Hari minggu biasanya diisi dengan liburan oleh sebagian orang namun keluarga Fushiguro memilih untuk menghabiskan waktu di rumah. Alangkah lebih baik jika mereka menyimpan tenaga dengan istirahat di rumah daripada membuang tenaga di luar sana, setidaknya itu yang mereka katakan.
Ting tong
Bel depan berbunyi pertanda ada tamu yang datang. Toji yang kebetulan paling dekat dengan pintu pun membukakan pintu dan didepan sana kini berdiri sosok Naoya.
"Nao--" Ucapan Toji terpotong ketika Naoya tiba-tiba menubruk tubuhnya, memeluk Toji lebih tepatnya. Ada apa dengan adiknya ini? sepertinya sedang ada masalah.
"Kau kenapa Naoya?"
"Aku kesal aniki."
Toji pun menyuruh Naoya masuk. Mereka kemudian duduk di sofa ruang tengah.
"Kau kesal karena apa?"
"Shiu keluar kota tanpa bilang dulu padaku, mengabari malah saat dia sudah di luar kota. Ketika tadi dia pulang aku langsung kesini." ucap Naoya.
"Hanya karena itu kau kesal?"
"Kau pasti juga kesal jika Satoru-kun melakukan hal yang sama aniki."
Yah itu memang benar. Jika Satoru melakukan hal yang sama pasti Toji akan kesal juga karena ditinggal tiba-tiba.
"Oh Naoya, kau disini. Sebentar aku ambilkan minum." ucap Satoru yang baru saja muncul dan kini pergi lagi untuk mengambilkan minum untuk Naoya.
"Jadi? setelah disini apa yang mau kau lakukan?" tanya Toji.
"Aku akan menginap, malas jika berada di dekatnya sekarang."
Toji hanya bisa menggelengkan kepala ketika Naoya kini tengah merajuk.
Satoru datang membawakan minuman dan ikut duduk disamping Toji. "Kenapa tidak bilang mau berkunjung? untung saja kami sedang tidak berada di luar." ucap Satoru.
"Dia tengah merajuk karena Kong tidak memberitahu perihal ia keluar kota."
"Kau seperti bocah saja merajuk seperti itu Naoya."
"Seperti kau tidak saja." balas Naoya seraya meneguk teh buatan Satoru. Satoru sendiri sukses terdiam karena ucapan Naoya.
"Ngomong-ngomong mana Megumi?" tanya Naoya.
"Megumi di atap dengan Yuki."
"Aku sudah lama tidak melihat Yuki." ucap Naoya. Ia pun beranjak menuju atap untuk melihat keponakan keduanya. Disana ia bisa melihat Megumi tengah menggendong Yuki sambil menunjuk pohon didekat atap dimana ada beberapa ekor burung membuat sarang disana.
"Lihatlah Yuki, burungnya buat sarang."
"Talang." Yuki meniru kata terakhir yang Megumi ucapkan.
"Nah burungnya terbang." ucap Megumi lagi ketika salah satu burung terbang menuju kearah mereka."
"Tebang..te.. bang!" Yuki kembali menirukan kata terakhir yang Megumi ucapkan.
Naoya yang melihat interaksi kedua keponakannya perlahan melupakan rasa kesalnya pada Kong. "Megumi, Yuki."
Megumi menoleh ketika Naoya memanggilnya. "Ah paman."
KAMU SEDANG MEMBACA
Hot Daddy
FanfictionMegumi yang awalnya menjadi rebutan hak asuh, setelah mereka tinggal bersama Megumi harus setiap hari mendengar keributan dari kedua ayahnya tersebut, belum lagi para gadis di sekolah yang menyukai dan mendirikan club penggemar untuk kedua ayahnya.