Pria yang menyandang status sepupu Sukuna kini benar-benar tinggal selama beberapa hari kedepan di rumah Satoru. Menolak berapa kalipun percuma, selain itu Toji juga setuju akan usulan Sukuna. Kejadian yang hampir merenggut nyawa Satoru membuat Toji lebih overprotektif pada pria tersebut.
"Oi kau buatkan aku teh ya."
Sosok Hiromi hanya menatap sekilas Hajime sebelum ia kembali fokus pada smartphonenya.
"Teme! Kau mengabaikanku!"
Selain Hiromi, Hajime selaku sepupu Satoru juga ikut tinggal. Entah apa tujuannya ikut tinggal disana, biasanya Hajime merupakan pribadi yang cuek.
"Buat sendiri, aku bukan pembantu." jawab Hiromi dan kini benar-benar mengabaikan Hajime walaupun pria itu mengoceh.
Pada akhirnya Hajime membuat tehnya sendiri. Ia tampak tidak mahir di dapur walaupun hanya sekedar memanaskan air.
"Akh panas!" seru Hajime ketika ia tidak sengaja memegang bagian ketel yang panas. Ketel itu mau jatuh ke lantai dan Kashimo malah berusaha menangkapnya agar tidak jatuh namun sebagai ganti tangannya terkena air panas karena tutup ketel yang terbuka.
Hiromi yang mendengar suara gaduh di dapur segera memeriksanya. Disana ia bisa melihat Hajime meniup tangannya yang terkena air panas.
"Tanganmu harus dibiarkan berada dibawah air mengalir." Hiromi menarik tangan Hajime menuju westafel, tetap memegang tangan pria itu karena Hajime beberapa kali menarik tangannya dari guyuran air kran.
"Biarkan dulu sekitar 20 menit, lagipula kau ceroboh sekali memanaskan air saja tidak becus." ujar Hiromi.
"Oi makanya aku menyuruhmu membuatnya tapi kau malah tidak mau." balas Hajime. Ia sesekali meringis ketika luka di tangannya terasa perih.
"Nanti aku buatkan."
"Kenapa tidak daritadi ha?!"
Hiromi menghela nafas. "Dengar aku disini hanya tamu bukan pembantu jika kau lupa."
Hajime memberikan tatapan kesal namun Hiromi hanya acuh dan tetap membasuh tangan pria tersebut.
"Oh? Apa yang kalian berdua lakukan?" tanya Satoru yang baru saja memasuki dapur dengan membawa Yuki turut bersamanya. Dibelakang Satoru juga ada Mamiko.
"Maaf mengotori dapurmu Gojou-san, tadi Kashimo menjatuhkan ketel dan terkena air panas."
"Kau itu memang ceroboh Hajime."
"Uruse Satoru!"
Satoru hanya menggelengkan kepalanya. "Mamiko-san tolong buatkan susu untuk Yuki dulu ya, aku mau menggendong Yuki sebentar." ujar Satoru pada wanita cantik tersebut.
"Haik Satoru-san." Mamiko menurut, pertama ia hendak mengambil ketel yang masih tergeletak di lantai namun Hiromi langsung mengambil ketel tersebut.
"Biar saya panaskan airnya." ucap Hiromi, ia merasa tidak enak jika Mamiko yang membereskan kekacauan yang dibuat Hajime.
"Kalau begitu saya tuangkan bubuk susunya saja." ucap Mamiko seraya memamerkan senyumannya. Mamiko cukup suka dengan kepribadian Hiromi.
Hajime yang melihat interaksi antara Hiromi dan Mamiko mendengus. Ia pun menyudahi kegiatannya membasuh tangan dan berjalan keluar dari dapur.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hot Daddy
FanfictionMegumi yang awalnya menjadi rebutan hak asuh, setelah mereka tinggal bersama Megumi harus setiap hari mendengar keributan dari kedua ayahnya tersebut, belum lagi para gadis di sekolah yang menyukai dan mendirikan club penggemar untuk kedua ayahnya.