Halo semua apa kabar . Selamat hari lebaran ya . Maaf aku tiba tiba menghilang lagi karena kurangnya ide untuk ff aku:') mohon di maklumi ya .. selain sibuk kerja mencari ide adalah salah satu kegiatanku diluar ff... Ada kabar baik . Aku bakal buat fanfiction lagi insyaallah dalam waktu dekat ini. Harap ditunggu ya . Terima kasih
.
.
.Happy reading 🪐
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Ten yang begitu tidak percaya dengan siapa yang ia lihat di depan matanya saat ini
"sehun, kenapa kau ada disini??" Tanya ten kepada sehun yang ada dihadapannya saat ini
Sehun hanya bisa tersenyum di hadapan ten karena bingung dengan apa yang harus ia jawab
Ten melihat kearah punggung sehun yang terlihat bahwa seulgi ada disana berusaha bersembunyi dari ten
"Keluarlah kang seulgi. Jangan sampai aku menarikmu keluar" ucap ten dengan nada datarnya .
Seulgi keluar dari persembunyiannya, dan berjalan pelan ke arah ten .
"Ehehe " seulgi hanya terkekeh pelan
"Kalian kenapa ada disini ?" Tanya ten lagi kepada seulgi dan sehunSehun dan seulgi menatap satu sama lain
"Aku rindu kepadamu, lagi pula sebentar lagi musim panas aku ingin sekali menemuimu" jawab seulgi kepada ten.
Ten yang menatap seulgi tak percaya hanya tersenyum dan menggeleng kan kepalanya.
"Aku bahkan menelpon mu setiap hari, dasar " gumam ten pelan.
"Ayo kita kerumah bibiku, aku tidak ingin berlama lama disini, cukup panas sekarang" ten mengajak seulgi sehun kerumah bibinya .
Sampai disana betapa terkejutnya dia , melihat seseorang yang bahkan ia tidak ingin temui sekarang.
Bahkan barang bawaan ten jatuh saat melihat orang ini, ia berusaha untuk menyembuhkan lukanya . Justru sekarang ini ia melihat orang itu.
Taeyong yang tengah duduk memakan semangka dengan bibi ten dan tampak ceria , saat taeyong melihat kearah ten wajahnya berubah drartis,
Ten yang pergi meninggalkan tempat itu , taeyong yang berusaha mengejar ten .
Taeyong yang berulang ulang memanggilnya tapi sang pemilik nama tak menoleh sedikitpun.
Tangan taeyong menahan ten agar tidak lagi pergi darinya
"Lepaskan tanganku" ucap ten kepada taeyong agar melepaskan cengkraman tangannya.
"Aku tidak akan melepaskan tanganmu sebelum kau mendengar kan aku terlebih dahulu" ujar taeyong kepada ten
"Apa yang harus aku dengarkan hum? Bukannya sudah jelas ? Kau mempermainkan aku" ucap ten kepada taeyong . Amarah ten tak dapat terbendung lagi.
"Aku tidak mempermainkanmu" sanggah taeyong kepada ten.
"Lalu apa kalau tidak? Aku tau . Aku ini menjijikkan sampai kau berusaha membuat permainan ini seolah seolah kau memiliki perasaan kepadaku, aku tau aku ini gay. AKU INI GAY . BERHENTI UNTUK MENYIKSA KU TERMASUK PERASAAN YANG KUMILIKI" balas ten yang pada akhirnya air matanya tak dapat lagi terbendung lagi.
"Aku tidak mempermainkanmu, aku tulus menyukaimu, aku bahkan tidak perduli kau itu gay atau apapun itu, lalu selama ini apa yang kau pikirkan saat aku benar benar perduli kepadamu, aku berusaha mendekatimu . Apa masih kau anggap aku membohongi mu ? Mempermainkan mu? Aku benar benar tulus kepadamu" jelas taeyong kepada ten.
Taeyong menyentuh kedua tangan ten dan menatap nya.
"Maaf jika saat itu aku tak datang menemui mu, yeri masuk rumah sakit penyakit nya kambuh . Aku tau aku benar benar salah , aku bahkan tidak menepati janjiku kepadamu. Dan perasaan ku kepadamu itu bukan kebohongan . Itu benar adanya" lanjut taeyong.
Tangis ten semakin pecah saat taeyong menarik ten ke pelukannya . Taeyong mengelus kepala ten
Ten memukul dada taeyong dengan kesal "aku membencimu , aku kesal , aku benci" ekspresi sedih taeyong tak dapat terbendung lagi
"Maafkan aku ten, umpat aku sesukamu aku akan menerimanya" ujar taeyong kepada ten .
.
.
.
.
.Next ?
KAMU SEDANG MEMBACA
Boys In Luv × Yongten
FanfictionIs this love wrong? What exactly is this true? Cast: 1. Ten 2. Taeyong And Other Cast