[SEBELUM BACA WAJIB FOLLOW AKUN WATTPAD INI!]
On IG
@elsyaananta
Pernikahan ini hanya sebatas perjodohan, tidak melibatkan kan percintaan dari kedua belah pihak, teman maupun sahabat sahabat nya juga sama sekali tidak mengetahuinya.
Evan Argantara a...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Malam ini suasana sangat dingin akibat hujan yang turun lumayan deras di perumahan Evan dan juga Eby.
Evan sedang sibuk dengan kertas kertas, dan juga pulpen merah nya yang asyik mencoret coret kertas dengan banyak angka maupun huruf yang berderet di sana.
Eby sudah mulai merasakan bosan, perutnya sudah tak apa setelah di kompres oleh Evan.
"Mas"
"Kenapa?"ucap Evan yang masih sibuk dengan pekerjaan nya.
"Bosen ih, kamu sibuk banget. Biasanya sebelum aku nikah aku sama Dilla dan juga Airin menginap terus kita berubah ria, gak kayak kamu aku nya di cuekin huh"adu Eby kepada sang suami.
"Sebentar lagi saya selesai Eby, sabar lah"
"Mas!"
"Iya?"
"Ish!"
"Ada apa sih Eby, saya sedang sibuk. Katakan apa yang ingin kamu bicarakan"
"Mas bisa gak sih stop bicara formal, aku aja belajar memanggil dengan sebutan mas"ucap Eby, "lalu saya memanggil mu apa? Istri?bunda?mami? Atau apa?" Godanya.
"Ya bukan itu, kaya bicara aku-kamu gitu, jangan saya"
"Yaudah, aku kerja dulu ya. Habis itu aku susul kamu tidur okey"
Eby tersenyum puas, lalu membentuk jarinya seperti '👌'
Okey bukan bertanda iya bukan. Buktinya kini kelakuan Eby. Di suruh tidur ia malah membuka ponsel nya, Eby baru ingat ketika tadi Dilla bicara ingin curhat padanya.
"Eby tau gak gua lagi sendirian di rumah"
"Emang nyokap bokap lu mana?"tanya nya kepada Dilla melalui telepon.
"Ada urusan mendadak kata dia, balik nya kalo gak salah besok lusa"
"Oh yaudah bae bae Lo sendiri an"
"Eh tau gak"
"Enggak kan lu belum ngomong"
"Iya sih, yaudah nih gua kasih tau. Tadi tuh pak Evan nanyain lu tau, padahal ada sekitar 3 atau 4 gitu yang gak hadir tadi di kelas"
Eby melirik ke arah Evan dimana Evan juga sedang memperhatikan Eby, Evan beranjak dari duduk nya kemudian menghampiri Eby yang tengah duduk di ranjang sambil bersandar di kepala ranjang, dengan handphone yang menyala speaker telpon dengan Dilla.