1. Dia yang Terluka

4.3K 287 97
                                    

Sebelum membaca cerita ini aku sarankan untuk follow akun wattpadku dan akun Instagram aku @_hernuryka

***

"Dia mungkin baik menurut orang lain. Namun, menurutku dia adalah penjahat yang bersembunyi dalam selimut. Bahkan, jika aku tidak berhati-hati aku bisa mati kapanpun karena tusukan dari dia"

-Semua Tentang Luka

***

Robekan kertas berceceran dimana-mana. Rambut acak-acakan serta jejak air mata masih terlihat begitu jelas dipipinya. Hari ini benar-benar bagai disambar petir. Hari yang sangat gadis itu nanti-nantikan malah memberikan sesuatu yang menyakitkan. Harapannya untuk hari ini yang terlalu tinggi membuatnya lupa kalau realita akan menjatuhkan sedalam-dalamnya.

Tepat pada tanggal 30 Agustus, dimana peserta lolos olimpiade di umumkan. Gadis itu awalnya terus memantau pengumuman melalui media sosial. Namun, setelah melihat pengumuman yang tidak ada sedikitnya mencantumkan namanya membuatnya meremas kuas dadanya yang terasa nyeri. Bahkan terasa seperti dihatam belati tajam yang tak kasat mata.

Samar-samar disela-sela tangisnya, gadis itu mendengar suara langkah yang menghampirinya. Mata yang sembab dan pipi yang melihatkan bekas air mata mampu menjadi bukti hancurnya gadis itu sekarang. Pandangannya kini beralih tertuju pada seorang wanita dengan setelan modis yang berdiri dihadapannya.

Wanita itu kini mencondongkan tubuhnya. Salah satu tangan wanita itu menarik kuat rambut seorang gadis yang kini meringis kesakitan. Hal itu lantas membuat sang gadis mendongakkan kepalanya.

Wanita itu kini mendekatkan bibirnya tepat ditelinga gadis dengan tubuh yang dipenuhi luka di lengannya. Gadis itu semakin bergetar ketakutan. Matanya melihat seringaian dari seorang wanita yang berada didepannya. Seringaian itu terlihat seolah ingin membunuhnya hidup-hidup.

"Sudah berulangkali saya tekankan bukan? Berhenti caper didepan suami saya dengan nilai burukmu itu"salah satu tangan wanita itu kini menepuk-nepuk pelan pipi sang gadis yang kini menatapnya ketakutan.

Plak!

Wajah gadis itu tertoleh kesamping. Tamparan keras itu mampu mengenai pipi kirinya. Gadis itu memejamkan matanya rasa sakit ditubuhnya tidak sebanding dengan rasa sakit dihatinya. Nafasnya kini terdengar lemah. Matanya kini terbuka kembali dengan tatapan nanar tertuju pada seorang wanita didepannya.

"Hari ini saya gagal"ucapnya pelan yang mampu mengundang gelak tawa seorang wanita yang kini berada didepannya.

Tarikan kuat dirambut gadis itu kini dibiarkan terlepas. Dengan segera wanita itu menegakkan tubuhnya. Tatapannya kini menelisik ruangan yang sudah seperti kapal pecah. Senyuman penuh kemenangan itu terpampang jelas diwajahnya.

"Kerja yang bagus Aerin! Tugas kamu tinggal satu"ucap wanita itu mengantungkan ucapannya. Gadis yang dipanggil Aerin itu lantas menatap kearah Wanita yang kini memperlihatkan jari telunjuk didepan wajah gadis itu.

"Pergi dari rumah ini" setelah mengatakan itu, Wanita dengan setelan modis berjalan keluar dari kamar gadis yang memiliki nama Aerin.

Inilah kisah Aerin yang berusaha untuk mengembalikan kepingan-kepingan gelas kaca yang sudah hancur menjadi gelas seperti semula. Namun, tidak pernah ia sangka jika pecahan kaca itu mampu melukai tangannya dan membuat sakit yang luar biasa. Hingga rasa sakit itu menjalar diseluruh tubuhnya.

Semua Tentang Luka

Suara dentingan sendok dengan garpu yang mengalun merdu ditelinga Aerin mampu membuat gadis itu semakin menundukkan kepalanya. Tangannya terus bergetar hebat.

Semua Tentang Luka [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang