Bolehkah gadis tidak sempurna sepertiku, meminta kepada Tuhan sedikit saja kebahagiaan?
-Ayyara Dhira Algama-
🧸🧸🧸
Pertemuan kedua keluarga itu bisa dibilang kurang baik, bahkan Ayyara yang tidak sengaja menjadi korban oleh ulah Galandra.
Ayyara, gadis itu kini sudah terduduk diatas kursi rodanya dengan kepala yang masih berbalut perban, tubuhnya pun masih lemas namun Ima memaksanya untuk pulang ke rumah dengan segera.
Ima bilang kalau dia tidak mau keluarga Abran terus menerus membiayai rumah sakit Ayyara. Itu sama sekali tidak menguntungkan baginya. Sia-sia saja uang pria itu jika harus di keluarkan untuk Ayyara.
"Bagaimana kondisi kamu sekarang, Ayyara?" itu suara ayyumi. Wanita itu tersenyum hangat, ia memang sejak tadi terus menemani Ayyara. Sedangkan Abran harus pergi karena mendadak mendapat telepon pekerjaan, pria itu sudah berpamitan dan meminta maaf kepada Ima karena tidak bisa mengantar Ayyara sampai kerumah dengan selamat.
Bagaimanapun juga, semuanya terjadi karena Galandra.
Ayyara mengangguk sebagai jawaban bahwa dia memang sudah baik-baik saja. Dia berbohong, dia masih sakit, masih sangat sakit. Tidak ada yang baik-baik saja saat baru saja mengalami kecelakaan dan langsung akan dipulangkan dengan keadaan yang masih jauh dari kata sehat. Dia bahkan baru beberapa jam disana.
Ayyara juga merasa bingung sebenarnya siapa wanita ini? Apakah dia yang menabraknya?
Anak-anak Nagala pun sudah pulang sejak tadi. Menyisakan Galandra yang memang masih disana, dia tidak diperbolehkan pulang oleh Abran dan Ayumi. Namun cowok itu sejak tadi memilih pergi keluar, katanya hendak ke kantin.
"Tante telepon Galandra dulu ya. Ayyara biar diantar sama dia."
Kata Ayumi yang diangguki Ima. Ayyara hanya menyimak, walaupun ia terkejut mendengarnya. Siapa Galandra? tapi lagian dia bisu. Dan dia juga tidak mampu untuk menolak, biarkan saja.
Saat ini Ayyara benar-benar merasa tak mempunyai tenaga sedikitpun. Dia masih merasa begitu lemas, Ima sungguh tega memaksanya untuk pulang.
Sudah lima menit mereka menunggu kedatangan Galandra. Ayyara sendiri juga tidak tau siapa itu Galandra. Nama yang terdengar asing ditelinganya. Mungkin sopir pribadi Ayumi.
Dari kejauhan Ayumi melihat Galandra, anaknya itu yang begitu cool berjalan dilorong dengan tatapan datar khasnya. Wanita setengah baya itu menyunggingkan senyumnya dan melambaikan tangannya pada anaknya.
"Itu, Galandra." Ucap Ayumi memberitahu Ima dan Ayyara.
Ayyara yang begitu lemas dengan pandangan matanya yang sayu, mendongak melihat siapa itu Galandra.
Seketika bola mata Ayyara membulat sempurna. Detak jantungnya seperti ingin melompat. Jadi, cowok yang dimaksud adalah cowok geng motor yang menyeramkan itu, yang pernah bertabrakan dengannya dikoridor sekolah tempo hari.
Ayyara seketika menjadi semakin lemas melihat ini. Untuk apa cowok itu ada disini?
"Galandra, akhirnya kamu datang juga." Sambut Ayumi. Sedangkan Ayyara hanya menunduk takut. Ia benar-benar tidak menyangka akan bertemu lagi dengan cowok dengan tatapan tajamnya itu.
Ayumi berpindah tempat, ia justru memindahkan Galandra agar berada disamping Ayyara, membuat cowok itu entah untuk yang keberapa kali memutar boal matanya kesal. Galandra menatap tajam cewek disampingnya itu yang tengah menunduk. Mungkinkah takut? Baguslah.
KAMU SEDANG MEMBACA
AYYARA [Revisi]
Teen Fiction"Aku bisu." "Aku tidak bisa berjalan." "Ayahku telah meninggal dan aku dianggap pembunuh oleh keluargaku sendiri." "Ibuku tak pernah menyayangiku, dia hanya menyayangi adik-ku." "Hingga aku dipertemukan dengan tiga lelaki yang membuat perasaanku men...