5. Benci

612 64 2
                                    

Park Sunghoon, pemuda tampan itu baru saja menginjakkan kakinya di bangunan yang disebut rumah itu. Namun, dia malah disuguhkan pemandangan memuakkan dimana ayah beserta 'ibu tirinya' saling melemparkan tawa.

Sunghoon menatap datar mereka lalu melangkahkan kakinya menuju kamar yaitu tempat satu-satunya yang ia suka dari rumah ini.

"Sunghoon, dimana sopan santun kamu?" tanya ayahnya

Sunghoon hanya diam lalu kembali melangkahkan kakinya.

"Sunghoon! Ayah bicara sama kamu. Bisa-bisanya kamu mengabaikan ayah dan mama kamu!" tegas ayah Sunghoon

"Cih! Saya tidak punya ayah tukang selingkuh dan apa tadi? Mama? Saya gak punya mama, saya cuma punya bunda." jawab Sunghoon sinis

"PARK SUNGHOON!" marah ayahnya

"Udah mas, mungkin Sunghoon capek." ucap ibu tirinya sambil menenangkan ayahnya

"Caper." ucap Sunghoon pelan lalu segera menuju ke kamarnya

"Astaga bisa gila gue lama-lama disini," monolog Sunghoon lalu merebahkan diri diatas kasur

"Bunda apa kabar ya? Pasti dia udah tenang disana," ucapnya sambil menatap sendu langit-langit kamarnya

"Yeji juga pasti seneng kan bareng bunda." ucapnya lagi lalu air matanya perlahan turun

"Sekarang gue menderita sendiri disini. Huh,"

"Ck, cengeng banget sih lo, Hoon." decaknya lalu menghapus air matanya kasar

Tok tok tok

"Siapa sih? Ganggu amat," kesal Sunghoon mengabaikan ketokan tadi

Tok tok tok

"Anjir ganggu banget!" kesalnya lalu segera membuka pintu

Ceklek

"Kak Sunghoon!" ucap seseorang yang lebih muda darinya

"Mau apa lo?" tanya Sunghoon datar

"Bisa antarin aku ke minimarket gak kak?" tanya pemuda tersebut berharap

"Gak!" tolak Sunghoon

"Tolong kak, aku butuh barang untuk MOS besok," mohonnya dengan tatapan yang memelas

"Bukan urusan gue. Gak usah natap gue gitu, jijik tau gak!"

"Kak Sunghoon, Sunoo kan cuma mau deket sama kakak." ucap pemuda bernama Sunoo itu pelan sambil menunduk

"Gak usah mimpi! Pergi, lo ganggu gue!" tekannya lalu menutup pintunya sedangkan Sunoo hanya bisa menatap sedih pintu yang ada didepannya.

"Caper bener tu anak kek emaknya. Huh,  berani juga nyuruh-nyuruh gue, emangnya siapa dia?" omel Sunghoon

DIAKAN MINTA TOLONG BAPAK BUKAN NYURUH.

Kruyuk~ kruyuk~

"Eh, anjir kok perut gue bunyi sih?"

"Oh ya kan belum makan, gimana sih."

"Mau makan dibawah tapi males liat dedemit,"

"Makan diluar keknya enak juga."

"Tempat makan yang enak dimana ya?"

"Bodo lah, makanan pertama yang gue temuin itu yang gue makan."

"Apasih, kok gue ngomong sendiri kek orang gila." Kenapa sih Hoon:(

Karena tidak ingin berlama-lama jadi orang gila, dia segera mengganti pakaiannya dan meluncur untuk mencari makan.

Lebih baik dia segera mencari makan daripada diam dirumah kelaparan atau melihat si muka caper. Benci banget dia pokoknya.

"Mau kemana, Sunghoon?" tanya ayahnya yang ternyata sedang menonton sendiri, entah kemana istri tercintanya pergi.

"Pergi," jawab Sunghoon singkat

"Gak makan dulu? Mama kamu udah masak tuh," ucap ayahnya tenang

"INI GUE MAU CARI MAKAN, TUA. MANA SUDI GUE MAKAN MASAKAN DEDEMIT." batin Sunghoon kesal

"Gak!"

Sunghoon langsung pergi dari hadapan ayahnya yang sedang mengusap dadanya sabar karena tingkah putra sulungnya.

Segera dia mencari makan dan seperti ucapannya tadi, makanan pertama yang dia temukan maka itu yang akan dia makan.

Kebetulan sekali warung makan Mang Seokjin lagi buka. Warung makan itu merupakan salah satu tempat makan kesukaan Sunghoon karena cocok aja gitu buat dia.

"Mang Jin, pesen makan kayak biasanya." pesan Sunghoon

"Oke sip."

"Sendirian aja, Hoon?" tanya Seokjin

"Iya mang huhu, gak punya gandengan." jawab Sunghoon dramastis

"Ganteng-ganteng kok jomblo," ejek Seokjin

"Wajar dong mang kan saya masih muda. Mang Jin juga ganteng tapi gak punya gandengan, mana tua lagi. Ups, haha."

"Dasar anak muda!"

"Dasar orang tua!"

Laknat sekali kamu Hoon:)






TBC~

Park Sunghoon

Park Sunghoon

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Same But Different (Hyung Line Enhypen)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang