9

122 41 5
                                        

"Are you kidding me?"

Empat pemuda itu terpaku, menyaksikan sesuatu yang baru saja salah satu dari mereka temukan di balik tanaman-tanaman yang tumbuh menutupi dinding labirin.

Sebuah pintu setinggi dua setengah meter, terbuat dari kayu tua yang dihiasi dengan ukiran bunga dan wajah-wajah bertanduk, semakin menambah kesan kengerian yang tak berujung.

Taehyun berbalik dan menatap ketiga rekannya,"Kalian sudah siap?"

"Huh, siap untuk apa? Masuk ke dalam sana?"

Jisung tentu saja menolak, apalagi Haruto. Bayangkan saja, bagaimana jika ada perangkap atau monster lagi yang dimasukkan ke dalam ruangan di balik pintu rahasia tersebut?

Maaf, bukan bermaksud untuk berakting layaknya seorang pengecut, tetapi mereka tidak akan pernah tahu, kelicikan apa yang sedang direncanakan oleh si 'suara misterius' untuk menjebak korban-korbannya di dalam labirin kematian ini?

"Kita harus masuk ke dalam pintu ini, Han Jisung" seru Taehyun berusaha meyakinkan pemuda berwajah mirip tupai tersebut,"Siapa tahu saja fuse yang selama ini kita cari berada di dalam sana? Who knows"

"Ta..tapi kan..."

"Taehyun benar, sung. Apa salahnya kita mencoba untuk masuk dan memeriksa ruangan itu?" Yoonbin melerai 'pertengkaran' kecil yang terjadi diantara kedua temannya. Entah mengapa di dalam hati kecilnya, ia merasa sangat yakin bahwa fuse itu pasti disembunyikan di dalam ruang rahasia tersebut.

Logikanya, tidak mungkin si pintu kayu diletakkan secara tersembunyi, tanpa adanya maksud dan tujuan tertentu. If you know what i mean?

"Jadi kita sungguhan akan masuk ke....?" Tanya Haruto sedikit terbata-bata. Kedua tangannya gemetar, hingga membuat senjata yang ia genggam menjadi agak terguncang.

"Mau tidak mau, siap tidak siap, kita harus melakukannya, Haruto" balas Yoonbin datar.

"Aishhh ya sudahlah, terserah kalian berdua saja" Jisung mengangkat kedua tangan tanda menyerah dan cepat-cepat memundurkan langkahnya,"Maaf, tetapi aku tidak mau masuk terlebih dulu. Aku masih sayang dengan nyawaku"

Taehyun dan Yoonbin saling melirik satu sama lain, lalu kembali memusatkan atensi mereka ke depan. Keduanya berdiri tepat di hadapan pintu terkutuk itu, seraya memberanikan diri masing-masing dan menguatkan tekad untuk membuka kenop berbentuk bulat tersebut.

Aliran darah si pemuda Ha kembali berdesir dengan kuat, mengisyaratkan bahwa sesuatu yang buruk akan segera terjadi sebentar lagi. Sama seperti kejadian-kejadian yang lalu, dimana mereka bertemu dan berhadapan dengan banyak entitas mengerikan milik si organisasi rahasia.

"Aku mendengar suara dari dalam pintu itu" celetuk Yoonbin sejujur-jujurnya. Ia tidak berbohong sama sekali. Suara-suara aneh tersebut memang terdengar cukup jelas di telinganya, lebih seperti suara gumaman seseorang yang aneh dan tidak mengandung arti apapun.

Taehyun langsung menempelkan daun telinganya di permukaan pintu, untuk memastikan bahwa Yoonbin berkata benar,"Aku juga mendengarnya" ia berujar demikian, lalu memberi kode kepada ketiga pemuda itu untuk menjauh dari pintu.

"Siapkan senjata kalian. Aku akan segera membuka pintu ini"

Tangan kanan Taehyun menyentuh kenop pintu dan memutarnya perlahan-lahan. Di belakang sana, Yoonbin, Jisung, dan Haruto mulai bersiaga dan menodongkan senjata laser kearah pintu, berjaga-jaga jika tiba-tiba saja akan ada sesosok monster yang melompat keluar dan menyerang mereka.

Nyiittt...

Suara gesekan khas pintu kayu dan engselnya terdengar cukup nyaring. Bau gosong tercium bersamaan dengan udara pengap yang berhembus keluar dari dalam ruangan itu. Suara gumaman aneh kembali terdengar, kali ini lebih jelas dari sebelumnya.

[3] DIFFERENT ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang