5

2.4K 67 2
                                    

Happy reading

.......

Hari ini tepatnya sekarang, kini Alexa dan juga Dhisa sudah berada di depan gedung yang begitu besar dan juga mewah. Alexa tidak ingin norak namun beda dengan Dhisa wanita itu sampai menganga menatap gedung tersebut.

"Tutup mulut mu Dhisa, nanti ada lalat yang bisa masuk!" Kata Alexa yang membuat Dhisa mendengus. Apakah Alexa tidak bisa melihat dirinya yang begitu terkagum kagum melihat gedung ini.

Keduanya masuk ke dalam gedung itu dan di sambut oleh satpam yang membimbing keduanya sampai di depan resepsionis. Amara yang sedang merias wajahnya terkejut akan kedatangan saingannya.

Amara langsung memasang wajah datarnya saat melihat Alexa, ia iri sangat malah karena saat ini Alexa begitu cantik dan anggun hanya dengan menggunakan baju kaos biasa dan celana jeans dipadu dengan high heels yang sepertinya sangat mahal.

"Ada yang bisa saya bantu?" Tanya Amara, dia beralih ke arah wanita yang bersama dengan Alexa.

"Kami ingin bertemu dengan Arthur Malven Bagaskara. Apa beliau ada?" Tanya Dhisa. Dhisa hendak menegur resepsionis di depannya ini namun ia urungkan niat nya karena Alexa langsung melotot ke arahnya.

"Apa anda sudah membuat janji? Untuk sekarang Pak Arthur sedangkan sibuk!!" Kata Amara dengan nada jutek.

"Katakan saja kepada seke---."

"Nona Alexa!" Panggil seseorang dari arah belakang keduanya. Alexa dan Dhisa langsung berbalik melihat siapa yang menegur Alexa.

"Ah kenalin saya Jonathan sekertaris dari Tuan Arthur, silahkan ikutin saya. Maaf membuat anda menunggu!" Kata Jo, Jo melotot ke arah Amara yang langsung ciut.

"Tidak apa, kami juga baru saja tiba." Sahut Alexa lalu ketiganya berjalan menuju lif.

Dhisa berbisik kepada Alexa yang ada di sampingnya."Kau lihat riasan wanita tadi haha." Suara tawa Dhisa membuat Jo yang ada di hadapan keduanya berdehem sedangkan Alexa langsung menyikut lengan Dhisa. Ketiganya sampai di lantai teratas gedung mewah itu. Dhisa menatap kagum lorong yang mereka lalui, ehm jika di perhatikan lagi daerah menuju ruangan dari pemilik MB grup ini sangat sepi maksudnya tidak ada perabot atau pun foto yang di pajang disana. Dhisa jadi penasaran bagaimana rupa dari anak pak Julian yang menggantikannya menjabat sebagai CEO di perusahaan besar ini.

"Silahkan nona." Ucap Jo, Alexa dan Dhisa masuk. Alexa menatap sekeliling ruangan itu dan menemukan sesosok tubuh tegap dan tinggi tengah berdiri di depan jendela besar yang langsung menuju pemandangan kota Milan.

"Tuan Arthur, nona Alexa sudah datang." Arthur yang masih menatap jendela hanya bisa mengepalkan tangannya, dia gugup sial! Bagaimana bisa ia bertingkah seperti ini, oke Arthur santai. Anggap saja dia adalah rekan bisnis mu. Kata Arthur dalam hati.

"Ehm." Arthur berdehem sebentar sebelum ia membalikkan badannya dan melihat wanita yang sangat ia gilai tersebut."Selamat datang nona, Silahkan duduk." Ucap Artur dengan mempersilahkan Dhisa dan Alexa duduk di sofa yang ada di ruangannya tersebut.

Alexa berterima kasih sedangkan Dhisa, jangan di tanya lagi wanita itu menganga sampai-sampai rahangnya hendak jatuh ke lantai sakit besarnya ia membuka mulutnya. Lagi Alexa menyiku lengan Dhisa sehingga wanita itu tersadar dan ikut duduk di sebelah Alexa.

.........

"Nenek ini bagaimana sih, kok bisa setuju saja dengan pria itu!" Protes Kennan kakak Alexa, Kennan langsung terbang ke Jepang setelah ia mendengar kabar dari ibunya jika ada seorang pria yang melamar adiknya dan sang nenek langsung setuju saja.

"Kau pasti mengenalnya dan satu hal lagi, kapan kamu nikah hah? Adik kamu saja sudah ada yang ngelamar terus kamu kapan ngelamar calon mu?!" Kennan langsung terdiam dia tidak menyangka jika kata protes yang keluar dari mulutnya membuat ia terjebak sendiri.

"Ya---ya itu Kennan belum punya calon, tapi yang pasti Kennan tidak setuju titik!!" Lalu Kennan langsung masuk kedalam kamarnya. Ish kenapa melawan neneknya ia selalu kalah dan Kennan bertanya-tanya siapa pria yang dengan beraninya melamar adik kesayangan nya itu. Dan kata neneknya ia mengenal pria itu, lalu siapa?

Kennan pusing, tapi dia harus mencari tahu agar nantinya kehidupan Alexa tidak berantakan gara-gara pria itu.

........

"Perusahaan saya sudah menyediakan. Apartemen pribadi dan mobil pribadi, jangka waktu untuk kontrak di perusahaan saya adalah 5 tahun. Jika memutuskan kontrak sebelum waktu yang di tentukan maka akan di denda dengan 3 kali lipat dari gaji yang di terima." Dhisa menganga dan membelakkan matanya itu sangat menggiurkan dan Alexa tidak mungkin menolaknya.

Alexa terdiam sedari tadi pria yang ada di hadapannya ini terus saja menatap nya."Ehm....Saya tidak bisa mengambil kontrak selama itu. Jika anda ingin saya mau waktu kontrak nya hanya 1 tahun saja." Kata Alexa, Dhisa menyikut perut Alexa sehingga gadis itu mengaduh sakit.

"Kau gila ya... Itu tawaran besar ambil saja toh cuma 5 tahun!" Bisik Dhisa namun Alexa tidak memperdulikan nya karena kali ini Alexa sendiri lah yang akan menentukan batas waktu kontrak nya.

"Nona Alexa tidak perlu memutuskan nya sekarang, perusahaan kami akan memberikan anda 1 hari untuk memikirkannya kembali." Ucap Jo, dia melihat ke arah tuannya yang terlihat seperti tidak terima dengan perkataan Alexa tadi.

"Tidak perlu, saya sudah memutuskan untuk mengambil kontrak selama 1 tahun saja. Jika anda tidak setuju maka kami akan pergi sekarang." Balas Alexa dia sudah bersiap siap untuk berdiri dari tempat duduknya namun suara Artur membuatnya kembali duduk.

"Oke oke, besok anda bisa kembali ke sini. Karena Sekertaris saya harus membuat ulang perjanjian kontraknya." Kata Arthur, Alexa berdiri dan segera keluar dari dalam ruangan Artur sedangkan Dhisa meminta maaf atas sikap Alexa tadi.

"Saya minta maaf Mr. Arthur, dan terima kasih atas jamuannya." Kata Dhisa lalu ia mencari keberadaan Alexa ternyata wanita itu sudah masuk ke dalam lif terlebih dahulu.

"Huh... Kau ini gila ya, bagaimana bisa kamu bersikap seperti itu dengan  Mr. Arthur!!" Omel Dhisa namun lagi-lagi Alexa tidak memperdulikan nya ia hanya fokus dengan ponselnya saja sembari menunggu lif terbuka.

"Alexa!!" Teriak Dhisa lagi karena omongannya tidak dipedulikan oleh Alexa.

"Apa?! Aku bosan mendengar omelan mu itu. Kau tahu aku tidak bisa menjalani kontrak lebih dari 2 tahun itu akan membuat ku merasa cepat bosan." Jelas Alexa, akhirnya Dhisa terdiam. Dia mengerti sekarang kenapa Alexa seakan enggan untuk mengambil kontrak dengan perusahaan lain lebih dari 2 tahun.

Karena dulu, saat Alexa masih berusia 20 tahun. Wanita itu menandatangani kontrak dengan perusahaan ternama dan waktunya adalah 6 tahun selama 6 tahun itu Alexa bekerja dengan profesional namun di tahun ke 3 ia mendapatkan pelecehan seksual dari atasannya sendiri yang membuat Alexa trauma berdekatan dengan pria. Saat itu juga Alexa memutuskan hubungan dengan perusahaan itu dan tanpa perduli Alexa tidak membayar denda sama sekali dan masalah itu usai sampai disana. Hanya Dhisa yang tahu kejadian itu, orang tuanya tidak tahu sama sekali.

"Baiklah, aku minta maaf. Bagaimana jika hari ini kita makan di restoran Korea sudah lama rasanya mulutku ini tidak mencicipi daging babi panggang." Kata Dhisa dengan semangat dan Alexa hanya mengangguk saja dan mengikuti kemana asistennya itu membawa nya pergi.


........

Maaf jika masih ada typo:)

Alexa, Please Be MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang