Melodi 15

257 29 1
                                    

Note: Book ini akan di peringkat karena saya sendiri sibuk di rl saya. Maaf jika typo. Happy reading !

•♫•♬• 𝕒 𝕡𝕚𝕒𝕟𝕚𝕤𝕥'𝕤 𝕞𝕖𝕝𝕠𝕕𝕪 •♫•♬•

Hari pun mulai sore. Jimin dan Hoseok sekarang berkumpul di ruang tengah.

Hoseok mengajak Jimim untuk menonton film. Jimin hanya mengangguk lalu ia mengikuti langkah Hoseok.

"Duduk Jim."

Ujat Hoseok. Jimin pun duduk di sebelah Hoseok sembari menonton film yang sudah terputar sejak tadi.

Hoseok menghela nafasnya. Mungkin sekarang saat nya ia berbicara pada Jimin.

"Jim"

"Iyya Kak?"

Tanya Jimin menoleh. Hoseok pun menghela nafas nya. Ia sudah membulatkan tekad nya.

"Jangan di potong. Dan dengarkan aku dengan baik. Jika tidak paham kau bisa bertanya."

Jimin pun mengangguk mantap.

"Lagu mu sudah jadi. Kemarin aku menemui Kak Yoongi di sungai Han. Ia terlihat sangat stress dengan fikiran nya. Aku membujuk nya untuk menemui Papah. Dan sekarang mungkin dia sedang di rumah Papah mu. Biar ku ceritakan sedikit-

Hoseok mengambil nafas banyak - banyak. Dan mulai kembali berbicara.

-Tn. Min adalah orang baik. Dia tidak menelantarkan kalian. Jujur saja aku tidak tau alur nya. Namun Tn. Min selalu bertemu dengan ayah nya Kak Seokjin. Juga Jungkook. Hanya untuk sekedar bertanya apakah kalian berdua sudah di temukan atau belum? Mungkin kau selalu bertanya tentang ayah ku ? Bukan kedua orang tuamu yang meninggalkan kalian berdua di panti. Tapi Ibu ku sendiri. Dia mencintai Tn. Min namun Tn. Min tidak. Hingga perjodohan antara Ibu ku dan Ayah ku terjadi. Namun Ibu ku menjadi gila saat kalian berdua lahir. Hingga dia membawa kalian ke panti. Dan membunuh Ibu kalian serta Ayah ku sendiri.-

Hoseok menarik nafas nya. Lalu ia menatap ke arah Jimin dengan pandangan berkaca.

-Aku tau aku salah. Aku benar-benar minta maaf. Aku sudah menceritakan ini pada Kak Yoongi. Kak Yoongi sudah memaafkan ku. Tapi aku tidak yakin dengan mu Jim."

Hoseok pun menangis tanpa isakan. Jimin yang melihat pun merasa iba padanya. Jimin membawa Hoseok kedalam dekapan nya.

Di elus nya punggung Hoseok dengan lembut. Serta mengisikan kalimat penenang.

Ternyata bukan dirinya saja yang terluka dengan Kak Yoongi. Ternyata Hoseok juga.

"Aku memaafkan mu. Itu semua takdir."

Ujar Jimin sembari melepas pelukan mereka. Hoseok pun tersenyum lalu ia mengelus surai Jimin.

"Baik. Sekarang gimana kalau kita ke Kak Yoongi?"

Ujar Jimin membuat Hoseok menggeleng ribut.

"Aku ada rencana"

"Apa?"

"Nanti di studio ku kau akan membawakan lagu untuk Kak Yoongi. Sebagai tanda perdamaian kalian. Aku sudah menyiapkan nya dari minggu lalu. Aku berserta anak dream bukan latihan. Melainkan menyiapkan ini semua. Taehyung dan Jungkook mereka akan menemui Tn. Min dan Kak Yoongi berkata bahwa kau di culik. Lalu Kak Seokjin, dan kau akan bersiap di sini. Namjoon akan menjadi pengatur musik. Bagaimana?"

Jimin terlihat berfikir. Lalu ia pun mengangguk setuju.

"Deal."

"Okay. Sekarang kau mandi. Dan bersiap untuk makan malam."

"Baik Kak! Kakak juga jangan lupa."

"Iyya Jim!"

Hoseok pun menghela nafas nya lega. Ia sudah bisa melepas beban nya.

Bertanya Hoseok tahu dari mana pasal Ibu nya? Jawabannya saat ka bertemu dengan Tn. Min kemarin lusa Tn. Min mengajak nya ke rumah nya.

Tn. Min menceritakan nya. Membuat Hoseok merasa bersalah dan meminta maaf kepada Tn. Min itu pula menjadi alasan untuk bertemu Yoongi.

Hoseok pun pergi ke kamar nya. Mandi dan bersiap untuk makan malam dengan Jimin.

•♫•♬• 𝕒 𝕡𝕚𝕒𝕟𝕚𝕤𝕥'𝕤 𝕞𝕖𝕝𝕠𝕕𝕪 •♫•♬•

A Pianist's MelodyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang