Sebelum membaca cerita ini aku sarankan untuk follow akun wattpadku dan akun Instagram aku @_hernuryka dan @jjaeh_yunnc
Jangan lupa follow akun tiktok aku @jjaeh_yuncc semua yang berkaitan dengan karya aku akan aku post disana
***
"Bolehkah aku egois? Aku hanya ingin kamu tidak kembali ke sikapmu yang dulu."
-Semua Tentang Luka
***
Aerin yang baru saja turun dari tangga menatap nanar kearah meja makan yang sudah berisi Baron, Rako, dan Ratih. Aerin masih ingat perkataan Baron semalam. Cowok, itu benar-benar sangat murka kepadanya entah apa penyebabnya.
"Aerin sarapan"Panggilan Baron membuat lamunan Aerin buyar. Aerin pikir Kakaknya itu akan mendiaminya perihal tadi malam nyatanya tidak. Seperti tidak terjadi apa-apa Baron tetap memperlakukan Aerin seperti biasanya.
Aerin tersenyum kecil. Dirinya berjalan menuju ke meja makan. Dirinya mendudukan tubuhnya disebelah cowok dengan kaos hitam dan celana jeans itu.
Baron mengambilkan sarapan untuk Aerin hal itu tak lepas dari penglihatan Rako membuat laki-laki paruh baya itu berdehem pelan. Namun, tetap tidak dihiraukan oleh Baron.
"Tadi malam ada apa?"tiba-tiba Rako mengeluarkan suaranya. Kejadian tadi malam sangat terdengar ditelinga Rako saat Baron berteriak marah tepat dikamar Aerin namun Rako tetap menutup telinganya seolah tuli.
"Kamu buat masalah lagi?"tunjuk Rako pada Aerin yang membuat gadis itu menundukkan kepalanya. Sudah pasti setiap ada sesuatu yang terjadi dirumah ini yang akan mereka kira biang masalah adalah Aerin.
"Bukan Aerin Pa! Baron yang salah karena berteriak barang Baron ada yang hilang Baron kira ada dikamar Aerin"Baron mencoba menjelaskan hal itu membuat Aerin menatap lekat Kakaknya yang terlihat seperti membelanya.
Mendengar jawaban Baron yang tidak sesuai dengan ekspektasinya Rako hanya diam tidak meneruskan topik pembicaraan mereka dan melanjutkan makannya.
Ratih, perempuan itu terus menatap nanar kearah Aerin. Dirinya menaruh curiga yang sangat besar kepada anak gadisnya itu. Namun, dengan segera dirinya melanjutkan sarapannya.
"Aerin berangkat dulu ya Pa, Ma, Kak!"pamit Aerin setelah dirasa dirinya sudah cukup sarapan. Tanpa Aerin ketahui Baron juga mengentikan sarapannya dan berpamitan hendak pergi kuliah kepada kedua orangtuanya.
"Aerin!"teriak Baron yang mampu membuat Aerin menghentikan langkahnya dan membalikkan badannya menghadap Baron.
"Jauhin Daniel! maka gue akan selalu lindungi lo dari papa"
Semua Tentang Luka
Hari ini upacara bendera hari senin sedang berlangsung. Para murid merasakan panas yang luar biasa. Bahkan, kini kulit mereka terasa seperti terbakar saking panasnya. Para laki-laki di barisan paling belakang sudah tidak tahan dengan panas, ada yang menundukkan dirinya. Keringat terus mengalir di tubuh mereka. Sebagian murid ada yang melepaskan topinya untuk dijadikan kipas.
Amanat hari ini sepertinya akan sangat lama dan membosankan. Pasalnya guru PPKn dengan rambut botak dan perut buncit sudah menyiapkan kertas beratus-ratus meter panjangnya untuk amanat pagi ini. Mereka para murid yang melihat hal tersebut sudah malas. Bahkan, sangatlah muak. Terutama anak Eleuther yang kini sudah berdecih melihat kepala guru itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Semua Tentang Luka [ END ]
Teen FictionDIUSAHAKAN FOLLOW DAN VOTE TERLEBIH DAHULU SEBELUM MEMBACA! #2 in brokenheart (17 Agustus 2023) #2 in anaksma (3 Agustus 2021) #3 in teenfiction (17 November 2021) [ Sudah END silahakan dibaca! ] Ini adalah versi kedua dari Semua Tentang Luka dengan...