8

126 41 10
                                        

"Keparat!! Kita dimana sekarang?!"

Keenam pemuda tampan itu berlarian tanpa arah dan tujuan yang jelas. Mereka tersesat, setelah terus-menerus berputar-putar di tempat yang sama.

"Aku lelah!! Sialan!!" Beomgyu mengumpat kasar dan mendudukkan dirinya untuk beristirahat sejenak,"Semuanya gara-gara para monster itu, yang menyebabkan kita semua jadi terpisah satu sama lain"

"Tidak ada Kang Taehyun disini. Tamatlah sudah riwayat kita" Hyunjin mengusak-usak surainya kasar. Padahal pemuda Kang itulah yang menjadi tumpuan penting bagi mereka untuk bisa memenangkan permainan terkutuk ini, dan dengan bodohnya, ia dan kelima rekannya yang lain harus terpisah begitu saja dari si anak jenius.

"Tidak perlu menyebut nama si sok pintar dan berkuasa itu!! Telingaku panas sekali saat mendengar namanya!! Bajingan!! Brengsek gila!!" Murka Jungwon menyemprot si bibir tebal dengan kata-kata mutiara yang sudah sering diucapkan dari mulutnya,"Bisa tidak, kalian berdua berhenti bertengkar?! What the f*ck, man!!" Balas Jay kesal.

Sementara itu, dua pemuda lainnya tengah mematung di tempat dan hanya menonton semua adu mulut yang terjadi diantara keempat teman mereka yang super toxic. Kedua tangan Felix bahkan menutup rapat telinga sebelah kiri dan kanan Jeongwoo, mencegah agar pemuda yang berumur empat tahun lebih muda darinya itu tidak mendengar percakapan dan umpatan yang tidak pantas didengar oleh anak seusianya.

"Mengapa kita harus terjebak dengan manusia-manusia seperti mereka sih?" Rutuk Jeongwoo memperlihatkan wajah cemberutnya. Felix sendiri tak mampu menjawab, ia hanya bisa terdiam dan pasrah dengan nasibnya sendiri,"Aku jadi merindukan Yoonbin hyung dan Jisung hyung"

Benar juga! Ngomong-ngomong soal Yoonbin dan Jisung, bagaimana ya keadaan mereka sekarang, setelah peristiwa serangan besar-besaran yang dilakukan oleh para humanoid haus darah itu?

Felix menjadi sangat khawatir. Tetapi, ia mencoba untuk menepis segala kemungkinan terburuk yang terus membayangi pikirannya. Semoga mereka berdua baik-baik saja dan tidak terluka sedikitpun.

"Apa monster-monster itu sudah berhenti mengejar kita?"

Pemuda asal Australia tersebut tersadar dari lamunannya, saat dikejutkan dengan suara lantang dari seorang Choi Beomgyu,"A..aku tidak tahu. Tetapi mereka se..sepertinya sudah menghilang" Felix sama sekali tidak paham. Mengapa ia tiba-tiba menjadi segugup ini, hingga membuat nada bicaranya menjadi sedikit terbata-bata.

"Ada apa, Bang Felix? Kau merasa takut dengan kami?" Celetuk Jungwon tersenyum sangat lebar.

Deg!!

"Sial, perasaan ini lagi" tubuh Felix gemetar dengan hebat. Ia mundur perlahan-lahan dan menundukkan kepala, mencoba untuk menghindari tatapan kebencian yang diberikan oleh keempat pemuda itu kepadanya.

"Felix hyung, ada apa denganmu?" Jeongwoo cemas dan berusaha mendekati si pemuda pirang untuk menenangkannya.

Tetapi sudah terlambat.

Aliran darah Felix berdesir dengan sangat kencang. Keringat dingin mulai bercucuran dengan deras. Ia merasakan tubuhnya mulai melemas, dan pada akhirnya terjatuh juga di atas permukaan lantai.

"Felix hyung!!"

Tangan Felix memegang bagian dadanya yang terasa sakit. Nafasnya mulai sesak. Bahkan seruan milik Jeongwoo terdengar samar-samar, seakan-akan pemuda itu berdiri sangat jauh dari dirinya. Ia begitu kebingungan dan gelisah. Bagaimana caranya menghentikan semua mimpi  buruk ini?

"Dasar bodoh, idiot!! Kau tidak pantas berada di sekolah ini, anak culun!!"

Ya Tuhan, suara itu bergema lagi di dalam pikirannya. Suara ejekan, hinaan, dan cemooh yang terus ditujukan kepada Felix, untuk merobek-robek jiwa dan mentalnya.

[3] DIFFERENT ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang