"ikut gue" saat callista sedang menunggu eric, dia tiba - tiba di tarik paksa oleh salah satu cewek yang callista kenali yaitu salah cewek yang sedang mengincar dirinya.
Mau gamau callista harus mengikuti cewek itu yang sepertinya mau ke arah gudang belakang sambil mencengkram tangan callista sampai memerah, tentu saja callista merasa kesakitan dibuatnya.
Callista panik saat dirinya sudah sampai di gudang belakang dan sudah ada cewek yang sepertinya ketuanya menunggu callista sambil menatap kesal ke arah callista.
"Lo!" Cewek itu langsung menyudutkan callista ke tembok, dan memaki - maki callista, callista? Tentu saja panik tapi dia hanya bisa menunduk dan menahan tangisannya.
"Pake pelet apa lo sampai bisa buat murid baru kepincut sama lo?" Kata cewek itu, ah callista merasa tidak asing ia langsung mengingat kembali kejadiannya dulu yang di labrak seperti ini juga hanya karena masalah dia dekat dengan eric.
Lalu callista di tampar, di jambak dan di cekik oleh cewek itu karena callista tidak mau menjawab pertanyaan cewek itu.
Callista hanya bisa pasrah dan berusaha mengontrol dirinya untuk ga nangis di hadapan cewek itu.
"Lo ga akan bisa tenang, kalo gue liat lo masih deket sama murid baru itu!" Lalu cewek itu pun pergi dan callista merasa lega.
Sementara keadaan eric, sesudah eric memesan makanannya buat dia dan callista, eric kembali ketempat callista menunggu tetapi tidak ada callista disana, eric mengira callista menunggunya di kelasnya karena bisa di lihat kantinnya makin terlihat ramai, setelah eric kembali ke kelasnya ia mulai panik kemana callista pergi, eric mulai mencari ke rootofp, taman belakang, uks, pinggir lapangan tapi hasilnya nihil callista tidak ada di semua tempat itu, eric berusaha positif thinking kalo callista sedang ketoilet, dan eric memutuskan untuk menunggu di depan kelasnya.
Keadaan callista berantakan, bisa dibilang sangat berantakan, karena kerah bajunya yang ga ke kancingin, sudut bibirnya yang berdarah dan rambutnya yang kusut, callista panik ssngat panik karena pikirannya kembali menampilkan memori buruknya yang hampir sama persis kejadiannya seperti ini, bedanya yang dulu jauh lebih parah.
Callista memutuskan untuk berlari ke toilet secara diam - diam agar tidak ada temannya yang melihatnya dalam keadaan berantakan, setelah berhasil masuk satu bilik toilet tangisan callista pecah, tentu saja tangisan callista tidak menimbulkan suara agar orang yang masuk toilet itu curiga.
Callista inget kalo pasti sekarang eric sedang menunggunya atau mencarinya, karena tidak ingin membuat eric curiga callista langsung menenangkan dirinya, keluar dari bilik toilet itu, menyisir rambutnya dengan tangan yang membuatnya meringis kesakitan, mengancingkan atas bajunya, dan menyeka darah yang keluar dari sudut bibirnya.
Setelah mencuci mukanya, callista langsung kembali ke kelasnya karena kemungkinan besar eric menunggunya di kelasnya dan benar saja ada eric yang menunggu di depan kelasnya sambil mencari keberadaan callista.
"Eric!" Panggil callista sambil tersenyum, eric menoleh dan mendapati callista yang penampilannya agak berbeda dari sebelumnya karena sekarang callista terlihat freshh karena rambutnya yang di kuncir satu.
"Lo kemana?" Tanya eric melihat callista dari atas sampai bawah, dan tentu saja eric menyadari dengan luka segar yang ada di sudut bibirnya.
"Gue abis dari toilet lama ya? Sorry tadi toiletnya penuh" bohong callista, eric setengah percaya tapi setengah juga tidak percaya.
Lia yang mau memasuki kelasnya mendengar percakapan eric dan callista pun langsung menatap callista curiga karena lia baru saja dari toilet dan di toilet itu ga penuh sama sekali.
Perhatian eric tertuju ke luka yang ada di sudut bibirnya callista, callista yang menyadarinya langsung menarik tangan eric untuk masuk ke dalem kelasnya dan memakan makanan yang dibelikan oleh eric tadi.
Eric masih memperhatikan callista dan callista berusaha mati - matian untuk terlihat ceria dan tidak terjadi apa - apa.
Dorr
Kagetan dari seorang laki - laki bernama sunwoo itu membuat callista jadi tersedak makanannya dan membuatnya terbatuk - batuk.
Uhuk uhuk
"Sorry sorry lo kaget ya? Padahal gue biasa aja ngagetinnya nih minum" sunwoo menyodorkan minuman yang ia lihat ada di meja itu dan langsung diminum sama callista sampai habis.
Tapi setelah minum batukannya callista tak kunjung berhenti, sepertinya ini juga dikarenakan efek cekikan cewek tadi yang begitu keras.
Callista panik sendiri, eric keliatan panik, dan sunwoo ikut panik dia jadi merasa bersalah banget ke callista.
Tenggorokannya sangat sakit, dadanya sakit, dan callista makin panik karena ia menjadi sangat sesak dan kesulitan bernafas.
"Sunwoo bajingan kenapa lo bisa - bisanya ngagetin orang yang lagi makan?!" Eric terlihat marah dan sunwoo terlihat bersalah langsung segera meminta maaf.
"Maaf, maaf gue gatau" kata sunwoo sambil memikirkan gimana cara untuk memberhentikan batuknya.
Callista yang masih batuk dan sesak ia segera membuka kancing kerahnya untuk membuatnya merasa sedikit bisa bernapas, dan menampilkan leher merah yang terlihat jelas kalo itu bekas cekikan, callista lupa akan hal itu, eric masih panik menyodori callista minuman, dan saat callista sedang minum sunwoo menyadari ada bekas cekikan di lehernya callista.
"Leher lo.."
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Change - Eric Sohn✔️
Fiksi Penggemar"Lo kapan mau berubah?" "gue ga akan pernah berubah" Start: 18 febuari 2021 Finish: 6 mei 2021 Start publishing: 13 juni 2021 End: 20 juli 2021