Melodi 7

280 39 0
                                    

Jimin tengah terbaring di lantai bersama Hoseok. Ia kelelahan selepas menari bareng Hoseok.

"Huft! Aku tak pernah menari lagi sejak 2 tahun yang lalu.."

Jimin membuka suara. Hoseok yang mendengar pun menoleh ke arah Jimin lalu ia tersenyum dan mengusak rambut Jimin.

"Keren sekali! Aku kira hanya aku seorang penari lelaki di Korea Selatan ini."

Timpal Hoseok sambil tertawa renyah. Jimin yang mendengar tawa Hoseok pun ikut tertawa.

Ceklek~

Saat Hoseok dan Jimin asik tertawa suara pintu ruang latihan terbuka menampil sosok pria tinggi, dengan wajah 4D dan senyum Kotak yang terpatri di wajah nya.

"Taehyung!"

Hoseok berceletuk senang. Sedangkan Jimin hanya memandang Taehyung dengan tatapan yang sulit di artikan.

"Jimin! Kenalkan ini Taehyung lebih di kenal dengan sebuah V. Nama dia terlalu susah di ingat jadi dia memutuskan menggunakan satu huruf untuk namanya."

Ujar Hoseok sambil menarik Jimin agar ia jantung dari duduk nya.

"Tae?! Aku tidak percaya kau mengenal Kak Hoseok!!"

Ujar Jimin antusias.

"Jim? Wah! Kau dekat dengan Kak Hoseok ternyata!!!"

Balas Taehyung denga semangat. Hingga mereka tak sadar bahwa Hoseok sedang memperhatikan mereka.

"Ekhem! Aku rasa aku akan pergi ke taman bunga bertemu lebah"

Ujar Hoseok menyadar kan mereka berdua. Lalu Taehyung dan Jimin pun melihat Hoseok dan mereka saling melihat satu sama lain hingga akhirnya mereka tertawa.

"YAK!!! KALIAN SUNGGUH MENYEBALKAN!"

Hoseok akhirnya merajuk dan Jimin serta Taehyung semakin tertawa. Tapi disisi lain Hoseok senang melihat tawa mereka.

"Sudah hahahaha aku tak kuat... Ayo kita pulang..."

Jimin akhirnya mengakhiri drama yang berlangsung selama beberapa menit tadi.

Mereka berdua yang mendengar pun mengangguk. Lalu mereka pun keluar dari ruang tari tersebut dan pulang menuju rumah masing-masing.

•♫•♬• 𝕒 𝕡𝕚𝕒𝕟𝕚𝕤𝕥'𝕤 𝕞𝕖𝕝𝕠𝕕𝕪 •♫•♬•

"Terimakasih banyak Tn. Min telah menerima adik saya bekerja disini. Kalau begitu saya permisi sekali lagi terimakasih banya.."

Yoongi pun berdiri lalu membungkuk penuh kepada seorang pria paruh baya.

Begitu juga pria yang usia nya sudah begitu tua yang diyakini Tn. Min ikut membungkuk.

Yoongi pun berjalan keluar restoran dan memutuskan untuk pulang ke apartemen milik Hoseok.

•♫•♬• 𝕒 𝕡𝕚𝕒𝕟𝕚𝕤𝕥'𝕤 𝕞𝕖𝕝𝕠𝕕𝕪 •♫•♬•

Jimin dan Hoseok sudah sampai di apartemen mereka pun langsung merebahkan tubuh mereka di karpet dekat sofa.

"Huft~~ sungguh melelahkan namu sangat seru!!! Aku suka sekali tempat latihan mu Kak.."

Jimin memecah keheningan dengan suara yang begitu semangat. Di sertai senyum yang terpatri di bibir nya.

Hosoek pun tersenyum lalu ia berdiri melangkah ke arah dapur untuk membawa air minum.

"Kakak pulang!!!"

Lelaki yang baru saja pulang Yoongi memasuki Apartemen Hoseok dengan senyum yang berkembang di wajah nya.

"KAKAK! KAU KESURUPAN SETAN MANA?!"

Jimin yang melihat Yoongi tersenyum berteriak takut dan naik ke atas sofa.

Hoseok dari arah dapur yang mendengar itu pun langsung menghampiri Jimin yang berteriak.

"ASTAGA! JANGAN TERSENYUM ANEH KAK!"

Pun Hoseok yang kaget melihat Yoongi tersenyum sendiri.

"Apa tidak boleh aku tersenyum?"

Tanya Yoongi dengan muka memelas. Jimin dan Hoseok yang melihat hanya saling menatap satu sama lain.

"Tidak bukan begitu... Tapi kau sungguh benar-benar aneh Kak"

Jimin pun langsung turun dari sofa. Dan menghampiri Yoongi dengan perlahan dan rasa takut.

"Ada apa sih kak?!! Aneh banget deh! Jimin kan jadi takut... Liat Kak Hoseok yang udah merah mukanya."

Jimin bertanya ke pada Yoongi di sertai mengejek Hoseok di akhir.

Hoseok yang sadar akan ejekan Jimi langsung menggetok nya menggunakan remot TV yang ada disana.

"Sembarangan saja! Aku tidak merah! Kau saja yang membuat ku panik. Lagi pula Kak Yoongi senyum nya terlalu manis."

Ujar Hoseok.

"Kau belok Seok?!"

Tanya Yoongi kaget. Jimin yang mendengar langsung menatap intens Hoseok.

"Tentu tidak bodoh! Aku hanya baru tau saja!"

Elak Hoseok. Jujur Hoseok memang kaget karena melihat senyum seorang Pria sangat Manis melebihi seorang Wanita.

"Cih! Mata mu! Jim. Aku ada kabar bagus untuk mu"

Yoongi melirik sekilas sambil berdecih sebelum akhirnya melihat ke arah Jimin.

"Apa?"

Tanya Jimin singkat.

"Kau di terima kerja di restoran ternama untuk bermain Piano!"

Jawab Yoongi tersenyum riang. Jimin yang mendengar membulatkan mata nya. Ia pun tersenyum kegirangan dan memeluk Yoongi.

"UWAHH!!! TERIMAKASIH KAK!!!"

Ujar Jimin. Hoseok yang paham situasi pun ke dapur berniat membuat makanan untuk nanti malam.

•♫•♬• 𝕒 𝕡𝕚𝕒𝕟𝕚𝕤𝕥'𝕤 𝕞𝕖𝕝𝕠𝕕𝕪 •♫•♬•

Malam pun tiba mereka tengah duduk di meja makan. Hoseok memasak banyak hari ini.

"Enak sekali Kak! Aku akan menghabiskan semuanya!"

Jimin tiba-tiba berceletuk. Yoongi dan Hoseok yang mendengar mereka pun tertawa kecil melihat tingkah lucu Jimin.

"Hahaha lucu sekali mochi kesayangan Kakak satu ini!"

Ujar Hoseok sambil mencubit pipi gembul Jimin.

"Aaaaaa Kak Hosoek!!"

Jimin memberengut kesal lantaran saat ia sedang mengunyah makanan Hoseok mencubit nya.

Yoongi yang melihat hal itu hanya bisa menggelengkan kepala nya.

Dia teramat bersyukur bertemu dengan seorang Jung Hoseok. Sangat jarang sekali sekarang orang baik hati.

Banyak orang di luaran sana yang mencari orang baik. Tapi tetap saja banyak orang yang jahat bahkan memandang kita melalui kasta.

Ibaratkan kita adalah botol dan mereka tumbler. Kita yang di pandang remeh dan mereka di pandang takjub.

Hidup sekali. Bahkan jika kau kembali hidup tuhan ingin melihat kau menjadi yang lebih baik.

•♫•♬• 𝕒 𝕡𝕚𝕒𝕟𝕚𝕤𝕥'𝕤 𝕞𝕖𝕝𝕠𝕕𝕪 •♫•♬•

A Pianist's MelodyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang