Aini Desiranty Pov II

2.1K 62 4
                                    

" Kak temenin aku ngasih makan adik yuk "

Alisku menyatu mendengar ajakan Adel , kenapa tidak ? Bukankah dirumah ini Adel adalah anak tunggal ? Terus siapah yaang dimaksud Adik olehnya tadi ?

" hewan peliharaan kak " Ucapnya seperti membaca pikiranku.

Baiklah ! Seberapa besar rumah ini sehingga aku tak pernah tau jika rumah ini ada makhluk kesayangan yang sering disebut orang peliharaan.

" Yuk " Adel menarik tanganku , mau tak mau akupun mengikutinya.

Mau dibawa kemana aku ? Umpatku dalam hati saat menyadari kami sudah berada di halaman belakang yang penuh dengan tanaman ! Sekilas seperti taman hijau nan indah .

Telingaku menangkap gonggongan khas hewan guk-guk ! Dari mana asal gonggongan itu ? Aku semakin penasaran akan asal suara gonggongan itu. Rumah ini sangat unik , banyak ruangan dan menurutku misterius.

Langkahku ikut terhenti saat Adel menghentikan langkahnya dan berdiri di depan tiang-tiang besi yang dibentuk berjejer rapi dan tumbuhi tanaman merambat sejenis tanaman anggur.

Suara gonggongan itu semakin jelas terdengar. Asalnya seperti dari dalam tiang-tiang besi yang ku ucap tadi , apa ada ruangan didalam sana ? Kalau pun ada , dimana pintunya ? Otakku bekerja keras.

Adel melihatku dengan cengirannya , mungkin dia merasa lucu dengan raut mukaku yang tiba-tiba bingung.

" Neng Adel ? "

" Ya Pak "

" mau ngasih makan pasukan ya ? "

" iya "

Ucapan Pak Ridwan sukses membuatku membalikkan badan melihat ke arahnya.

" Oh , sama Non Ain juga ? " Kini pandangan Pak Ridwan mengarah ke padaku , aku hanya menganguk.

" makanannya semua udah ada di dalam , perlu saya bantu Neng ? " tanya Pak Ridwan.

" Nggak usah Pak , biar saya ajah sama Kak Ain "

" Ia Pak nggak usah ! Ada aku koq " tambahku . Entah kenapa aku berani mengatakan itu ? Mungkin terbawa rasa penasaranku akan suara gonggongan yg entah berasal darimana dan yang pasti aku akan menikmati kebersamaan dengan adik tiriku yg cantik ini tanpa kehadiran pengganggu . Cuma berdua , berdua ajah !

Adel terlihat kaget akan ucapanku lalu kemudian tersenyum .

" Ya udah , Bapak kedepan dulu ya ? "

" iya Pak "

" Ya udah yuk Kak " Lagi-lagi Adel menarik tanganku ! Tak bisakah ia tak mengenggam tanganku ? Jantungku terpompa lebih cepat dari biasanya karna sentuhannya di tanganku.

Alisku semakin menyatu saat tangan kanan Adel  memegang sesuatu di tiang-tiang besi itu yang aku yakini adalah grendel pintu. Dengan posisi tangan kirinya masih memegang tanganku.

Yap ! Tak salah lagi , diantara tiang-tiang besi yang tertutup dengan tanaman merambat ini terselip daun pintu . Siapah arsitektur rumah ini ? Kreatif sekali ! Pintunya didesain menyatu dengan tiang-tiang besi dan sengaja di tanami tanaman merambat agar menambah kesan Wow . Ya ! Siapapun yang melihatnya pasti menganga , siapah yang menyangka di antara tiang-tiang besi ini terselip daun pintu yang sudah tertutupi oleh tanaman merambat itu , sekilas tak akan ada yang tau kalau dibalik tiang-tiang besi ini tersembunyi sebuah ruangan.

Adel menarikku masuk dan menutup kembali pintu. Sekarang terpampang dengan jelas dimataku , sebuah ruangan kaca atau lebih tepatnya rumah kaca yang dipenuhi dengan berbagai macam tanaman ! Bunga-bunga yang cantik menambah indah rumah kaca ini.

Lontar (gxg)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang