Tidak biasanya Megumi meminta mereka berkumpul di ruang tengah. Toji dan Satoru duduk dihadapan Megumi yang duduk bersebelahan dengan Sukuna. Satoru masih belum pulih tapi ia masih bisa hanya untuk sekedar duduk.
"Ada apa Megumi?" tanya Toji tanpa melepaskan tatapan menyelidiknya untuk Sukuna. Hei Toji baru kali ini melihat pria berambut merah muda itu secara langsung.
"Aku ingin meminta tiga hal hari ini pada kalian." ucap Megumi menatap papa dan ayahnya secara bergantian.
"Katakan saja Megumi." balas Satoru.
"Pertama kalian harus baikan. Aku merasa pertengkaran kalian setiap harinya menandakan hubungan kalian baik-baik saja. Kalau sudah saling diam aku yakin kalian memiliki masalah."
Ucapan Megumi memang tepat sasaran.
"Baiklah kita akan baikan, ne Satoru? Yang sudah lalu biarlah berlalu."
Satoru mengangguk ragu-ragu.
"Oke itu yang pertama, yang kedua kalian jika ada masalah apapun bisa bilang padaku. Aku tidak mau menjadi orang yang tidak tau apapun disini. Jika memang kalian tidak menganggapku aku akan pergi."
"Me-megumi jangan bilang begitu ya, bu-bukannya kami tidak mau bilang ta-tapi...tapi.."
"Pa, apapun alasannya aku tidak mau tau. Yang pasti beritahu aku."
"Baiklah Megumi jika memang itu maumu tapi jangan pergi ya, kalau pergi ke rumah tou-san sih tidak apa-apa."
"Oi kau curang! Megumi tetaplah disini dengan papa!"
"Aku ayah kandungnya kan punya hak!"
"Tapi aku juga sudah menjadi papanya sekarang!"
"Oke aku anggap hubungan kalian sudah baik-baik saja jika sudah bisa berdebat seperti biasanya." Sela Megumi. Ia menatap Sukuna yang ada disebelahnya yang hanya mengangguk ketika ditatap oleh Megumi.
"Oke yang ketiga, aku hanya ingin bilang bahwa Sukuna-sensei adalah pacarku. Aku hanya ingin kalian tau dan tidak melarang hubunganku apapun alasannya."
"Apa?! Pacar?! Kau tidak salah pacaran dengan gurumu sendiri Megumi?!"
Megumi menggeleng. "Tidak. Sukuna-sensei memang pacarku tou-san."
"Tou-san tidak setuju Megumi." tolak Toji dengan tegas.
"Tapi kenapa tou-san?"
"Kau masih sekolah, terlebih pacarmu laki-laki. Tou-san sih tidak masalah mau pacarmu laki-laki atau perempuan tapi setidaknya kau menamatkan pendidikanmu dulu."
"Bukannya sama saja? Aku bilang kita pacaran bukannya bagus daripada aku pacaran diam-diam?"
Toji mengacak rambutnya. "Tou-san tetap tidak setuju."
"Tapi aku--"
"Megumi.." Sukuna menyela apapun yang ingin diucapkan oleh kekasihnya.
"Sebelumnya maaf Fushiguro-san. Aku tau umurku mungkin lebih tua kurang lebih lima tahun dari Megumi tapi aku akan menjamin Megumi akan selalu kujaga dengan baik." ucap Sukuna mencoba sabar menghadapi calon ayah mertuanya ini.
"Ucapan saja tidak akan cukup bagiku. Aku tidak mau nanti kau hanya menjadikan anakku mainanmu."
"Maka dari itu biarkan aku membuktikannya padamu Fushiguro-san." Sukuna menatap langsung mata Toji dengan sorot mata kesungguhan.
"Kenapa kau tidak mencari wanita saja? Aku yakin kau gampang memikat wanita di luar sana."
"Yang kucintai Megumi dan hanya Megumi. Jika itu bukan Megumi aku tidak akan mau."
KAMU SEDANG MEMBACA
Hot Daddy
FanfictionMegumi yang awalnya menjadi rebutan hak asuh, setelah mereka tinggal bersama Megumi harus setiap hari mendengar keributan dari kedua ayahnya tersebut, belum lagi para gadis di sekolah yang menyukai dan mendirikan club penggemar untuk kedua ayahnya.