18. Duka

301 18 0
                                    

"Ini pesanannya kak, selamat menikmati." Itu suara dari Heeseung yang saat ini sedang melakukan pekerjaannya.

Heeseung kembali ke belakang sembari menghela nafas terus menerus. Hal itu ia lakukan untuk menghilangkan kekhawatiran yang hinggap dalam pikirannya.

Ia tentu merasa khawatir kepada ibunya serta perkataan dokter yang terngiang-ngiang dalam benaknya.

"Saya menyesal harus mengatakan ini, tetapi kamu harus mengetahuinya. Kondisi ibumu semakin memburuk yang membuat persentase hidupnya kian menurun. Maka dari itu, saya menyarankan untuk melakukan operasi."

Mendengar kata operasi saja dia sudah memikirkan hal yang tidak-tidak. Untuk masalah biaya, dia memiliki tabungan yang masih bisa untuk melakukan operasi. Dia lebih memikirkan tentang keselamatan ibunya.

"Heeseung," panggil seseorang sambil menepuk pundaknya

Heeseung yang tersadar dari lamunannya pun berkata, "Kak Kei, ada apa?"

"Kenapa melamun?" tanya Kei

"Gapapa kak, hanya memikirkan sesuatu." jawab Heeseung

"Lo keliatan gak fokus," ucap Kei

"Maaf kak, saya akan lebih fokus." sesal Heeseung

"Gak perlu minta maaf. Btw, lo ada masalah?" tanya Kei

"Ibu saya dirawat kak," jawab Heeseung

"Serius?! Terus kenapa lo masuk kerja? Kenapa gak minta cuti dulu?"

"Saya masih bisa kerja kak. Ada Jungwon kok yang jagain ibu."

"Mending lo jaga ibu lo sana. Cuti dulu sampe ibu lo sehat." saran Kei

"Gak usah kak, saya gak enak sama yang lain," ujar Heeseung

"Kenapa sih, gue bos disini jadi gue bebas dong nentuin apapun. Lagipula mereka gak keberatan, iya kan?"

"Aman bos!" ucap karyawan lain membenarkan

"Tuh denger. Gue ngerti lo punya tanggung jawab disini tapi disisi lain lo punya kewajiban buat jaga ibu lo. Keluarga lebih penting kan?"

"Tapi kak...,"

"Dah, lo balik aja sana. Gaji lo gak bakal gue potong."

"Kak Kei makasih. Saya merasa beruntung punya bos kayak kak Kei."

Heeseung sangat terharu sekaligus merasa sangat beruntung bisa mempunyai atasan seperti Kei dan teman kerja yang pengertian.

Heeseung mengucapkan terima kasih terus menerus sebelum meninggalkan tempat kerjanya menuju ke rumah sakit.

***

Disisi lain, seorang pemuda yang baru saja sampai di rumahnya merasa sangat tertekan. Padahal baru sehari dia melakukan hal yang diperintahkan oleh orang tuanya.

"Kenapa gue mesti ngelakuin ini, gue gak sanggup." keluhnya

Dirinya langsung teringat pada kejadian kemarin,

"Ma, aku gak sanggup nyelesaiin semua." adunya kepada sang ibu

"Kenapa gak bisa? Sisa satu buku, Jake!" titah mamanya

Iya, itu Jake! Ingat bukan jika dia diberikan hukuman untuk menyelesaikan soal-soal yang ada pada bukunya.

"Aku capek. Otakku panas liat soal-soal ini,"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 26 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Same But Different (Hyung Line Enhypen)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang