Sulit ku kira kehilangannya
Sakit terasa memikirkannya
Hancur warasku kau telah berlalu
Tinggalkan aku begitu
Rapuh hidupku remuk jantungkuSemua salahku tak jaga dirimu
Untuk hatiku sungguh ku tak sanggup
Semua terjadi seperti mimpi
Mimpi burukku kehilanganmuKarena kamu nyawaku
Karena kamu nafasku
Karena kamu jantungku
Karena kamuRapuh hidupku remuk jantungku
Rapuh hidupku remuk jantungkuDunia seakan menghitam dan gelap, gelap yg teramat gelap! Langit menangis meratapi kepedihan. Aku terduduk menatap sosok itu, tak bisa ku tahan air mataku untuk keluar dari tempatnya. Kaku semua sendi dalam tubuh ku, aku seperti terserang penyakit stroke tiba-tiba. Mataku tak hentinya menatap sosok itu, air mata tak bisa kubendung!
Aku tak pusing dengan banyaknya orang yg datang, ikut berbela sungkawa. Mungkin aku gila, sosok itu! Sosok yg selalu aku rindukan, sosok yang selalu punya berjuta cara membuatku tersenyum, Sosok yang selalu menghangatkan ku, Sosok yg bawel jika aku telat makan! Kenapa? Kenapa harus dia Tuhan?
Aku menatapnya, tubuh yang selalu menghangatkan ku jika aku kedinginan, sekarang tak berdaya! Dia cantik dengan gaun putih yg dia kenakan. Tersenyum dengan mata tertutup sambil memegang bunga.
Beribuh jarum menusuk hatiku, sakit! Saki sekali Tuhan!
Teringat saat dia memberi perhatian kepadaku, membawakanku LONTAR ,memandikan Upo dan ikut merawat hewan peliharaanku dirumah walaupun sebenarnya dia takut. Aku tersenyum, tersenyum miris! Tapi tetap saja tak bisa menyembunyikan kepedihanku.
Sosok yang sudah tak berdaya! Tubuh yg sudah tak bernyawa! Terbujur kaku di dalam sebuah kotak persegi panjang terbuat dari kayu, yang sering disebut orang peti.
Dia tersenyum, cantik dan anggun ! Jadi ini ketakutan yg selalu menghantui ku? Ketakutan yang selalu menganggu tidurku?
Aku melihat sekelompok orang berdiri, apa yang akan mereka lakukan? Bukankah itu teman-teman paduan suaranya Rizky?
Telah lama sendiri
Dalam langkah sepi
Tak pernah kukira bahwa akhirnya
Tiada dirimu di sisikuMeski waktu datang dan berlalu sampai kau tiada bertahan
Semua tak 'kan mampu mengubahku
Hanyalah kau yang ada di relungku
Hanyalah dirimu mampu membuatku jatuh dan mencinta
Kau bukan hanya sekedar indah
Kau tak akan terganti ,,,,,,,Air mataku jatuh, kenapa mereka menyanyikan lagu itu? Apa selama ini mereka menyanyikan lagu itu untuk persiapan kepergian Rizky? Aku menangis! Aku tak tau sudah berapaa liter air mata yg aku produksi!
Tak terurus, itulah keadaan ku skarang! Ka Dara memeluk ku, Memberikanku kekuatan. Dewi terus memberiku semangat, tapi semua hanya seperti asap yang akan hilang jika ditiup angin.
Menyentuh air dan makanan pun aku enggan, Penampilan acak-acakkan. Kemana dia? Kemana perginya? Aku rindu, aku rindu semua tentang dirinya.
Tak bisakah dia membuka matanya sekejap saja hanya untuk melihatku? mengukir senyum di bibirku, menyeka air yg membasahi pipiku, Dan membasuh luka yg teramat menyiksaku.
Secepat inikah Kau memanggilnya Tuhan? Tak bisakah Kau mengijinkannya menemaniku? Tolong buka matanya, biarkan aku memeluknya! Apa perlu aku mengikutinya? Agar aku bisa terus bersamanya. Sebaris senyum ku ukir dengan indah, berusaha tegar dengan kenyataan yang ada .
Perlahan peti itu ditutup, aku menangis sejadi-jadinya. Ka Dara memelukku . Kenapa tidak aku saja Tuhan? Kenapa harus dia?
Tante Nia berusaha tegar meratapi kepergian anaknya yg sangat amat dia cintai. Dia memelukku dan menangis. Aku yg tak tega melihat Tante Nia seperti itu mencoba menghiburnya, walaupun sebenarnya aku tak mampu.