Azam mengambil foto.

"Saya belum berani memastikannya nyonya, namun dari beberapa sumber dan juga karyawan tuan Arthur. Mereka mengatakan jika tuan Arthur sangat tergila-gila terhadap anak gadis dari keluarga itu."

Devina terkejut, oh tuhan dia tidak menyangka jika anaknya diam-diam mendekati seorang wanita. Selama ini ia pikir semua yang di beritakan oleh media itu benar, namun hari ini Arthur membuktikan jika tuduhan tersebut sangatlah tidak benar.

"Yang mana Azam, apa anak bungsu mereka. Namun yang aku tahu anak bungsu dari keluarga tersebut saat ini tengah mengejar pendidikannya di luar negeri." Kata Devina, dia tidak terlalu mengenal keluarga Alwin namun beberapa media sering memberitakan keluarga tersebut. Mulai dari anak sulung mereka yang menjadi CEO yang bijaksana dan juga perusahaan mereka yang masuk ke dalam 10 perusahaan terbesar di Asia.

"Bukan nyonya, ini adalah anak kedua dari keluarga Alwin. Dia adalah nona Alexa, Ini orangnya nyonya." Tunjuk Azam kepada Devina. Devina mengambil tablet yang di berikan oleh Azam untuknya. Ia melihat beberapa foto disana, cantik. Itu kata pertama yang keluar dari mulut Devina saat melihat perempuan yang di sukai anaknya.

"Berapa usianya Zam?" Tanya Devina. Ia masih melihat-lihat foto Alexa yang baru ia tahu jika gadis ini berprofesi sebagai model. Pantesan Devina seakan tidak asing melihatnya, ternyata wanita ini adalah model terkenal.

"Usianya 24 tahun nyonya." Mendengar hal itu membuat Devina terkejut. Astaga anaknya menyukai wanita muda yang umurnya 4 tahun lebih muda dari dirinya.

"Baiklah, Zam kamu harus cari tahu informasi masih dari wanita ini. Apakah dia memiliki kekasih atau tidak." Azam mengangguk lalu ia berpamitan kepada Devina untuk kembali ke kantor ayah Arthur.

Sedangkan di kantor milik Kennan, kakak Alexa. Pria itu terkejut saat mengetahui jika pria yang nenek nya  maksud adalah Arthur teman SMA nya dulu yang terkenal karena ketampanannya.

Kennan menatap sekertaris sekaligus tangan kanannya."Apa kau yakin dan sudah membuktikannya bahwa itu adalah Arthur?" Tanya Kennan yang masih saja tidak percaya.

"Saya yakin tuan, ini adalah rekaman CCTV dari mansion. Terlihat jelas bahwa itu adalah Tuan Arthur dan sekertaris nya." Jelas Alfred sambil memberikan tablet yang menampilkan kedatangan Arthur dan juga sekertaris nya.

"Bagaimana bisa dia mengenal adik ku?" Pertanyaan itu membuat Alfred jengkel, Astaga untung saja Kennan adalah tuannya jika tidak sudah Alfred tendang bokongnya. Apakah Kennan lupa bahwa adiknya itu adalah model terkenal di Amerika.

"Tuan apakah anda lupa, jika nona Alexa adalah model terkenal jelas saja Mr. Arthur mengenal dirinya." Kennan menepuk dahinya dia tertawa karena kebodohannya sendiri sampai melupakan profesi adiknya sendiri.

"Saya dengar nona dan sekertaris nya akan bekerja sama dengan perusahaan Mr. Arthur." Kata Alfred mendengar hal itu Kennan bertambah bingung.

"Apakah Alexa tahu jika dia dilamar oleh pria itu?" Tanya Kennan.

"Nona Alexa tidak mengetahui hal itu tuan, saya yakin ini adalah kali pertama nona bertemu dengan Mr. Arthur." Kata Alfred sambil menunjukkan foto ketika Alexa masuk ke dalam perusahaan besar milik keluarga Bagaskara.

"Aku pusing memikirkan hal ini Alfred, kamu suruh salah satu anak buah mu untuk menjaga Alexa dari kejauhan. Aku tidak ingin adik ku kenapa-kenapa." Perintah Kennan, Alfred mengagguk lalu setelah itu dia pamit untuk keluar dari dalam ruangan tuannya tersebut.

Kennan memijit pelipisnya yang terasa sakit. Dia pusing mengenai niat Arthur yang tiba-tiba ingin melamar adiknya tersebut, yang ia tahu Arthur tidak pernah serius jika menjalani hubungan dengan seorang wanita.

Kennan takut jika Arthur hanya ingin menyakiti adiknya itu saja, jika memang itu niat Arthur. Kennan tidak akan membiarkannya melakukan hal itu.

"Dasar Berengsek apa dia ingin bermain-main dengan adik ku hah?!! Aku tidak akan membiarkan hal itu terjadi." Kata Kennan.

.......

"Aaahhh.....gue udah kenyang. Gak nyangka Lo mesan banyak banget, sampe ini ada sisa." Kata Dhisa kepada Alexa yang juga ikut bersandar di kursinya karena kekenyangan.

"Katanya Lo lapar, makanya gue mesan banyak." Jawab Alexa yang membuat Dhisa menggeleng kepala heran kepada Alexa, wanita ini cantik, berbakat. Tapi otaknya tidak bisa singkron dan tidak bisa membatasi apa yang ingin di beli nya.

"Ya tapi gak gini juga lah, ini kan mubajir namanya. Buang-buang makanan." Ucap Dhisa jengkel.

"Siapa bilang ini bakal di buang, kita bungkus aja. Lo kira enak nyari duit heh?!"

"Dasar model pelit, Lo ikhlas gak sih kasih gue makanan ini?!" Tanya Dhisa jengkel. Biasanya para model akan ogah membawa pulang sisa makanan mereka namun, Alexa? Astaga wanita ini beda tidak punya malu jika membawa pulang sisa makanan mereka.

"Gue gak pelit ya, gue cuma ngirit. Dan soal ikhlas gak nya gue kasih Lo makan tentu saja gue gak ikhlas tapi karena Lo banyak bantu gue ya udah gue ikhlasin aja yang ini dan seterusnya, asal Lo jangan teriak-teriak kaya orang kesurupan saat bertemu pria yang bernama Arthur itu." Mendengar hal itu Dhisa mendengus kasar.

Ini lah akibatnya jika Alexa tidak bergaul dan punya pacar, dia banyak ketinggalan tentang betapa serunya berinteraksi dengan pria tampan seperti Arthur dan juga Jonathan sekertaris pria itu.

.........

Guys maaf lama up ya heheh....

Nah disini aku rekomendasi cerita teman ku cek akun dia ya, rame-in lapak dia. Awas jangan lupa ke sana ya❤️
AnisaSwedia

Alexa, Please Be MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang