29

67 7 0
                                    

Callista kaget bukan main saat seseorang yang dia nangisin semalem membuka kan pintunya.

Begitu juga eric yang sangat kaget dengan seseorang yang di rindukannya ada di depannya.

"Loh.."

"Loh"

Mereka berdua ngefreez mencerna apa yang mereka lihat.

"Tunggu, kali ini gw ga halusinasi kan?" Gumam eric sambil menatap ga percaya ke arah callista.

"E-eric sunwoo sakit?" Callista gelagapan tiba - tiba pertanyaan kaku itu keluar begitu saja.

"Sunwoo baru aja keluar mau ke supermarket" jawab eric yang masih kebingungan.

Mereka berdua diem lagi, dan setelah eric meyakinkan kalo yang di depannya ini bukan halusinasi, eric segera menarik callista kedalam apartemen sunwoo dan memeluknya, pintu apartemen yang kebuka itu jadi tertutup sendiri.

Eric memeluk callista sangat erat, dan eric tidak bisa menahan tangisannya, eric merasa perjuangannya kali ini ga sia - sia, callista benar - benar kembali.

"R-ric" callista masih ngeblank sama apa yang terjadi.

"Caca gue kangennn banget sama lo" bisik eric yang membuat hati callista mencoles, callista tentu saja tidak munafik bahwa dia juga merindukan eric.

"Ric.. gue sesek" kata callista saat eric sudah 5 menit memeluknya.
Eric yang menyadarinya langsung melepaskan pelukannya dan menghapus air matanya, eric terlihat sangat gemas di mata callista sekarang.

Setelah eric melepaskan pelukannya, callista menaruh makanan yang dia bawa tadi di dapur apartemennya sunwoo lalu kembali menghampiri eric yang udah duduk di sofa.

Callista berkaca - kaca mengingat kenyataan kalo eric sudah menikah dan bahkan mempunyai anak.

"Ric gue.. pulang dulu—"

"Jangan! Disini aja please? Gue kangen banget sama lo ca" Eric mencegah callista yang bersiap - siap mau pulang.

"T-tapi nanti cewek lo?" Tanya callista yang ngebuat eric bingung, sejak kapan eric punya cewek.

"Cewek? Gue ga punya cewek callista, gue bahkan udah nunggu lo selama 8 tahun biar lo balik, sunwoo, kak hyunjae, kak kevin aja bahkan gamau kasih tau gue lo itu pergi kemana" jelas eric yang udah mulai serius.

"Caca please, gue gamau kehilangan lo untuk yang kedua kalinya.." eric memohon membuat air mata callista bercucuran.

"Ja-jadi yang kemaren gue liat? Di starbucks? Lo sama cewek terus gendong anak itu siapa?" Tanya callista menahan tangisannya agar tidak makin deras.

"Kemaren lo ke starbucks juga?! Berarti lo udah dari kemaren ada disini?" Tanya eric kaget yang di anggukin callista.

"Itu sodara gue caca, dan itu anaknya sodara gue yang suka di titipin ke gue" jelas eric yang membuat callista terdiam.

Callista berjongkok dia merasa sangat lemas dan tidak bertenaga, lalu callista menangis pertahanan dirinya untuk tidak menangis gagal, dan eric segera menghampirinya.

"Caa.." eric menuntunnya supaya callista duduk di sofa dan callista langsung memeluk eric erat, eric tentu saja membalas pelukannya callista.

"R-ric, aku.. aku minta maaf, maaf pergi tanpa pamit"

"Gue udah tau alesan lo pergi kok ca.. makannya gue selalu nunggu lo balik" jelas eric, tangisan callista makin kencang. Dia merasa bersalah, senang, sedih, dan campur aduk.

Setelah 10 menit mereka berpelukan dan callista menangis di pelukannya eric, callista segera melepaskan pelukannya.

"Kamu, udah baik - baik aja kan? Caa aku udah inget semuanya pas baca surat dari kamu, memory sebelum aku kecelakaan.. aku inget semuanya"

"Aku baik - baik aja eric, aku udah berubah, ini aku cacanya eric yang dulu dan selamanya ga akan pernah berubah lagi" kata callista membuat eric tersentuh, pertahanan mereka sangat hebat, dan tentu saja dengan usaha yang sangat berat melewati banyak cobaan, tapi sekarang usaha mereka sudah terbayarkan.

Eric menangkup pipi callista dan menatapnya tulus.

"Can i?" Ijin eric, callista tau apa yang dimaksud ia menganggukan kepalanya yang tandanya mengijinkannya.

Chuu

Eric mencium bibirnya callista, ciuman itu sangat tulus menandakan kerinduan yang tersirat sangat jelas disana dan tanpa ada nya nafsu.

Callista juga membalas ciuman eric, callista sangat sangat merindukan eric, merindukan pelukannya, kasih sayangnya, cintanya, perhatiannya semua yang ada di dalam diri eric ia rindukan, bahkan ciumannya, ya meskipun kalo di hitung sama sekarang mereka baru berciuman 2 kali, karena dulu mereka masih anak sekolahan, sekarang kan.. beda lagi.

Apartemen sunwoo sekarang menjadi saksi dimana mereka dipertemukan kembali.

"Fuck, mereka belom selesai?!"

Mereka melepaskan ciumannya dan segera mengatur napasnya karena mendengar ada yang dateng.

"Emang mereka lagi ngapain?"

"Kissing"

BRAKK

"WOI APARTEMEN GUE JANGAN DI NODAI"

"Ohh udah selesai?"

"Mata gue ga suci lagi fix"

Tiba - tiba teman teman mereka masuk barengan sambil mengomel - ngomel, tersangkanya cuman tersenyum malu dan berpura - pura tidak terjadi apa - apa.

"Ehm hai?" Kata callista canggung, dan sebenernya callista masih malu diciduk seperti itu.

"Hai? Kata dia hai?? Bener - bener lo berdua..." Kata sunwoo dramatis yang masih ga percaya kalo apartemennya udah ternodai.

"Udah nu kasian jangan nge goda gitu, liat eric merah-merah semuka, caca juga pipinya merah" kata hyunjae sambil menunjukan muka mereka berdua yang benar - benar merah.

"Mata gue.. rip my eyes" kata kevin yang ikutan dramatis juga.

"Kayak ga pernah aja lo kev sama cewek lo" kata jacob yang membuat kevin skakmat.

"Heh kalian abis ngapain?" Tanya jacob pake nada ala - ala mau nge introgasi.

"Aaaa bang cob jangan kayak gitu... caca malu" rengek callista sambil menyembunyikan mukanya di punggungnya eric.

"Hehe bercanda, udah kok gapapa lagian caca udah besar, tapi perasaan abang aja ga se agresif itu deh?" Kata jacob yang terus menggoda callista, tapi callista menghiraukannya.

"Ric itu tunangannya bang cob namanya kak celine" callista memperkenalkan celine ke eric yang sedari tadi merasa asing.

"Celine"

"Eric"

Seperti biasa mereka berjabat tangan dan memperkenalkan dirinya.

"Gue tau kenapa eric diem aja?" Kata hyunjae yang ngebuat semua menatap dirinya.
"Iyalah eric diem lagi nahan kesel dalem hatinya pasti ngomong gini 'ganggu aja buset' gitu kan? Hayoloh ngaku" eric mau menyangkalnya tapi tebakan hyunjae entah mengapa benar.

"Tuhkan makin diem"

"Bangsat lo lee hyunjae pulang lewat mana?"

"TUHKAN APA GUE BILANG" kata hyunjae membanggakan dirinya.

"Udah jangan berantem kita kesini tuh buat—"

"PARTY TIMEE!!"








- THE END -

Change - Eric Sohn✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang