• Flashback •
Pada saat mereka akan pergi keluar untuk jalan jalan, sepasang tangan meraih bahu Jimin.
Kemudian Jimin dan ranna menengok kebelakang kearah seseorang yang memegang bahu pria di sebelah nya ini.
Pria dingin, dia sedang menatap mereka.Dia mengerutkan keningnya seolah bertanya tanya, tapi Jimin mengerti dia langsung menjawab ekspresi dari pria dingin itu.
"Aku akan mengajak dia jalan jalan, jangan larang aku"dengan seolah tidak menatap pria dingin bernama min yonggi, lalu menarik ranna pelan keluar pintu.
Yonggi hanya diam melihat kepergian mereka,dengan sesekali menghela nafas kasar.
Flashback end.
👑
Malam itu ranna hanya termenung sambil melihat bintang di balkon kamar nya, dengan tangan yang memeluk kaki dengan desiran angin malam yang begitu menusuk ke tulang .
Selalu saja pikiran itu tidak hilang dari otak kecil nya ini, kapan semua ini berakhir?Pikiran ini selalu menyelimuti ranna setiap ia sendiri.
Helaan nafas kasar nya keluar begitu saja, dengan kepala yang ia telungsup kan ke kedua kakinya yang rapat.
Air matanya tidak bisa terbendung saat ini, setetes air mata mengalir di pipi nya entah kapan itu terjatuh.
Tiba tiba sebuah tangan mengusap air mata di pipinya lembut, entah kapan seseorang itu datang dia sama sekali tidak tahu.
Pria itu menatap nya teduh dengan sebuah senyuman di bibir nya menatap ranna kasihan, pria itu mengusap kepala ranna lembut untuk menenangkan hati dan pikiran nya saat ini.
Ranna terkejut ketika ada tangan yang tiba tiba mengusap pipi nya, dia langsung menoleh keseseorang itu.
Ada seorang yang sedang menatap nya sambil tersenyum ,ranna pun tersenyum kembali padanya sambil menundukkan kepalanya.
Pria itu adalah jimin, dia sudah agak lama melihatnya di balik pintu sedang merenung dia sangat tidak tega melihat seorang wanita sedih.
Lantas pria itu langsung duduk disamping nya sambil menghela nafas lalu melirik gadis itu.
"Apa kau tidak mau bercerita kepadaku?"ranna yang mendengar itu melirik pria di samping nya, pria disamping nya menatap nya menggenggam kedua pipi ranna menatap nya teduh "Jika kau ada masalah cerita padaku oke"
Ranna hanya menatapnya, dengan rasa sesak di dada nya yang membuatnya ingin menangis keras, pria itu tidak berhenti menatap nya dengan semua penenang yang membuat air mata ranna tak kuat untuk di tahan lagi "Aku akan selalu di samping mu hmm jangan sedih"
"Aku akan siap jadi pendengar baik untukmu"
"Bahu ini"dengan menepuk pundak nya pria itu sambil menatap ranna "Bisa jadi penenang untuk mu, kau bisa menangis sepuasnya jika kau mau" dengan masih tatapan lekat , gadis itu sudah tidak kuat menahan semua air matanya.
Dia menangis memeluk pria di samping nya, menelusupkan kepala nya di dada bidang Jimin dengan isakan cukup keras.
Jimin memeluknya erat dengan mengusap rambut ranna untuk menenangkan nya, dia sama sekali tidak memberhentikan tangisan ranna.
Karena ia tahu itu cukup tidak mudah untuk di tahan jadi ia membiarkan nya dengan pelukan jika itu cukup menenangkan bagi ranna.
Dengan suara isakan pilu ranna "terimakasih kalian sudah menjadi penolongku" Jimin hanya menepuk punggung nya dan mengangguk kan kepalanya sembari tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Protector || MYG
Teen Fiction[my first story✅ ] "Meskipun aku menyebalkan kau harus tahu that I'm really worried about you even care about you" ~ yonggi "You are the reason this love exists, but there is real love waiting for me longer" ~ranna Ranna adalah anak bisa di bilang b...