Eric terbangun, dan kaget melihat surat untuk dirinya dari callista, perasaannya udah ga karuan.
Setelah eric membaca suratnya dia merasa pusing tiba - tiba memory penting yang dia cari itu muncul dipikirannya.
"Caa gue tau lo di bully sekelas, kenapa lo ga kasih tau gue?" Batin eric sambil panik mencari callista.
Tiba - tiba sebuah telpon masuk yang membuatnya dia makin panik.
"E-eric? ERIC ERIC PLEASE TOLONGIN GUE HIKS" teriak seseorang di sebrang sana.
"Ups, eric sayang lo denger kan? Teriakan merdu pacar lo? Kesini dong ric jangan sombong, nyawa pacar lo ada di tangan gue" suara yang berbeda, dan eric mengenal baik suara itu, suara mantannya yang terobsesi pada dirinya.
"Arghh jauhin tangan lo dari callista atau lo tau akibatnya jess" ancam eric kemudian eric menutup telponnya dan segera bergegas menyusul callista ke alamat yang sudah di kasih.
Mereka emang masih anak SMP tapi mereka sudah mempunyai jiwa psikopat yang berasal dari ke obsesiannya yaitu eric.
Saat di perjalanan eric sangat kacau, ia tidak melihat arah akhirnya terjadilah kecelakaan hebat yang membuat dirinya terpental sangat jauh.
"Callista maafin gue..."
."Callista.. gue inget semuanya" gumam eric sambil mengatur napasnya yang tidak beraturan lalu eric langsung berlari ke rumahnya callista, tapi eric telat rumahnya sudah kosong, callista sudah pergi, tanpa berpamitan yang jelas sama eric.
"CALLISTA! CALLISTA PLEASE JANGAN PERGI, GUE INGET SEMUANYA GUE INGETT" Teriak eric di depan rumahnya callista, kalo di liat eric sekarang sangat kacau, eric tidak bisa menahan tangisannya. Dia sangat menyayangi callista, orang yang telah mengembalikan semangat hidupnya dulu.
"Caca please... Gue sayang lo ga akan pernah berubah" eric mulai melemas dan duduk di depan pintu rumahnya callista.
Eric mengingat kejadian kemaren malam ternyata itu salam perpisahan dari callista, dimulai dari callista yang menciumnya dan kata - kata terakhir callista yang membuatnya berpikir semaleman.
Eric juga sudah mengingat kenapa dulu ia bisa bertemu callista si perempuan ceria yang bisa mengembalikan moodnya, semuanya terjadi begitu saja, eric menyayangi callista lebih dari apa pun, tapi sekarang callista sudah pergi tanpa pamitan dan tanpa ijin, eric tidak bisa menyusul karena eric tidak menemukan informasi callista pergi kemana.
Nomer telponnya callista juga sudah tidak aktif callista benar - benar menghilangkan jejak dari eric dan itu cukup membuat eric kecewa.
"Eric sini sayang" tiba - tiba ny.son menghampiri eric yang sedang menangis di depan rumahnya callista, ny.son mengerti perasaan eric yang kecewa.
"Mami caca pergi tanpa pamit, caca pergi ga pamit ke eric, eric mau caca, eric mau caca ada disini" eric menghamburkan kepelukan ibunya, ny.son merasa kasihan terhadap eric, meskipun eric terlihat kuat tapi sebenarnya tidak, eric lemah kalo soal callista, eric pernah menakuti hal ini terjadi dan apa yang di takutin eric benar - benar terjadi.
Apa lagi eric dan callista baru bertemu lagi setelah hampir 2 tahun berpisah.
"Callista tadi bilang ke mami, callista cuman pergi sebentar ric" ny.son berusaha menenangkan eric, dan itu berhasil membuat eric tenang.
Eric mencerna omongan maminya, dan eric bertekad akan menunggu callista sampai callista balik ke dirinya, sampai kapan pun ia berjanji akan menunggu callista.
Eric sangat mencintai callista, cinta pertamanya dan terakhirnya.
Semoga mereka bisa bertemu lagi dan tidak berpisah untuk selamanya.TBC
Isi surat callista buat eric:
Halo eric, kalo kamu udah baca surat ini berarti aku udah pergi. Maaf ya ric aku pergi tanpa pamit, cuman mau bilang makasih ya ric udah jadi ericnya caca, udah bantuin caca, udah jadi penyemangat hidupnya caca dan makasih udah jadi kenangan terindahnya caca! Selamat tinggal eric semoga kita bisa ketemu lagi meskipun kemungkinannya kecil, see you when i see u eric!
I love u to the moon and back - cacanya eric.
KAMU SEDANG MEMBACA
Change - Eric Sohn✔️
Fanfic"Lo kapan mau berubah?" "gue ga akan pernah berubah" Start: 18 febuari 2021 Finish: 6 mei 2021 Start publishing: 13 juni 2021 End: 20 juli 2021