playlist for you
-Bertaut by Nadin Amizah-
-Blue Jeans by Gangga-ALDINYA LAGI CAPEK NGURUSIN TUGAS OSIS, TAPI TETEP GANTENG YA.
***
Angin malam berembus pelan. Hujan pun sudah reda, menyisakan rintik-rintik dari ranting pohon yang diterpah angin. Aldi mengantar pulang Kena dan Vanesh. Mobil laki-laki itu melaju mengikuti mobil Vanesh yang berada di depannya.
Karena merasa suasana terasa sepi, Kena memutuskan mencari topik. "Ng... tadi kalian kenapa bisa pulang bareng?" Dia menyesal kenapa malah pertanyaan itu yang meluncur dari bibirnya. Seharusnya, dia membahas hal lain, bukan perihal Vanesh.
"Klise banget. Motor gue mogok di tengah jalan dan untungnya gue ketemu Vanesh jadi dia ngantarin gue pulang sekalian," jawab Aldi fokus menyetir. Pandangannya fokus ke depan sesekali melirik ke arah Kena. "Selama gue nggak di rumah, lo selalu nemenin Mama?"
Beruntungnya Aldi sudah tidak membahas hal itu lagi. Mengalihkan ke topik lain.
"Iya. Kita nonton drakor bareng, kadang jalan-jalan ke taman kalau dibolehin sama dokter. Banyak banget kegiatan yang kita lakuin selama lo nggak ada." Kena tersenyum mengingat kegiatan yang dia lakukan bersama Tante Hani. Ada satu hal lagi yang dia lakukan, tapi dia sembunyikan karena keinginan Tante Hani.
Selama Aldi tidak ada, TanteHani mengajari Kena memasak tumis buncis, makanan favorit Aldi. Jika Aldi tahu kemungkinan besar laki-laki itu akan marah, karena memang Aldi tidak suka melihat mamanya di dapur. Khawatir dengan kondisi mamanya.
"Makasih ya udah nemenin Mama. Bikin Mama gue bahagia dan tersenyum. Sebelum lo dateng Mama nggak pernah sebahagia itu. Dari sebelum gue lahir, Mama pengin banget punya anak perempuan, makanya waktu gue kenalin lo ke Mama. Beliau seneng banget."
Perkataan Aldi menyentuh hatinya. Dia tidak menyangka kehadirannya membawa pengaruh positif untuk seseorang.
"Gue juga seneng bisa kenal keluarga lo, Al." Kena menatap Aldi, tersenyum simpul. Detik itu juga Aldi menoleh kepadanya, dengan salah tingkah Kena mengalihkan tatapannya ke luar jendela mobil.
Kepala Kena terasa berat. Seseorang meletakan tangannya ke atas kepalanya, menepuk pelan. Pemilik tangan itu siapa lagi kalau bukan Aldi. Mencoba tidak acuh, Kena memejamkan matanya. Dia harus tidur demi meredam detak jantungnya yang sejak tadi berdetak cepat melebihi ritme.
Kena tidak tahu dia sudah tidur berapa lama, karena saat terbangun mobil Aldi sudah sampai di depan rumahnya. Berarti sebelum itu mereka sudah mengantar Vanesh tanpa sepengetahuan Kena. Dan dia tidak tahu apa yang dilakukan Aldi ketika berpisah dengan Vanesh. Apa mungkin mereka berpelukan sebelum berpisah? Atau lebih buruk lagi berciuman?
KAMU SEDANG MEMBACA
Masih Koma Belum Titik [END]✔
Teen FictionBerawal dari pertemuan pertama di lapangan basket, Kena untuk pertama kalinya bertemu dengan Aldi, salah satu siswa populer di sekolahnya. Hingga pada pertemuan selanjutnya, saat kunjungan industri yang diadakan sekolahnya, membuat hubungan Kena dan...