"lo gapapa?" Tanya kevin sambil melihat callista yang masih menangis.
Callista terlihat sangat berbeda dan kevin menyadari callista tidak menggunakan jaket seperti biasanya, lalu kevin melihat sayatannya itu yang membuat kevin meringis ngeri.
"Kak kevin" panggil callista yang tangisannya sudah reda.
Kevin menatap callista tapi callista masih menunduk.
"Ya kenapa ta? Ada sesuatu yang terjadi?"
"Apa gue gila?" Tanya callista yang ngebuat kevin tersentak.
"Jawab kak kevin! Apa gue gila?" Teriak callista sambil menatap kevin.
"Ngga ta, callista ga gila, callista anak baik - baik"
"Bohong!" Teriak callista lagi.
"Semuanya bohong! Semuanya palsu! Kenapa semua orang memperlakukan gue ga adil? Kenapa semua orang anggep gue gila?! Kenapa selalu gue yang kena? Gue punya salah apa sampe semua orang ngelakuin itu ke gue? Kenapa harus gue?!!" Teriak callista sambil menangis, kevin langsung memeluknya dan dirinya ikut berkaca - kaca, ternyata seberat itu callista menghadapi semuanya.
"Gue capek ka kevin, gue cape, gue berusaha nutupin semuanya tapi gue ga bisa, gue terlalu cape untuk ngelakuin itu" callista tambah terisak setelah mengatakan itu.
"Apa gue ga sepantes itu untuk bahagia? Apa jangan - jangan gue ga pantes untuk hidup?" Kata callista yang ngebuat kevin menggelengkan kepalanya.
Lalu kevin melepaskan pelukannya dan memegang tangan callista.
"Ta liat gue! Lo pantes bahagia, lo pantes untuk hidup, don't think like that, lo pantes untuk dapetin semua itu ta!" Sebenarnya kevin menahan tangisannya karena dia tau semua apa yang dialami callista selama ini.
"Ngga ka kev, gue ga pantes buktinya semua orang ngelakuin hal yang ga manusiawi ke gue" kata callista yang mulai lemas.
"Jangan berpikiran seperti itu ta! Please"
"Ka kev.... Pusing" kata callista sambil memegangi kepalanya yang terasa sangat berat, kevin yang melihatnya menjadi panik. Perlahan - lahan pandangan callista pudar dan callista jatuh pingsan lalu kevin dengan cepat menahannya.
Kevin segera menelepon jacob untuk membantunya tapi jacob tidak mengangkatnya mungkin sekarang jacob sedang mengikuti pelajaran olah raga pikirnya.
Akhirnya kevin memutuskan untuk menggendongnya dan membawa callista ke rumah sakit menggunakan mobilnya, tapi jalannya itu harus melewati lapangan yang mungkin sekarang sedang di pakai pelajaran olahraga, kevin gamau dirinya apalagi callista menjadi perbincangan.
Kevin bingung tapi dia mencoba mengendap - ngendap kebelakang melewati yang sedang berolahraga, tapi sayang dirinya ternotis oleh jacob yang sedang mencari - cari keberadaan kevin.
Jacob langsung berlari ke arah kevin dan dirinya kaget melihat callista yang pingsan di gendongan kevin.
"Kevin, callista kenapa?" Tanya jacob panik yang hampir teriak untungnya disitu sedang ramai jadi tidak ada yang mendengarnya.
"Jangan ngomong sekarang, bantuin gue bawa ke rumah sakit" kata kevin lalu callista di oper ke gendongannya jacob dan mereka segera berlari ke mobilnya kevin.
———
Di rumah sakit callista segara dibawa ke ugd, kevin dan jacob menunggu di depannya, lalu jacob menatap kevin untuk memberikan dia penjelasan.
"Oke gue gatau dia dari mana dan kenapa tapi tadi pas gue selesai ganti baju olahraga dan mau ke kelas tiba - tiba callista lari dan nubruk gue, terus dia kek lagi di kejar sama sesuatu atau seseorang, callista minta bantuan ke gue yaudah gue tarik ke rootofp. Di rootofp callista nangis terus dia nanya dia gila apa ngga, gue jawab ngga kata dia bohong dia teriak, dia ngeluh ke gue tentang semuanya, dia ngeluh kalau dia cape, dia ga kuat nahan semuanya—" kevin berhenti karena dia udah mulai terisak.
"Dia cerita ke gue cob, dia capek, dia pengen mengakhiri hidupnya meskipun dia ga bilang itu tapi dari kata katanya dia seakan bilang itu, apa seberat itu yang callista hadapin sendiri?"
"Ah seharusnya gue ga nangis, kalo lo yang ada disana ngedengerin callista ngeluh gitu lo pasti lebih sakit dengernya dari pada gue" kata kevin sambil mengelap air matanya.
"Kayaknya udah ini gue mau bawa callista ke kanada"
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Change - Eric Sohn✔️
Fiksi Penggemar"Lo kapan mau berubah?" "gue ga akan pernah berubah" Start: 18 febuari 2021 Finish: 6 mei 2021 Start publishing: 13 juni 2021 End: 20 juli 2021