[JANGAN LUPA FOLLOW DULU YA GUYS~~~~~ ✨] (づ￣ ³￣)づ
.
.
.
.
" ngapain lo ngajak kita tawuran ? " tanya Novan yang masih kebingungan.
" gak usah pura-pura gak tau lo SERANGG " Komando Alden marah.
Al pun mengayunkan tangan nya Keatas yang berarti sera...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
✨ HAPPY READING GUYS ✨
.
.
.
.
.
Cafe Rainbow
Suasana cafe berubah menjadi mencekam saat datangnya tamu tak diundang yang ikut menampar seorang perempuan.
Alden mengambil tindakan cepat, ia mencari manager tempat ini untuk meminta mengosongkan cafe ini, ya walaupun agak kesulitan karna manager tersebut menolak.
Tapi ada masanya seseorang menggunakan kekayaannya bukan? Jadi sang manager setuju untuk mengeluarkan semua pelanggan dan yang tersisa hanya tiga orang saja.
" Van " cegah Al saat melihat tangan Novan akan menjambak rambut Tania.
Ya orang yang tiba menampar Tania adalah Novan. Oh ayolah Novan tidak suka dengan orang yang menyakiti Al dalam bentuk apapun.
Nafas Novan sedikit memburu, ia menatap Tania tajam. Ia tak peduli bahwa yang dia tampar adalah perempuan...... gak....nih orang pasti gak orang mungkin setan pikir Novan.
Arghh sialan batin Tania.
" Lo " tunjuk Alden pada Tania.
" Jangan pernah sentuh pacar gue lagi kalau sampai lo ngelakuin itu, gue pastiin lo gak bakal pernah tenang seumur hidup. Bahkan jika gue mau gue juga bisa buat perusahaan bokap lo habis " ucap Alden dingin.
Tania menatap Alden tak percaya, hanya karna dia menampar Al sekali, Alden rela melakukan segalanya demi membalas perbuatannya.
Al
Al
Al
Rasa benci Tania kepada Al kian membuncah, kenapa mereka terus membela Al? Memang apa kelebihan dari perempuan yang berada dihadapannya kini? Sehingga mereka tunduk padanya.
Mata Tania mulai memanas, ia mulai mengepalkan tangannya.
" Ayo " kata Alden sambil menarik tangan Al pergi dari sana.
" Jangan pernah cari gara-gara sama Al, bitch " sengit Novan lalu pergi dari sana.
" ARGHHHHH SIALAN LO AL "
Tania mengambil hp nya dari dalam tas, ia mencari kontak seseorang lalu menelfon nya.
'TARGET LO HARI NOVAN! GUE GAK MAU TAU BESOK INTINYA HARUS ADA KABAR BURUK TENTANG NOVAN! KALAU GAK SALAH SATU TANGAN ADEK LO BAKAL CACAT!'
