Semua Tentang Luka [ END ]

30. Gugurnya Sang Dewa Perang

Kayanya lebih enak kalo baca part ini sambil dengerin lagunya Shanna Shannon kamu dan kenangan, coba dulu deh

Sebelum membaca cerita ini aku sarankan untuk follow akun wattpadku dan akun Instagram aku @_hernuryka dan @jjaeh_yunnc

Jangan lupa follow akun tiktok aku @jjaeh_yuncc semua yang berkaitan dengan karya aku akan aku post disana

Buat para bucinnya Daniel, cowok ganteng yang tempramen ini punya akun Instagram lho udahkah kalian follow? usernamenya @danielmhtm

***

"Sebaik apapun caramu berpamitan, perpisahan tetap menjadi hal yang paling menyakitkan"
~Semua Tentang Luka

***

Dibawah air hujan yang terus mengguyur bumi, seorang remaja laki-laki tengah mengendarai sepeda motornya dengan jaket kebanggaannya tanpa menggunakan mantol. Satu kata yang menggambarkan laki-laki itu yaitu nekat. Jalanan yang licin juga tidak menghalangi niatnya untuk menemui mantan kekasihnya.

Munafik jika dirinya tidak merindukan gadis itu. Bahkan sekarang dirinya membawa bunga mawar putih disalah satu tangannya yang memegang stir motor. Alasannya membawakan gadis itu bunga mawar putih agar saat mereka sudah tidak bertemu nantinya jika sang gadis melihat mawar putih akan terus teringat padanya.

Pegangannya pada stir motornya tiba-tiba menjadi begitu erat. Terdengar ringisannya diiringi dengan suara air hujan yang didominasi oleh suara kenalpot. Pengelihatannya terasa begitu buram. Sakit dikepalanya kini sudah tidak bisa dirinya tahan lagi. Daniel, lelaki itu terus melajukan sepeda motornya agar segera sampai dirumah Aerin.

Dari arah depan lamat-lamat Daniel melihat lampu sepeda motor yang begitu banyak terpancar masuk kedalam retina matanya. Silau satu kata yang Daniel rasakan sekarang.

Brak!

Sepeda motor Daniel kini terlempar begitu jauh dari tubuhnya. Karena ditabrak dengan sengaja oleh salah satu sepeda motor didepannya berakhir Daniel harus terjatuh dari sepeda motornya yang kini masih berputar.

Kepala Daniel yang sempat terasa sakit kini semakin terasa seperti dihantam ribuan baja. Rasanya sangat sakit sekali. Hidungnya kini juga sudah mengeluarkan darah. Daniel terus meringis dengan susah payah mencoba membangunkan dirinya. Matanya kini menatap kearah bunga mawar putih yang berada disalah satu tangannya. Bunga berwarna putih itu kini sudah terdapat bercak darah. Daniel tidak tau darimana asal darah itu.

Ketika dirinya sudah berdiri namun belum begitu sempurna, matanya menangkap beberapa puluh sepeda motor mengepungnya. Entah apa ingin mereka lakukan padahal cuaca sedang hujan begini. Daniel kini melihat sebuah logo bergambar singa. Orion ternyata mereka yang sudah berani-beraninya menabrak dirinya juga sedang mengepung dirinya sekarang.