[KOMA] EXTRA PART

36 2 0
                                    

A/N : dialognya dikit. Narasinya banyak. Jangan sampai mual ya hehehe

***

Setelah kepergian Aldi, hari-hari Kena terasa sedikit berbeda, biasanya tiap minggu di pagi hari dia selalu pergi ke rumah Aldi. Menghabiskan waktu di perpustakaan. Atau, memasakan Aldi tumis buncis kesukaannya.

Semakin mendekati ujian masuk ke perguruan tinggi negeri, Kena tidak memiliki waktu luang untuk sekadar melamun memikirkan Aldi. Kena terlalu disibukkan dengan buku-buku tebal yang membahas soal-soal ujian SBMPTN.

Dia sering begadang. Beberapa minggu ini dia tidak keluar rumah, beli novel saja dia tahan, nanti saja setelah ujian selesai. Kemarin Karel mengajaknya jalan-jalan ke Ancol, tapi Kena tolak, dia masih malas keluar rumah.

“Kenaaa! Sarapan dulu, sini!” teriakan Mama yang mampu menembus dinding kamarnya membuat Kena mendongakkan kepalanya dari buku.

“Iya, Ma, bentar!” balasnya.

Kena memasukkan bukunya ke dalam laci, segera berlari menuju meja makan. Di sana sudah ada papa dan mamanya. Hari itu hari Minggu jadi papanya tidak bekerja dan memilih menghabiskan waktunya dengan menonton televisi di rumah.

“Kamu nggak bosen belajar terus? Sekali-kali jalan-jalan ke mana gitu. Jangan di rumah terus, nanti otak kamu buntu lagi. Biarin istirahat sebentar. Refreshing dulu.” Mama mengomelinya. Meski begitu beliau sangat menghawatirkan kondisi Kena.

Kena menyendokkan nasi ke piring, mengambil beberapa lauk pauk, lantas berkata, “Nanti Kena bakal refreshing kok. Cuma kalo ke Ancol, males ah, mending ke Mall.”

“Terserah kamu, asalkan jangan belajar terus. Besok kamu udah ujian, belajarmu juga udah jauh-jauh hari, kan? Jadi, untuk hari ini buat diri kamu senang dulu sebelum mengerjakan soal ujian nanti.”

Sejujurnya, Kena sangat beruntung memiliki orang tua seperti mamanya. Mungkin ada beberapa orang tua yang terlalu memaksa anaknya untuk belajar padahal dia sudah berusaha keras, tidak memberinya kelonggaran untuk sekadar menghirup udara bebas di luar rumah, tetapi mamanya berbeda, beliau sangat tahu bagaimana Kena sudah berusaha sampai sejauh ini agar lolos SBMPTN. Jadi, beliau memberi kebebasan untuk dirinya sebelum besok menghadapi ujian.

Selama sarapan di meja makan, Papa tidak banyak bicara selain petuah-petuah untuk kesuksesannya besok menghadapi ujian. Kena menikmati sarapannya ketika sebuah ide melintas di otaknya. Tentang tempat yang ditujunya. Meskipun ini lebih disebut mengenang masa lalu daripada refreshing. Ide mengunjungi beberapa tempat, yang mana tempat itu pernah dikunjunginya bersama Aldi, bukanlah ide buruk.

Maka, setelah sarapannya selesai, Kena berlalu ke kamar mandi, merias wajahnya secepat kilat, dan setelah berpamitan dengan orang tuanya dia segera berangkat ke tempat pertama. Yaitu, SMA Galaksi, sekolahnya.

***

Hampir satu bulan ini Kena tidak pernah berkunjung ke sekolahnya. Ketika sampai di depan sekolah, Kena melihat gerbangnya terbuka padahal hari ini libur. Dia melangkahkan kakinya ke pos satpam, tidak ada siapa-siapa di sana.

“Pak Harmoko ke mana, ya?” Kena menanyakan keberadaan satpam sekolahnya pada dirinya sendiri.

Mencoba untuk tidak peduli, dia melanjutkan ke sebuah tempat. Tempat pertama kali Kena bertemu Aldi.

Masih Koma Belum Titik [END]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang