Megumi menaikkan sebelah alisnya. Sekarang apalagi yang terjadi antara papa dan ayahnya? Jaraknya saja terbilang lebih dari satu meter saat ini dan tidak ada pertengkaran yang terdengar. Apa ini cara agar tidak membuatnya kesal lagi? Tapi bukannya Megumi sudah memaklumi kebiasaan mereka ya?
"Kalian kenapa lagi?" tanya Megumi. Terkadang ia bingung dengan dirinya sendiri jika kedua ayahnya berbeda dari biasanya.
"Papa? Bisa jawab aku?" ujar Megumi yang daritadi heran karena papanya hanya diam. Biasanya Satoru adalah tipe pria periang dan tidak pernah diam seperti ini.
"Papa tidak apa-apa Megumi, hanya kurang enak badan." balas Satoru. Ketika ia bilang tidak enak badan itu bukanlah kebohongan. Ia tidak bisa tidur semalaman, terbukti dari kantung dibawah matanya yang hitam.
"Kalau tidak enak badan tidak usah ke sekolah. Nanti aku yang jelaskan ke Yaga-sensei."
Satoru menggeleng. "Aku bisa Megumi, tidak usah khawatir."
Megumi mendekat, menempelkan telapak tangannya di kening Satoru. "Badan papa panas sebaiknya jangan ke sekolah."
Satoru tetap keras kepala dan menggeleng. Ia tidak mungkin libur hari ini, tidak jika Toji juga giliran libur tahunan saat ini. Toji ambil tiga hari libur tahunan dari pekerjaannya.
"Baiklah tapi kalau papa benar-benar tidak bisa aku akan paksa untuk pulang." ujar Megumi. Ia tentu khawatir jika kondisi papanya sedang tidak baik. Bulan-bulan sebelumnya saja Satoru sampai dirawat di rumah sakit karena sifatnya yang keras kepala itu.
"Biar kuantar kalian berdua, aku tidak mungkin membiarkan Satoru mengemudikan mobil dalam keadaan seperti itu."
"Baiklah tou-san. Tou-san libur kan hari ini?"
Toji mengangguk. "Jika Megumi mau jalan-jalan tou-san bisa antar kemana saja nanti pulang sekolah."
Megumi tidak ada niat jalan-jalan. Ia hanya mau mengurung diri di kamar karena mau maraton anime yang direkomendasikan teman onlinenya.
"Aku tidak ada niat jalan-jalan tou-san..."
"Hmmm baiklah kalau begitu, ayo berangkat."
Mereka pun berangkat sekolah bersama.
.
Sesampainya di sekolah mereka disambut sangat meriah oleh para siswi. Ini pertama kalinya Toji dan Satoru berangkat bersama, biasanya hanya salah satu yang mengantar Megumi. Stand Toji dan stand Satoru semuanya berkumpul di dekat parkiran.
"Satoru tunggu.."
Toji meraih lengan Satoru setelah keluar dari mobil, membuat jeritan para shipper TojiSato berteriak histeris, pasalnya mereka mendirikan stand TojiSato dan hanya bisa membayangkan imajinasi liar mereka. Kini mereka bisa melihat sendiri TojiSato dihadapan mereka.
"Gyaaaa TojiSato is the best!" teriak sebagian siswi dari stand TojiSato, sebagian lagi blushing melihat Toji memegang lengan Satoru.
Tanpa mempedulikan teriakan para siswi Toji pun melanjutkan ucapannya. "Kalau kau tidak sanggup telfon aku, aku akan menjemputmu."
Satoru melepaskan tangan Toji dari lengannya. "Aku baik-baik saja!"
"Aaaaa papa Toru tsundere!!"
"Papa Guro juga kelihatan sangat perhatian!"
Satoru dan Megumi pun melanjutkan langkah mereka menuju ke gedung sekolah. Toji sendiri langsung pergi dengan mobilnya.
Satoru dan Megumi berjalan bersama memasuki gedung sekolah. Langkah mereka terhenti di mading sekolah karena ada kerumunan disana. Karena penasaran mereka pun kesana untuk melihat pengumuman apa yang dipasang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hot Daddy
Fiksi PenggemarMegumi yang awalnya menjadi rebutan hak asuh, setelah mereka tinggal bersama Megumi harus setiap hari mendengar keributan dari kedua ayahnya tersebut, belum lagi para gadis di sekolah yang menyukai dan mendirikan club penggemar untuk kedua ayahnya.