Ada adegan rate M dibawah ya, dosa tanggung sendiri😌
Ingat votenya ya minna!!
Ketika telah memiliki keluarga terlebih memiliki seorang anak yang masih kecil adalah tantangan tersendiri bagi mereka. Belajar cara menjaga anak, belajar mengontrol emosi ketika anak sedang rewel. Ingat Toji dan Satoru adalah sosok yang akhlaknya kurang diperbaiki? kini mereka perlahan menjadi sosok yang lebih baik setelah memiliki Yuki. Bukan berarti Megumi tidak berpengaruh akan hal ini, bahkan Megumi juga berperan membuat perubahan pada kedua ayahnya.
Tantangan lain yang mengharuskan mereka menahan kesabaran adalah kritikan dari tetangga yang usil. Beberapa kali Satoru harus murung karena kritikan mereka, terutama ketika mereka bergosip di depan rumah jika Yuki perkembangannya terbilang lamban karena di usia 3 tahun baru lancar bicara dan mampu berlari. Umumnya jika berjalan sudah lancar maka bicara yang belum lancar begitupula sebaliknya namun pada tahap perkembangan Yuki, balita tersebut baru bisa bicara dan berlari secara bersamaan ketika ia berusia 3 tahun.
"Haruskah kau memikirkan ucapan mereka Satoru? setiap anak perkembangannya berbeda jangan kau jadikan kritikan mereka sebagai beban pikiran."
"Tapi Yuki--"
"Sudah aku tidak mau dengar."
"Tapi aku memang kurang becus bukan? aku sosok yang gagal! Mereka benar, harusnya Mamiko-san lebih cocok jadi istrimu ketimbang aku!"
"Kau selalu bicara seperti itu! Apa kau tak pernah sadar perkataanmu itu seakan kau tidak mencintaiku?! Kau membenarnya omongan orang yang bilang sosok lain lebih cocok dengan suamimu sendiri!" seru Toji merasa emosi.
"... "
"Aku pergi, mungkin aku akan pulang malam. Aku perlu menenangkan diri." ucap Toji. Daripada ia bertengkar dengan Satoru lebih baik ia menghindar dulu untuk sementara.
Satoru hanya terdiam membiarkan Toji pergi. Megumi yang berada tak jauh darisana juga tak bisa berkomentar. Ia hanya bisa menemani Yuki yang bermain mobil-mobilan.
.
Seperti apa yang ia katakan, Toji benar-benar tidak pulang. Jam telah menunjukkan pukul 12 malam. Satoru saat ini harus terjaga karena Yuki mendadak bangun dan menangis, mungkin anak itu bermimpi buruk. Selama hampir 30 menit Yuki menangis tanpa henti. Satoru bingung bagaimana menenangkannya karena apapun telah ia lakukan namun hasilnya sia-sia. Megumi juga tidak ada di rumah karena ia beberapa hari ini membantu kenalan ayahnya yang memiliki sebuah klinik yang buka 24 jam belajar, Satoru tidak mungkin meminta Megumi pulang ketika malam telah larut.
"Yuki mau apa bilang pada papa ya, papa sudah berikan semua yang Yuki suka kenapa masih menangis?"
Yuki masih menangis keras.
Ketika Satoru kebingungan smartphonenya bergetar, ia mengira itu Toji namun nama yang tertera di kontak adalah tetangganya.
[Fushiguro-san bisa tidak kau menenangkan anakmu? suara tangisannya sampai kesini--]
Prangg
Tanpa sadar Satoru membanting smartphonenya. Ia mencengkram rambutnya sendiri sampai kusut. Yuki masih menangis dalam pelukannya dan perlahan tangisan Yuki juga menular pada pria tersebut. Isakan demi isakan mulai lolos dari bibirnya. Jika ini masih siang mungkin Satoru masih bisa menghubungi orangtuanya namun malam telah larut pasti semua orang telah terlelap.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hot Daddy
FanfictionMegumi yang awalnya menjadi rebutan hak asuh, setelah mereka tinggal bersama Megumi harus setiap hari mendengar keributan dari kedua ayahnya tersebut, belum lagi para gadis di sekolah yang menyukai dan mendirikan club penggemar untuk kedua ayahnya.