So happy

3.6K 92 12
                                    

Oke guys , yg part ini aku ubah dari loe-gue ke aku-kamu , supaya lebih baku dan rapi ajah ! Trus di part ini juga , agak sedikit fulgar , bagi yg jijik or gk suka , ya gk usah dibaca ;-)

Oh ia , follow IG aku yg baru ya @Thizzadien , cz yg lama udah gk dipake . Thx before

Selamat membaca !!!

Hari ini aku dan Adel janjian hangout bareng , setelah melakukan semua aktifitas di kantor.

Lumayan capek memang , karna pekerjaanku yg terbengkalai dua hari sangat banyak.

Aku membenarkan rambutku , biar terlihat makin tampan :-D bertemu dengan bidadari harus terlihat sempurna bukan ?

" Wuiihh , mau kemana kamu dek ?? "  tanya Ka Dara yang entah sejak kapan sudah berada didalam kamarku.

" Pujaan hati aku dong kak "  jawabku bangga.

" Secantik apa sih dia , cantikkan siapa ? Kakak atau dia ? "  Lucu sekali pertanyaan kakakku yang satu ini.

" Dua-duanya cantik " Jawabku jujur , karna aku memang tak dapat membandingkan kecantikkan dua bidadari ini.

" Hahaha , kalau ada waktu ajak kerumah ! Kakak penasaran ".

" Oke kakakku yg geulis pisan euy " Aku tertawa dengan gombalanku , Kak Dara hanya nyengir kuda mendengarnya.

Kak Dara memang mengetahui orientasi seks ku , itu diketahuinya dari temanku yg adalah pacarnya sendiri , aku kaget bukan main ! Karna temanku itu berjenis kelamin yg sama sepertiku dan Kak Dara , jadi bisa dibilang Kak Dara sama sepertiku , yang membedakan hanya label .

Aku marah ? Ia aku marah ! Sangat marah ! Tapi apa yg bisa ku buat ?? Biarkan saja mereka menjalaninya , aku gk boleh egois .

Aku membawa sekotak kue lontar untuk Adel , aku yakin dia pasti suka . Dengan penampilanku yang sempurna , aku siap menjemputnya.

***

Kini kami sudah berada didalam sebuah restaurant bertema horror . Aku sebenarnya gk mau tapi aku gk bisa menolak permintaan bidadari satu ini.

Aku ngeri saat Adel memesan roti yang bentuknya nyaris buat aku pingsan . Mual saat pesanannya datang , roti berbentuk jari manusia yang dibuat sedetail mungkin dengan toping darah buatan , alhasil WC jadi tempatku berdiam.

" Kamu gk makan ? " Tanya Adel setelah menghabiskan roti aneh itu.

" Ogah ! " jawabku singkat ,

" Kamu harus makan ! Ya udah habis ini kita cari makan yg pas buat perut kamu " Ucapnya meledek.

" Gk ah , kita ke taman ajah ya ? "

" Gk ! pokoknya kamu harus makan Riz "  Ucap Adel dengan sorot mata yg menunjukkan keseriusan.

" Tapi aku lagi gk pengen nyentuh nasi Adel "  Tolakku tak mau kalah , kali ini Adel harus mengikuti mau ku.

Terdengar dengusan pasrah disana ,

" Abis ini kita kemana ? " Tanyaku

" Nonton " Ucap Adel sambil tersenyum menunjukkan deretan giginya yg putih dan bergingsul.

" Oke , tapi nonton apa dulu ? "

" Horror "  Lagi-lagi sesuatu yg gk aku suka.

" No Adel ! No ! No dan no ! " ucapku sambil mengoyangkan jari telunjuk.

Adel terlihat memanyunkan bibirnya dengan raut wajah kecewa.

" Rizky payah " ucap Adel seraya mengacungkan jari jempol kebawah.

Lontar (gxg)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang