Jimin kini tengah berjalan pulang ke apartemen Hoseok. Jalan? Ya. Karena dia sudah menunggu Yoongi dan Hoseok sangat lama untuk menjemput namun tak kunjung datang.
Jungkook? Bukankah mereka akan pulang bersama? Tidak. Jungkook tiba-tiba saja di jemput Papa nya. Katanya Papa Jungkook akan mempertemukan Jungkook dengan orang-orang penting.
Akhirnya ia berjalan kaki sendiri. Jimin terus memikirkan perkataan gurunya tadi. Ia sempat melamun di pertengahan lampu merah.
Untung saja ada orang yang baik hati menolong nya. Walau Jimin langsung pergi begitu saja si orang itu tetap tersenyum karena berhasil menyelamatkan nyawa orang lain.
Sesampainya di apartemen ia melihat ke sekeliling. Kosong tidak ada siapapun. Jimin beranggapan mungkin mereka masih sibuk.
"Kalau aku minta izin Kakak.. Apa Kakak bakal izinin?"
Gumam Jimin saat dirinya memasuki kamar mandi untuk membersihkan diri.
Tak mau terlalu lama berfikir Jimin pun fokus pada kegiatannya agar cepat selesai.
•♫•♬• 𝕒 𝕡𝕚𝕒𝕟𝕚𝕤𝕥'𝕤 𝕞𝕖𝕝𝕠𝕕𝕪 •♫•♬•
Disisi lain Hoseok tengah mencari keberadaan Jimin di sekolah. Ia terlambat menjemput Jimin karena tadi sedang membagi kelompok lomba dance.
"Astaga.. Jim.. Kau dimana??? Aku tak ingin di terkam oleh meong galak itu jika kau benar-benar menghilang."
Khawatir Hoseok. Hoseok pun akhirnya menyerah karena Jimin tidak ada di manapun. Akhirnya ia bertanya kepada salah satu siswa disana.
"Permisi. Apa kau melihat Jimin?"
Tanya Hoseok pada orang yang sedang berada di parkiran.
"Park Jimin siswa baru itu? Ya. Dia sudah pulang tadi. Dia menunggu mu terlalu lama."
Jawab siswa itu. Hoseok pun mengangguk lalu ia pun memutuskan untuk pulang.
•♫•♬• 𝕒 𝕡𝕚𝕒𝕟𝕚𝕤𝕥'𝕤 𝕞𝕖𝕝𝕠𝕕𝕪 •♫•♬•
Disisi lain Yoongi sudah kembali ke gedung agensi. Ia kembali membuat lagu untuk comeback nanti.
Ia menatap layar monitor didepan nya itu lamat-lamat. Jari nya yang lihai memainkan keyboard dan piano.
Kedua tangan nya tak berhenti bergerak. Sampai dimana dia berhenti. Ia melihat kembali lirik yang sudah ia buat.
Ia terus membaca nya. Dan berulang kali ia menggabungkan nya dengan nada. Berulang kali juga ia mendengarkan nya.
"Ok. Besok aku revisi kembali. Aku harus pulang."
Ujar Yoongi lalu merapihkan kertas dan ia mengambil barang yang memang harus di bawa pulang.
Di pertengahan jalan Yoongi fokus pada ponsel nya. Sampai ia tidak memperhatikan jalan.
Bruk~
Yoongi pun menatap orang yang bertabrakan dengan nya. Lantas ia langsung berdiri dan menelisik wajah seorang pria yang menabrak nya tadi.
"Tn. Min?"
Gumam Yoongi. Tn. Min yang di tabrak Yoongi tadi tersenyum.
"Yoongi? Ah ya. Saya minta maaf telah menabrak anda tadi."
Ujar Tn. Min sambil membungkuk.
"Ah tidak-tidak. Saya yang salah. Harusnya saya tidak melihat ponsel saat berjalan."
Timpal Yoongi sambil membungkuk. Tanpa di ketahui Tn. Min, Yoongi melihat selembar foto. Yoongi pun mengambil nya. Lalu ia melihatnya.
"Foto ini?"
KAMU SEDANG MEMBACA
A Pianist's Melody
General FictionLikak likuk seorang Pianis tuli. Kehidupan diantara Melodi-Melodi yang tercipta. Belajar cara memencet sebuah Tuts berwarna hitam dan putih. Mungkin orang akan berkata "Seorang Pianis tidak ada yang TULI" • • • • • • • • • • Min (Park) Jimin. Adik d...