"Gwen lo ga akan baper sama gue kan?", ingin rasanya Gwen menjedotkan kepala laki-laki dihadapan nya ini.
"Lo kalo nanya gabisa aba aba apa Zer?, gila ga kira-kira kalo nanya."
"Lo harus janji sama gue Gwen, lo gaboleh ada rasa sama gue. Lo emang qu...
Akhirnya mereka memutuskan berjalan ke lantai dua, di mana kamar Zero berada.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
(Penampakan kamar Zero deh, bingung deskripsiinnya tapi di kepala gue tu mirip mirip gini, cowo banget)
"Huahh pagel banget gue." Ucap Amber yang sudah duduk di sofa sebelah Jayden.
"Maklum sih faktor U."
"Nye nye nye nye, diem deh Jaynudin. Gue slepet mampus lo."
Zero merebahkan dirinya di kursi satu satunya kursi single di sana. Gwen hendak melewati Zero tapi malah ditarik laki-laki itu, jadilah sekarang Gwen duduk dipangkuan Zero.
Vino maju menempati lesehan di tengah tengah mereka, "Kita harus serius sebentar."
Gwen mengerti lalu ingin bangkit dari pangkuan Zero, tapi lelaki itu menahannya. "Zer pliss lepasin gue, vino mau ngomong!."
"Lo diem aja dengerin dia ngomong, dia bakal tetep ngomong."
Gwen memutar bola matanya jengah, lalu dengan sekali sentakan ia bangkit menuju samping Vino, "Tentang teror itu?" Tanya Gwen mengarah ke Vino.
Vino mengangguk, "Rose bareng Amber kemaren udah nemuin titik terang."Pernyataan itu diangguki Rose dan Amber.
"Kayanya ada yang mau cari ribut sama Carola."
Jayden menoleh ke arah Amber di sebelahnya, "Siapa? Bukannya selama ini Carola gapunya musuh. Kita jarang adu jotos sama orang."
Amber merinding mendengar suara Jayden yang dingin, tanda lelaki itu memasuki atmosfer serius. "Gapunya musuh bukan berarti gaada yang gasuka sama Carola Jay."
Jayden mengangguk membenarkan ucapan Amber.
Rose melangkah lalu mendekati Airis, menarik lelaki itu berdiri. Memang dasarnya Rose irit banget ngomong, kerjaannya cuman bikin Airis mikir.
Rose menaikkan alisnya, "Apa?"
"Lah kok apa? Ini kenapa gue ditarik berdiri Ya allah gemes banget punya temen begini."
"Lo pikun?" Tanya Rose sarkas.
Airis menepuk jidatnya, "Oooo bilang kali Rose, "Airis jelasin yang kemarin lo temuin" gitu, astaga. Gue kawinin juga lo lama-lama."
Airis menatap Zero dan yang lain serius, "Ada orang make gelang mirip gelang Carola, gak tapi beberapa sekitar 5 orang. Mereka ngehajar Airos, salah satu anggotanya sampai masuk RS. Keroyokan"