17. Sudah Biasa

320 23 4
                                    

Setelah lelah berusaha mendapatkan perhatian Jake yang berakhir sia-sia, Jay langsung pulang ke rumahnya. Awalnya ia pikir rumahnya akan kosong seperti biasa namun nyatanya bukan hal itu yang ia dapatkan.

Ketika pintu terbuka, terpampang tiga orang—satu laki-laki dan dua perempuan dalam keadaan yang tidak baik-baik saja.

Dua dari orang tersebut adalah orang tua Jay. Terlihat mereka sedang berdebat sementara satu perempuan lagi hanya diam membisu.

Tapi tunggu sebentar, Jay seperti mengenali perempuan itu.

Ah, sepertinya benar itu perempuan yang pernah ia lihat di taman bersama ayahnya.

"Bagus sekali, hal yang gak gue harapin malah terjadi di depan mata gue sendiri." ujar Jay dalam hati

"DASAR TUKANG SELINGKUH!" teriak mama Jay

"Apa maksudmu?!" balas papa Jay

Jangan kira Jay akan melerai mereka, ia bahkan hanya bersandar di dinding sambil melihat perdebatan orang tuanya. Toh percuma juga, keluarganya sudah terlanjur hancur.

"BERANI-BERANINYA KAMU MEMBAWA SELINGKUHANMU DI RUMAH INI!" mama Jay semakin emosi

"Ini rumah aku yang beli!" balas papa Jay

"Atas nama siapa? Aku kan? Jadi kamu gak berhak atas rumah ini. Uangnya juga hasil setengahnya dari aku!" cecar mama Jay

"PEDULI SETAN! DASAR WANITA JALANG!" bentak papa Jay

Hey, kalimat itu terlalu kejam. Tapi tetap saja Jay hanya diam menonton.

"Kasar banget, bukan bapak gue." batin Jay

"ATAS DASAR APA KAMU NGATAIN AKU JALANG? KAMU PIKIR WANITA YANG DISAMPINGMU BUKAN JALANG? PELAKOR!" bentak mama Jay balik

Suasana makin memanas dan pelakor, ups. Perempuan yang dimaksud hanya diam tidak membalas.

"JANGAN BAWA-BAWA DIA. DIA GAK SALAH! KAMU YANG BUAT AKU KAYAK GINI!" ayah Jay semakin murka

"Halah, belain terus pelakor. Oh iya, isi otaknya kan cuma si pelakor." ejek mama Jay

"Dan apa kamu bilang? Aku yang nyebabin? SALAH AKU DIMANA?" lanjutnya

"KAMU TERLALU MEMENTINGKAN PEKERJAANMU DAN MELUPAKAN PEKERJAANMU SEBAGAI ISTRI DAN IBU."

"Oke aku memang salah TAPI KAMU LEBIH SALAH MEMBAWA ORANG KETIGA DI RUMAH TANGGA KITA."

"Setidaknya dia pengertian, lebih bisa ngurus aku daripada kamu."

Mama Jay melangkah maju mendekati selingkuhan papa Jay.

Mama Jay menatap perempuan tersebut lalu berkata, "wajar sih, mukanya aja spek pembantu." kemudian menampar perempuan tersebut.

"Buat kamu yang udah ngerusak rumah tanggaku." ucapnya sambil tersenyum miring

"Anjay makin seru." dasar anak durhaka

Plak

Tamparan kedua itu dari papa Jay. Iya guys, dia menampar mama Jay.

"WOI MAK GUE!" teriak Jay

Kalau sudah seperti ini, Jay tidak akan diam. Enak saja menampar mamanya.

"Wah bapak gue makin gila ya ngebelain pelakor itu."

"J-jay? Sejak kapan kamu disini?" papa Jay gugup melihat anaknya

"Apa? Dari tadi noh, semenjak kalian debat,"

"Untuk TUAN JAMES yang terhormat, lo pikir gue gak tau kalo lo punya selingkuhan. Sorry nih ya, gue pernah ngeliat lo bareng ini pelakor mesra-mesraan. Jijik banget gue liatnya." ucap Jay sambil menujuk perempuan yang menjadi selingkuhan papanya

Same But Different (Hyung Line Enhypen)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang