5. MENGENAL LEBIH JAUH

2 1 0
                                    

HAII, lumahan lama gak up ya. Udah berapa hari sih, atau mungkin udah berapa minggu? Sorry ya, lagi bablas nonton😅. Maafin ya, yg penting udh up nih, hehe.

Note: Ada kata-kata kasar pada bab ini! Dimohon kedewasaannya untuk tidak mencontoh kata-kata tersebut. Terima kasih.

Happy reading✌

♪♪♪

—Cyber-Love—

5. MENGENAL LEBIH JAUH

Sady menjelaskan dengan perlahan rumus-rumus matematika kepada Elang. Anak itu dengan mudahnya memahami ketika Sady menjelaskan untuknya, mungkin rasa bahagianya menjadi semangat lebih saat belajar saat ini. Beberapa kali Elang mencatat hal-hal penting dari penjelasan Sady.

"Elang seneng banget deh hari ini," celetuknya.

"Karena ada Kak Sady?" tanya Sady memastikan. Ratu kodok mulai geer..

"Iya. Kakak baik banget mau ngajarin Elang."

"Kak Sady juga seneng banget bisa ngajarin Elang," ucap Sady tulus.

Elang menyelesaikan satu kalimat yang dicatatnya lalu kembali membuka suara.

"Makasih ya kak, udah mau jadi temen abang."

Sady menatap Elang heran. Setahunya, Eric tidak dihindari orang-orang. Bahkan boleh dibilang Eric punya banyak teman.

"Tapi kan-"

"Elang tahu, Kak Sady udah tahu masalah penyakit abang."

"Elang tahu dari mana?" tanya Sady.

"Sebelumnya Bang Erik gak pernah ngajak temennya ke rumah ini. Kecuali Kak Sady dan Kak Ara."

Ara? Siapa? Batin Sady.

Ingin sekali Sady bertanya, namun bibirnya jadi kelu saat mengingat dia hanya orang baru di kehidupan Eric.

"Dan orang yang Bang Eric ajak ke rumah ini adalah orang yang abang percaya, dan ... tahu tentang penyakitnya abang."

Kakak gak sengaja tahu Elang. Batin Sady.

"Makasih udah mau terima Bang Eric apa adanya, Kak. Semoga kakak jadi harapan baru Elang, yang bisa membantu menyembuhkan semua luka yang selama ini Abang tanggung."

Luka? Luka apa?

"Luka?"

Sorot mata Elang seketika jadi sendu, perlahan anak itu menunduk membuat Sady merasa tidak enak karena telah bertanya seperti itu.

"Dari kecil, Mami sama Papi selalu nuntut abang jadi nomor satu disekolahnya." Elang memulai ceritanya. "Tapi, abang gak sepintar yang Mami sama Papi harapkan. Sering banget abang dihukum, di iket terus disekap di gudang, gak dikasih makan, dipukulin, bahkan disetrum. Cuman karena nilainya gak sesuai sama yang Mami sama Papi pengen."

Sady membekap mulutnya, hampir tidak percaya dengan apa yang barusan dia dengar.

"Abang jadi penyendiri, pendiam, menjauh dari orang-orang. Sampai, suatu hari pas abang masih SMP, abang ketahuan mulai nyuri-nyuri barang temennya. Semua orang semakin jauhin abang, Mami sama Papi marah besar, sampai ... abang, abang hampir, hampir meninggal disiksa sama Mami sama Papi. Abang diusir, terus sejak itu, abang ikut tinggal sama Nenek sama Kakek. Kakek bawa abang ke psikiater, dan abang divonis mengidap Kleptomania. Sejak saat itu, abang rutin konsul, beberapa bulan abang berhenti nyuri lagi, tapi setelah ... Ya setelah kejadian itu, abang balik lagi."

Cyber Love [REPOST]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang