Apa kalian pernah mengalami hari paling tidak mengenakan dalam hidup?
Jika pernah, itulah yang sekarang mungkin dirasakan oleh seorang cowok yang bernama Galandra Anselio. Bukan buruk karena ia tertimpa musibah atau apapun, tapi buruknya adalah ia harus meninggalkan teman-temannya.
Hari dimana dia harus berpindah sekolah, meninggalkan teman yang sudah dia anggap seperti keluarga, meninggalkan geng yang sudah terkenal sejagat raya. Bahkan semua anak SMA Internasional Aksara--sekolah yang akan ia tempati sekarang pun, termasuk SMA dengan murid pengagum Galandra Anselio dan teman se-geng nya.
Seterkenal itu seorang Galandra sebagai ketua. Namun anehnya, Abran dan Ayumi tidak mengetahui hal itu. Mungkin kedua orang tuanya itu kurang update atau memang tidak tau karena sibuk bekerja setiap harinya.
Galandra datang ke sekolah barunya menggunakan motor besar berwarna hitam pekat miliknya itu. Motor kebanggaannya sebagai ketua Nagala.
Ia menuruni motornya, lalu dengan malas melangkah.
Kaki tegapnya melangkah dengan gagah memasuki gedung sekolah barunya. Lebih tepatnya, sekolah yang tak diinginkannya. Sekolah yang akan menjadi tempat paling buruk dalam hidupnya karena dia benar-benar terpaksa harus menginjakan kakinya disana.
Tidak ada kebahagiaan disini. Yang Galandra tau, kebahagiaannya hanya terletak pada Nagala dan sekolah lamanya. Yang sekarang sudah resmi dia tinggalkan. Walaupun memang masih bisa sering berkumpul di tempat tongkrongannya dan teman-temannya tapi tetap saja rasanya berbeda karena sudah tidak sedekat sebelumnya.
Jarak jauh yang memisahkan dia dan teman-temannya sangatlah tidak enak.
Biasanya dia selalu nongkrong dibelakang sekolah, dikantin langganannnya. Dan juga markas Nagala yang berada disamping kantin.
"Eh-eh demi apa woy! itu Galandra bukan sih? Ketua geng Nagala, yang dari SMA Dirgala Bangsa itu?" Pekik seorang cewek begitu histeris ditempatnya kala mereka melihat Galandra menginjakan kaki di sekolah mereka. Saat cewek itu menyebut nama Galandra dengan keras,nmurid lain yang masih berada didepan sekolah dan mendengarnya pun lantas ikut menengok dan memastikan. Dan tentu mereka ikut histeris.
Galandra yang mendengar namanya disebut mendelik tajam dengan tatapan elangnya.
"Gila, eneran Galandra."
"Ganteng banget anjiir."
"Demi apa dia ada disini?"
"Semoga aja pindah kesini, kapan lagi satu sekolah sama ketua geng Nagala."
Pujian dan pertanyaan banyak terucap tertuju untuk cowok itu. Namun tentu tak Galandra hiraukan. Itu sudah menjadi kebiasaan setiap harinya disekolah dan dimanapun dia berada.
Bahkan akun instagram cowok itu yang tidak pernah memposting foto dirinya sendiri pun memiliki banyak followers. Disana hanya berisikan foto motor hitam miliknya saja, itupun hasilnya ngeblur. Karena memang Galandra tidak ahli dalam hal foto dan memfoto.
Galandra hendak melanjutkan langkahnya, namum terhenti lantaran ada tiga gadis yang tiba-tiba saja muncul dihadapannya.
"Ga-galandra?"
Cewek dengan rambut churly itu memastikan apa yang dilihatnya benar. Dia melongo kagum dihadapan cowok itu, tanpa rasa rakut dia menghampiri Galandra dengan tingkahnya yang centil.

KAMU SEDANG MEMBACA
AYYARA [Revisi]
Novela Juvenil"Aku bisu." "Aku tidak bisa berjalan." "Ayahku telah meninggal dan aku dianggap pembunuh oleh keluargaku sendiri." "Ibuku tak pernah menyayangiku, dia hanya menyayangi adik-ku." "Hingga aku dipertemukan dengan tiga lelaki yang membuat perasaanku men...