Happy Reading
warning 18+
.......
Malam harinya di dalam ruangan Arthur, sejak dia kembali dari pemotretan tadi pria itu selalu tersenyum atau sesekali mencium foto yang tengah ia pegang membuat Jo yang berada di ruangan itu bergedik ngeri. Namun dia memilih untuk tidak perduli akan tetapi Arthur membuatnya tidak bisa berkonsentrasi karena sesekali pria itu bergumam dan mengatakan jika dia sangat mencintai wanita yang ada di foto itu.
"Excuse me sir, apa saya boleh pulang?" Tanya Jo dengan ragu, dia tahu jika mereka berdua harus lembur kali ini namun telinga Jo sangat sakit ketika mendengar kata-kata mutiara yang Arthur keluar kan. Mata Arthur menatap ke arah Jo dengan tajam, namun tiba-tiba saja mata pria itu teralihkan ke arah pintu karena tiba-tiba terbuka.
"Maaf menganggu waktu kalian, tapi nona Alexa ingin bertemu dengan Pak Bos!" Kata Dhisa, Arthur langsung bangun dari duduknya dan mendekati Dhisa bau alkohol sangat jelas menusuk hidung Arthur yang membuat pria tampan itu hampir muntah.
"Dimana dia sekarang?" Tanya Nya dengan panik, Dhisa terdiam sejenak sebenarnya dia sudah cukup mabuk namun dia harus memberitahu Arthur tentang keadaan Alexa yang lebih parah dari dirinya.
"Di--dia ada di Club seberang sana!'" Tunjuk Dhisa dengan sembarangan namun Arthur memahami nya dan mengetahui dimana club yang Dhisa maksud.
"Jo hari ini tidak usah lembur, kamu bisa pulang langsung jangan lupa antar sekertaris Alexa pulang!" Setelah mengatakan itu Arthur langsung berlari ke arah parkiran mobil dan menuju club yang Dhisa maksud, sedangkan Jo terjebak dengan sekretaris Alexa yang kini juga tengah mabuk dan duduk di sofa kesayangan bosnya.
"Astaga sejak bekerja sama dengan kalian, aku sekarang memiliki pekerjaan tambahan. Dasar menyusahkan saja!" Omel Jo, kemudian dia menggendong Dhisa keluar dari dalam ruangan Arthur. Tangan Dhisa dengan nakal mengusap dada bidang milik Jo yang membuat pria itu terkejut dan hampir menjatuhkan Dhisa ke lantai.
"Dasar wanita mesum!" Maki Jo namun dia tetap mengantarkan Dhisa untuk pulang.
......
Arthur baru tiba di Club yang di maksud oleh Dhuha. Dia mencari keberadaan Alexa di kumpulan para manusia yang hampir tak sadarkan diri. Mata Arthur terarah ke satu titik dimana dia melihat wanita yang akhir-akhir ini membuatnya gila. Wanita itu sedang bersama seorang pria, melihatnya saja membuat Arthur mengepalkan tangannya dengan keras.
"Sialan! Apakah dia tidak sadar betapa sexy nya dirinya ketika seperti itu!! Apakah tidak bisa mabuk di apartemen saja hah?!" Gumam Arthur kepada dirinya sendiri ketika melihat Alexa, gadis itu sungguh sangat menggoda siapa saja yang berada di dekatnya termasuk Arthur tentunya.
"Akan ku bunuh pria itu!" Arthur bergegas menuju ke arah Alexa ketika tangan pria itu mulai meraba tubuh Alexa yang sedang mabuk.
Bugh!
"Cih, bajingan menjauh dari kekasih ku! Tangan menjijikkan itu akan ku patahkan!" Pria yang di serang tiba-tiba oleh Arthur merasa tidak Terima dia membalas Arthur.
Prak! Suara pecahan botol minuman keras cukup nyaring, darah mengalir keluar dari pelipis Arthur. Tubuh Arthur hampir tumbang namun dia bisa bertahan, perkelahian tak terelakkan di antara keduanya sedangkan Alexa tak sadarkan diri di atas sofa. Beberapa security menghampiri dan meleraikan perkelahian diantara keduanya.
"Sudah hentikan! Jangan membuat keributan di club ini, kalian bisa keluar sekarang!" Ucap Security tersebut sembari mendorong Arthur dan pria tadi.
"Lepaskan! Saya bisa keluar sendiri!" Ucap Arthur, kemudian dia mengangkat tubuh Alexa yang sudah lemas tak berdaya, darah dari pelipis nya menetes yang membuat Arthur mengumpat kesal.
"Ini kali terakhir nya baby, kamu membuat ku berkelahi dengan pria lain!" Kata Arthur, kemudian dia memasukkan tubuh Alexa ke dalam mobil. Disusul oleh dirinya, Arthur mencari tisu dan membersihkan pelipis nya. Lalu matanya tertuju ke arah Alexa, gadis itu berbicara sendiri yang menambah rasa ingin melahap Alexa begitu tinggi.
"Art--huu---Ahh." Mata Arthur langsung melebar, apakah gadis itu memanggil namanya? Tidak! Tidak! Ini tidak mungkin, Alexa tidak mungkin memanggil namanya.
"Art--huu---Ahh." Lagi-lagi suara itu menyadarkan Arthur, bahwa dia tidak sedang berhalusinasi. Senyum di wajah Arthur langsung terbit.
"Apakah kamu memikirkan ku hmm?" Ucap Arthur, kemudian dia memajukan tubuhnya ke arah Alexa tak lama bibirnya mendarat di bibir merah milik Alexa.
Biarlah dia disebut modus karena mengambil kesempatan dalam kesempitan, dia bahagia karena Alexa memikirkannya. Arthur merasa jika dirinya memiliki kesempatan untuk mendapatkan cinta Alexa.
Tiba-tiba Alexa mengalungkan salah satu tangannya ke arah leher Arthur yang membuat Arthur terkejut mereka masih berada di dalam mobil tidak mungkin mereka melakukan nya disini kan?
Namun tangan kanan Alexa masuk ke dalam kemeja yang Arthur gunakan, mengelus dada bidang pria itu dengan lembut. Nafsu Arthur tiba-tiba naik, dia dengan cepat melepaskan ciumannya dan menjauh dari Alexa tidak ingin mereka melakukan nya di parkiran club dan di dalam mobil tentunya.
"Sabar baby, kamu pikir aku tidak ingin memilikimu Huh?!"
Mobil Arthur meninggal parkiran tersebut, dia membawa Alexa ke apartemen nya. Ketika sampai di sana, satpam menyapa Arthur namun pria itu hanya mengangguk karena buru-buru, dia butuh Alexa berada di bawahnya sekarang.
"Tolong parkiran mobil saya!" Setelah mengatakan itu Arthur langsung membawa Alexa ke dalam lif, dan meninggalkan satpam itu sendirian.
Dengan buru-buru Arthur membuka pintu Apartemen nya tanpa ia sadari satpam tadi menelpon seseorang. Mata Alexa perlahan terbuka, kepalanya yang pusing membuatnya hampir terjatuh dari atas ranjang, sedangkan Arthur berada di dalam kamar mandi karena membersihkan dirinya.
Dengan tangan mungilnya Alexa membuka baju yang ia kenakan, begitu juga dengan rok pendek yang ia gunakan kini dia hanya menggunakan celana dalam saja, bagian atasnya tidak tertutup apapun.
"Shit!" Umpat Arthur ketika melihat penampilan Alexa, tubuh tinggi nan langsing itu membuat Arthur meneguk ludahnya dengan kasar. Dia menghampiri Alexa kemudian menjatuhkan wanita itu di atas ranjangnya.
Mata Alexa yang terbuka tiba-tiba mendorong tubuh Arthur dengan keras yang membuat pria itu terjatuh, dengan handuk yang tak lagi berada di pinggangnnya. Mata Alexa melebar tubuhnya tiba-tiba memanas entah apa penyebabnya. Matanya meneliti setiap lekukan yang ada pada diri Arthur. Tanpa di duga Alexa langsung menerjang Arthur membuat keduanya terjatuh di lantai yang dingin, Arthur membalas ciuman yang di berikan oleh Alexa dia tidak ingin menyia-nyiakannya.
"Eengghhh." Desah Alexa ketika tangan besar milik Arthur meremas kedua sisi pahanya membuat Arthur semakin bersemangat. Malam ini dia tidak akan melepaskan Alexa apapun yang terjadi dan tidak ada yang boleh memiliki wanita ini selain dirinya.
Sedangkan Alexa wanita itu sadar dengan apa yang telah ia lakukan namun dia tidak ingin munafik lagi! dirinya menginginkan Arthur untuk selamanya dia tidak akan membuang waktu lagi presetan dengan keperawanannya yang sudah lama ia jaga. Toh dirinya sudah dewasa untuk mengerti akan resiko yang ia ambil sekarang ini.
"Ehmm---please!" Desahan itu membuat kamar apartemen milik Arthur tidak lagi sunyi, kamar itu diisi dengan desahan keduanya bahkan AC yang menyala tidak dapat memadamkan gairah yang ada di diri keduanya.
..........
Maafkan saya, ini update novel yang udah lama saya anggurin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alexa, Please Be Mine
RomanceAlexa adalah wanita berpendirian tegas, dan bersifat dingin. Yang selalu ia pikirkan adalah pekerjaannya saja, tanpa memikirkan jika usianya kini sudah menginjak 24 tahun. Dia adalah model ternama di Amerika dan kini ia dihadapkan dengan permasalaha...