Melodi 14

215 29 0
                                    

Seminggu sudah berlalu. Dan seminggu juga Jimin berlatih piano hanya ber2 dengan Seokjin.

Kadang-kadang Hoseok menemani nya bermain piano. Bukan Jimin yang tidak peka namun hanya naluri nya saja yang terlalu cuek dan positif.

Jimin sadar bahwa kedua teman nya itu menjauhi nya. Hosekk juga menjadi berbicara seadanya.

Jimin hanya diam tak mau bertanya meski diri nya ingin. Namun ia terlalu takut untuk bertanya hingga memilih diam.

Sekarang Jimin berada di rumah Seokjin. Lebih tepat nya di ruang latihan piano.

Seokjin sudah memberikan nya nada yang menurut Jimin sangat cocok di telinga nya dan Jimin senang akan hal itu.

Jimin tidak tahu saja jika nada yang ia mainkan adalah nada dari lagu nya yang akan ia mainkan nanti.

Jimin tersenyum sambil memainkan piano nya. Sesekali ia bersenandung. Meski liriknya mengasal namun ia tetap senang.

"Ok, latihan hari ini sudah selesai Jim. Pulang sendiri atau di antar Hoseok?"

Ujat Seokjin mengakhiri latihan piano nya.

"Sendiri Kak. Kak Hoseok sekarang ngajar Dance bareng anak dream. Makasih ya Kak udah ajarin Jimin main piano."

"Sama-sama Jim. Hati-hati ya. Kakak gak bisa nganter. Soalnya mau ketemu Namjoon."

"Iya Kak. Bye Kak!!"

"Bye Jim!"

Jimin pergi keluar ruangan dengan senyum cerah. Ia juga mematikan alat bantu dengar nya agar tidak ada yang mengganggu nya.

Jimim berjalan menuju halte untuk pulang ke apart Hoseok. Namun di tengah perjalanan Jimin melihat mini market.

Kebetulan sekali perut nya berbunyi. Mungkin satu cup ramyeon muat untuk mengisi perut keroncong nya itu.

Jimin pun menunggu di lampu merah. Menunggu lampu pejalan kaki berwarna hijau.

Jimin masih sayang nyawa ya jika di ingat-ingat. Lampu berubah, Jimin pun menyebrang lalu memasuki mini market.

Tak lupa ia menyalakan alat bantu dengar nya. Jika tidak di nyalakan ia tidak bisa mendengar apapun.

Jimin berjalan ke arah rak ramyeon. Lalu mengambil satu cup. Dan mulai berjalan ke arah kasir untuk di bayar.

"Total nya 7000 Won."

"Ah ini uang nya. Terimakasih."

Jimin membayar nya lalu ia duduk di salah satu bangku di sana. Dan mulai memakan Ramyeon nya.

Jimin meniup nya dengan telaten. Lalu menyeruput mie nya. Sesekali berdesah karena pedas menyerang.

Hingga suapan terakhir Jimin pun meminum air ramyeon tersebut. Dan membuang cup nya ke tong sampah di dekatnya.

Jimin mengambil air putih nya lalu meminumnya hingga kandas setengah. Dan melanjutkan langkah nya untuk pulang.

•♫•♬• 𝕒 𝕡𝕚𝕒𝕟𝕚𝕤𝕥'𝕤 𝕞𝕖𝕝𝕠𝕕𝕪 •♫•♬•

Sampai di apart ia melihat Hoseok yang Tenga terbaring di sofa. Jimin tidak berani mengusik nya.

Ia paham bahwa Hoseok mungkin saja lelah sehabis mengajar dance di studio nya.

"Eung , Jim? Kau sudah pulang? Mandi. Lalu istirahat. Kau sudah makan?"

Ujar Hoseok to the poin.

"Ah, iyya. Jimin sudah makan kok Kak. Kakak istirahat saja."

Jawab Jimin lalu mematikan alat bantu nya dan mulai pergi dari sana menuju kamar nya.

"Andai kau tau Jim. Bahwa Kakak mu sekarang tengah berbicara dengan Papah mu."

Ujar Hoseok sedih.

Jujur saja Hoseok kemarin bertemu Yoongi di sungai Han. Ia melihat Yoongi tengah duduk disana sambil menikmati sekaleng soda.

Ia ingat bahwa Yoongi berkata ia akan menemui Papah nya dan membicarakan masalah ini.

Ia juga ingat bahwa Yoongi terlalu gengsi untuk bertemu Jimin. Namun Hoseok membujuk Yoongi bertemu Jimin akhir pekan nanti.

Mau tak mau Yoongi meng iyyakan ajakan Hoseok. Terlalu lelah terjebak dalam sebuah masalah membuat dirinya juga menyibukkan diri di Entertainment untuk membuat lagu sampai lupa istirahat.

Hah. Lagi dan lagi Hoseok menghela nafas nya kala mengingat kejadian kemarin.

Hoseok pun berbaring di sana dan kembali menutup mata nya.

Jimin sendiri di kamar tengah menatap bingkai foto yang terdapat dirinya dan sang Kakak di sana.

Jimin merindukan Yoongi. Ia ingin tidur dengan Yoongi. Dan berjalan-jalan berdua dengan Yoongi.

Jimin berbaring di kasur nya sambil memeluk bingkai foto itu. Dan mulai memejamkan matanya.

Berharap semoga besok ia bertemu dengan Kakaknya. Jimin pun perlahan mulai memasuki alam mimpi nya.

Tidur. Jimin dan Hoseok pun tertidur dengan fikiran nya masing-masing. Semoga besok lebih baik.

•♫•♬• 𝕒 𝕡𝕚𝕒𝕟𝕚𝕤𝕥'𝕤 𝕞𝕖𝕝𝕠𝕕𝕪 •♫•♬•

A Pianist's MelodyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang