Ketika semua permainan akan segera berakhir di kafe tempat mereka saat ini berada.
Taehyun dan Choi bersaudara sedang dalam perjalanan. Sejak tadi Taehyun memilih untuk terdiam sambil mendengarkan Yeonjun dan Soobin yang menyanyi yang terdengar di mobil.
Memang agak berisik, tapi tak apa. Suara keduanya juga lumayan enak didengar jadi ia juga bisa menikmati perjalanan ini sedikit. Walau memang pada dasarnya ia sangat malas untuk pergi.
Pandangan Taehyun yang sejak tadi mengarah ke jalanan kini beralih ke barang cukup panjang yang berada di sampingnya. Itu gitar? Untuk apa?
"Kak, kenapa bawa gitar?" Tanya Taehyun di sela-sela nyanyin si Choi bersaudara.
Soobin menolehkan kepalanya, melihat gitar yang dimaksud Taehyun lalu melihat dirinya setelahnya.
Soobin tersenyum kecil, "Ntu bang Yeonjun mau manggung ntar makanya bawa gituan." Jawabnya.
Si Kang itu langsung mengangguk mengerti setelah mendengar jawaban Soobin.
Taehyun hampir tidak pernah mendengar Yeonjun bernyanyi selama ini. Kalau memainkan gitar ia sudah pernah sekali, karena iseng mendengarnya.
Membayangkan Yeonjun akan bernyanyi sambil memainkan gitar nanti... Ah, pacara pura-puranya itu pasti akan terlihat tampan sekali nantinya.
Tanpa Taehyun sadari kedua pipinya tengah merona karena memikirkan si pacar pura-pura. Memang hebat, hanya dengan begitu saja ia bisa terpisu seperti ini.
Ya Tahun, apa yang terjadi padanya? Dirinya jadi semakin bingung untuk mengatakan semuanya ke Yeonjun nanti.
Haruskah iya menolak atau mengulang dari awal. Ia tak mengerti dengan perasaannya sendiri.
"Ah bajingan."
Mereka sudah sampai di cafe tempat Yeonjun tampil dan kumpul-kumpul dengan teman-teman yang lain.
Dapat Taehyun lihat Sunghoon dan Hueningkai tengah melambaikan tangan ke arahnya dan kedua Choi bersaudara.
Dirinya langsung berlari pelan menghampiri kedua sahabatnya. Yeonjun dan Soobin juga mengikutinya dari belakang.
"Oi gan!" Sapa Beomgyu sambil menepuk pundak Yeonjun. Yeonjun hanya tersenyum kecil lalu membalas tepukan Beomgyu.
"Dah lengkap kan? Yok masuk." Ucap Heeseung, tangannya langsung menarik jemari Sunghoon lalu menggandengnya dan masuk telebih dahulu.
"Kak aku masih ngomong sama Taehyun-!" Sungut Sunghoon lalu mencubit lengan kanan si Lee.
Tapi ya bagaimana, Sunghoon tak bisa menolak, tangannya di genggam erat dan dirinya disuruh ikut untuk mencari tempat duduk untuk bersama nanti. Dasar Lee Heeseung.
"Bulol bat manusia." Ucap Beomgyu sambil mendengus pelan.
Soobin yang baru saja merangkul Hueningkai langsung tertawa keras ke Beomgyu, "Kasian jomblo" katanya dengan nada mengejek. Yang di ejek menaikkan jari tengahnya ke si Choi dengan tatapan kesal."Hyun lo bareng gua sini" Beomgyu dengan santainya menarik Taehyun untuk mendekatinya tanpa mempedulikan Yeonjun yang tengah menatap tajam ke arahnya.
"Gak dulu." Balas Taehyun lalu melepaskan tarikan dilengannya dan dengan cepat pergi menghampiri Soobin dan Hueningkai.
Beomgyu hanya terkekeh pelan sebagai reaksi, sampai ia merasakan rematan kuat di pundaknya. Kepalanya menoleh cepat ke arah si pelaku yang sudah menatapnya tajam sejak tadi.
"Lo jangan ngadi-ngadi, gua yang bakal jadi monopolist disini."
Yang lebih muda menghempaskan tangan Yeonjun cepat lalu menepuk-nepuknya pelan. Tatapan remeh ia perlihatkan ke arah si Choi yang sepertinya mulai emosi kepada dirinya.
Tapi, memang apa salah Beomgyu? Ia tak melakukan apapun, walau aslinya ia sudah merencanakan semua akhir dari permainan ini.
"Kenapa bang? Gua kan udah bilang, gua yang bakal menang disini." Ucap Beomgyu dengan penekanan di akhir kalimat.
Jemari Yeonjun sudah terkepal kuat, dirinya sudah bersiap untuk meninju si adik kelas yang memiliki rencana yang sama sekali tak bisa ia mengerti.
"Semua alurnya udah sama cem yang gua rencanain, jadi kagak mungkin lo pemenangnya disini."
"Kalau seba-"
"WOI ANJIM CEPET MASUK LAH BEGO! LAMA BENER ANJENG!!" Seruan itu memotong kalimat Beomgyu dan mengalihlan perhatian keduanya.
Lee Heseung berseru dari pintu masuk cafe tanpa rasa malu sama sekali. Dan sudah pasti, semua pandangan mengarah kepanya dua Choi dan si Lee.
Keduanya mengumpati Heeseung dalam hati lalu berjalan masuk ke cafe dengan wajah yang sama-sama kesal.
Yang melihat kedua Choi pastinya bingung dengan ekspresi tidak mengenakkan. Apalagi Taehyun, dua orang itu entah kenapa seperti sedang mencekamnya diam-diam.
Beomgyu menatapnya lamat sejak baru datang dan Yeonjun yang menggenggam tangannya erat. Ini kenapa bajingan? Mau terjadi perang dunia?
"Lo berdua ngape anjim?" Heeseung membuka pembicaraan. Si Lee itu menatap Beomgyu dana Yeonjun satu persatu sembari menunggu jawaban.
Tetapi nihil, si Lee itu tak mendapat jawaban sama sekali. Dirinya bagaikan aingin yang berhembus begitu saja. Hah agak menyebalkan.
Tapi kalian tau seorang Lee Heeseung iru seperti apa. Ya, dia memilih persetan dengan keadaan keduanya. Asalnya mereka tidak merusak suasana saja.
Ngomong-ngomong mereka mereka sudah memesan makanan dan tinggal menunggu.
Soobin dan Hueningkai sibuk bermesraan, begitun dengan Heeseung dan Sunghoon. Kalau Yeonjun, Taehyun, dan Beomgyu beda cerita.
Masih dengan keadaan yang sama sejak tadi, Taehyun hanya terdiam dan dikelilingi perasaan canggung. Ingin rasanya ia menanyakan hal ini, tapi takut tidak mendapat jawaban seperti Heeseung tadi.
Oh Tuhan, kenapa dirinya harus berada di situasi seperti ini? Selamatkan Taehyun!
"Bang lo jadi tampil?"
"Jadi, bentar lagi dah."
Hai! Mwehehe aku kembali tapi bukan dengan chapter terakhir :)
Gegara aku mikir" ini book gak ada greget-gregetnya jadi gak aku selesain dulu untuk di Chapter ini. Tapi belum tentu di chapter depan
Makasi banyak buat kalain yang masih baca book ini! Jangan lupa voment ya! Ayaflu ♡
KAMU SEDANG MEMBACA
Monopoli ✔
Teen Fiction[FINISHED] •Tentang Kang Taehyun yang awalnya ingin memonopoli Choi Yeonjun tapi hal itu malah di lakukan sebaliknya• "Kak Yeonjun, ayo pacaran!" #1 in Yeontae #1 in Taejun bxb area Yeonjun: Top Taehyun: Bottom Start: 22 Agustus 2020 Finish: 27 Mei...