"Halo, mama dimana?" tanya Jake melalui telepon
"Mama di jalan, kenapa?" jawab mamanya dari seberang sana
"Ini ma ada tamu yang mau ketemu mama,"
"Oh udah dateng, bentar lagi mama sampai. Kamu ajak ngobrol dulu ya."
"Oke" telepon pun dimatikan
"Maaf kak, mama saya akan datang beberapa menit lagi. Diminum dulu minumannya," ucap Jake ramah
"Terima kasih. Btw, kamu Jake ya?"
"Kok tau?"
"Mama kamu sering cerita,"
"Oh."
Kemudian mereka terdiam. Suasana menjadi canggung hingga Jake memutuskan untuk menanyakan maksud kedatangan kakak tersebut.
"Kalau boleh tau, nama kakak siapa dan ada urusan apa sama mama saya?" tanya Jake kepada pria yang dilihat-lihat masih umur 20-an
"Kenalin saya Namjoon, saya akan menjadi guru les kamu setahun kedepan." jawab pria bernama Namjoon tersebut
"APA?! LES?! Lagi?" teriak Jake yang membuat Namjoon terkejut lalu memelankan kata terakhir
"Kenapa? Kok kamu kayak kaget gitu?" ucap seseorang yang tiba-tiba masuk
"Mama," ucap Jake pelan
"Kamu gak mau, Jake?" tanya mama Jake sambil menatapnya dengan tatapan yang tidak bisa diartikan
"Mau kok ma, Jake cuma kaget aja. Kirain gak bakal secepat ini," jawab Jake
"Lebih cepat lebih bagus," ucap mamanya
"Terserah mama." pasrah Jake
"Nah Namjoon, minggu depan kamu udah bisa ngajarin Jake. Tenang, dia orangnya pintar kok jadi gak bakal susah ngajarinnya." jelas mama Jake
"Iya bu, terima kasih sebelumnya sudah mempercayakan saya untuk mengajar Jake." ucap Namjoon
"Yaudah kamu ngobrol dulu sama Jake. Saya mau ganti baju sebentar." ucap mama Jake lalu beranjak dari duduknya
"Jake, kamu bisa kan les minggu depan dengan saya?" tanya Namjoon
"Bisa kak." jawab Jake singkat
"Kalau begitu, saya pamit dulu soalnya masih ada urusan. Bilangin sama mama kamu" pamit Namjoon yang sedang berjalan kedepan pintu ditemani Jake
"Iya kak, hati-hati." ucap Jake lalu menutup pintunya
"Loh, udah pulang Namjoon nya?" tanya mama Jake
"Barusan ma, ada urusan katanya." jawab Jake yang hanya dibalas anggukan oleh mamanya
"Ma, ini gak terlalu cepet ya buat les? Kan di sekolah belum belajar apa-apa." tanya Jake ke mamanya pelan
"Terlalu cepet? Malahan bagus kalo kamu belajar duluan supaya nilai kamu tinggi."
jawab mamanya santai lalu pergi dari hadapan JakeJake menghela nafasnya pelan, dia sebenarnya sudah menduga hal ini akan terjadi tapi tidak secepat itu juga. Ini baru hari pertama sekolah yang bahkan belum mengajarkan apa-apa tapi mamanya secepat itu mencarikannya guru les baru.
Ah ya, dia hampir lupa kalau mamanya adalah orang yang sangat ambisius.
"Lo kenapa kak?" tanya Ni-ki sepupu yang tinggal serumah dengannya
"Gapapa kok," jawab Jake
"Halah, ngomongnya gapapa tapi mukanya kek banyak masalah gitu," ledek Ni-ki
"Sialan lo, Ki." kesal Jake
"Haha aduh, mukanya kok sengsara banget kak." ledeknya lagi
"Diem atau gue sleding lo!" ancam Jake
"Gue lebih tinggi dari lo kak, kalo lo lupa," ucap Ni-ki dengan senyum miringnya
"Sepupu biadap. Pergi gak lo!"
"Dih, baperan. Najis,"
Bug
Bantal yang di sofa pun mendarat tepat dimuka Ni-ki yang menimbulkan gelak tawa dari Jake.
"Mampus lo, Hahaha." tawa Jake
"Awas lo kak." kesal Ni-ki lalu mengejar Jake
Terjadilah aksi kejar-kejaran didalam rumah yang tidak bisa disebut biasa itu. Setidaknya dengan ini, Jake bisa lupa dengan masalahnya sejenak. Sepupunya itu memang paling bisa mengembalikan mood Jake.
TBC~
Shim Jaeyoon (Jake)
KAMU SEDANG MEMBACA
Same But Different (Hyung Line Enhypen)
FanfictionMasalah? Oh, ayolah semua orang pasti mempunyai masalah. Tak terkecuali dengan tokoh kita pada cerita ini. Masalah yang sama namun berbeda (?) "Ketawa aja dulu, sedihnya nanti." Penasaran? Baca aja langsung, hehe. VOTE JUSEYO:)