Happy reading
.......
Alexa dan juga Arthur tiba di sebuah restoran yang berada di sebuah pantai, siang ini Arthur membawa Alexa untuk menikmati makan siang sembari melihat pemandangan pantai yang indah di siang hari.
Alexa menatap Arthur yang saat ini tengah memberitahukan pesanan mereka, Alexa tidak pernah menerima ajakan rekan kerjanya untukk pergi makan siang atau hanya sekedar mengobrol saja. Namun kali ini berbeda dia entah kenapa ingin lebih mengenal pria ini.
"Kamu tidak keberatan makan makanan yang mengandung banyak kalori?" Tanya Arthur setelah pelayan tadi pergi dari hadapan mereka.
"Sepertinya tidak masalah, tapi sepertinya sehabis makan ini aku akan diet lagi." Terselip nada gurau di akhir kalimat Alexa, Arthur tersenyum ke arah Alexa.
"Aku ingin kali ini kamu makan tanpa harus memikirkan naiknya berat badan mu."
"Baiklah tuan Arthur yang terhormat." Jawab Alexa yang membuat Arthur kembali tersenyum.
Tidak berselang lama Pesanan mereka akhirnya datang, salah satu pelayan wanita yang tengah menata makanan untuk mereka sesekali curi pandang ke arah Arthur hal itu terlihat oleh mata Alexa. Alexa gemas melihatnya, apakah wanita itu tidak melihat dirinya yang ada bersama Arthur saat ini.
"Ekhmm!" Alexa berdehem dengan keras yang membuat Arthur langsung sigap menuangkan segelas air mineral untuk Alexa.
"Kamu baik-baik saja?" tanya Arthur dengan nada khawatir, Alexa mengangguk dan mengucapkan terima kasih kepada Arthur.
Alexa kembali mengamati pergerakan pelayan itu."Apakah anda tidak bisa fokus dengan pekerjaan anda saja, tanpa harus melirik ke sana kemari?!" Tanya Alexa yang membuat Arthur heran dan pelayan tadi hanya menunduk dan meminta maaf.
"Apakah kamu merasa tidak nyaman berada disini?" Tanya Arthur kepada Alexa, Hal utama yang Arthur ingin kan jika menyangkut tentang Alexa adalah kenyamanan wanita itu.
"Ahh....iya, aku hanya saja tidak suka kepada pelayan itu." Jawab Alexa yang membuat Arthur heran. Apakah pelayan itu membuat kesalahan kepada gadis ini. Entahlah.
"Karena pelayan itu terus melirikmu" Tambah Alexa di dalam hatinya, lalu pelayan tadi langsung pergi setelah selesai menata makanan nya. Alexa tersenyum sebentar ke arah Arthur lalu mereka memakan makanan yang sudah tertata rapi di meja makan.
Di tempat lain di kediaman keluarga Bagaskara seorang gadis cantik yang tak lain adalah adik Arthur merengek kepada ibunya agar segera di perbolehkan mengemudi.
"Kamu mau mamah jantungan melihat kamu yang menyetir mobil bagaikan pembalap profesional hah?!" Tanya Davina kepada anak gadis nya itu.
"Mah Anggika janji akan mengemudi sewajarnya saja kok." Katanya dengan wajah memelas, Devina menggeleng kepala lalu ia berdiri.
"Pokoknya mamah gak akan ngijinin kamu titik!" Lalu Devina masuk ke dalam kamarnya sedangkan Anggika cemberut saat mendegar penolakan dari sang ibu.
"Akukan sudah berusia 18 tahun kenapa tidak boleh menyetir sendiri?" Tanya Anggika kepada dirinya sendiri.
Lalu ia memilih untuk pergi ke tempat sahabatnnya saja.
.......
"Jadi apa kau ada rencana akhir pekan ini?" Tanya Arthur keduanya sudah berpindah tempat karena jam sudah menunjukkan pukul tiga sore yang artinya beberapa jam lagi mata hari akan terbenam jadi Arthur membawa Alexa ke sebuah pondok yang dapat langsung melihat matahari terbenam.
"Aku tidak tahu, kau tau jadwal ku belum di susun oleh Dhisa." Jawab Alexa yang membuat Arthur mengangguk mengerti. Dia baru ingat jika Alexa memiliki pekerjaan bukan seorang pengangguran.
"Tapi jika kau ada waktu aku ingin mengajak mu ke suatu tempat." kata Arthur, Alexa terdiam. Apakah ini semacam kencan? atau Ahh Alexa tidak ingin berharap lebih nanti dia bisa sakit hati sendiri karena terlalu berharap.
"Kamu keberatan?" Tanya Arthur yang membuat Alexa terkejut karena tanpa sadar sedari tadi Alexa melamun.
"Ah.... Tentu saja tidak, aku akan menanyakan lebih lanjut jadwalku kepada Dhisa."
Lalu keduanya terdiam, Alexa sibuk dengan pikirannya sendiri yang entah kenapa tiba-tiba menuruti semua perkataan Arthur dan mau menerima ajakan pria tersebut. Ini seperti bukan Alexa yang biasa, yang selalu menolak ajakan atasannya atau rekan kerja yang lain. Namun Alexa akui jika dirinya seperti tertarik kepada Arthur, Alexa merasa jika dirinya seperti pernah bertemu dengan Arthur tapi Alexa tidak tahu itu dimana.
Sedangkan Arthur merasa senang, hari ini dia bisa menghabiskan waktu bersama dengan Alexa walaupun itu hanya duduk seperti ini. Ini semua karena Arthur tidak ada menyiapkan apapun, tidak menyangka jika Alexa akan menerima ajakannya. Arthur berharap wanita yang sekarang ada di sampingnya ini mau membuka hati nya untuk Arthur miliki.
Keduanya memutuskan untuk berjalan-jalan di pinggir pantai sambil menunggu matahari terbenam. Tanpa disadari kedua nya saling mengenggam tangan Alexa yang menyadari hal itu langsung melepaskan tautan tangan mereka dan berdehem karena jantungnya berdetak dengan kencang. Sedangkan Arthur meringis tanpa sadar karena jarinya tanpa sengaja terkena kuku Alexa yang panjang.
"Kau tidak apa-apa, aku minta maaf." Kata Alexa sambil melihat jari Arthur yang terkelupas karena kukunya.
Arthur tersenyum."Aku tidak apa-apa." Jawabnya lalu mereka memutuskan untuk duduk di pinggir pantai karena matahari sudah terlihat akan tenggelam. Alexa tersenyum dia baru kali ini benar-benar menikmati harinya, dulu saat-saat awal menjadi seorang model Alexa hampir tak memiliki waktu untuk dirinya sendiri karena jadwalnya yang sangat padat.
"Aku ingin kamu memperlihatkan senyum itu saat bersama ku." Kata Arthur tiba-tiba yang membuat Alexa menatap dirinya dengan penuh tanya.
Namun Arthur tidak mengatakan apapun dia mendekatkan wajahnya ke arah Alexa lalu tanpa bisa Alexa hindari lagi Arthur menempelkan bibir keduannya, Alexa terdiam membeku baru kali ini dia merasakan ciuman an hal itu di lakukan olh Arthur pria tampan itu menutup matanya yang membuat Alexa ikut menutup matanya. Dengan perlahan Arthur menggrakkan bibirnya di atas bibi wanita yang ia cintai. Cukup lama mereka ciuman sampai pada akhurnya Arthur menghentikan ciuman mereka.
Arthur membersihkan ujung bibir Alexa karena terdapat salivanya disana."Kali ini aku tidak akan meminta maaf, karena aku melakukannya bersama wanita yang aku cintai." Kata Arthur yang membuat Alexa terkejut.
"Hah?!" Tanya Alexa apakah kali ini kembali bermasalah atau itu memang nyata adanya. Tanpa menjawab Arthur menggandeng tangan Alexa agar mereka bisa pergi dari sana.
Alexa mengikuti langkah Arthur dengan beberapa pertanyaan di otaknya namun ia tidak berani bertanya. Dia bingung jika ia bertanya apakah Arthur benar mencintai nya maka Alexa akan malu sendiri karena terlalu percaya diri.
Tiba di depan mobil, Arthur membukakan pintu untuk Alexa. Alexa mengucapkan terima kasih lalu masuk, Arthur tersenyum ke arahnya lagi-lagi hal itu membuat Alexa terus bertanya pada dirinya sendiri. Kenapa pria ini sejak tadi tersenyum, bahagia? Apakah dia menang tender atau ada hal lain entahlah Alexa tidak bisa menebaknya.
............
KAMU SEDANG MEMBACA
Alexa, Please Be Mine
RomanceAlexa adalah wanita berpendirian tegas, dan bersifat dingin. Yang selalu ia pikirkan adalah pekerjaannya saja, tanpa memikirkan jika usianya kini sudah menginjak 24 tahun. Dia adalah model ternama di Amerika dan kini ia dihadapkan dengan permasalaha...