8. MATA-MATA

3 1 0
                                    

Jumpa lagi lama banget ya g up y ampun.

Happy Reading!

♪♪♪

-Cyber-Love-

8. MATA-MATA

Saat ini, Sady tengah gusar seraya mengulirkan layar gawai yang dia genggam sambil rebahan.

Kedua bola mata Sady menatap sedih ke arah direct massage nya untuk Vero yang tidak kunjung Vero baca apalagi dibalas. Padahal Sady gencar sekali mengirimkan pesan-pesan itu, sudah tak terhitung berapa kata yang dia kirimkan.

Hampir setiap hari pesan-pesan berbagai rupa dikirimkan Sady untuk Vero namun tak kunjung berbuah hasil baik. Jujur saja di hati yang terdalam, Sady merasa bersalah karena sudah 'selingkuh' dari Ophiuchus yang entah siapa dan dimana.

Sekali lagi, Sady dipermainkan oleh perasaannya. Di satu sisi dia menyukai Ophiuchus, disisi lain dia amat kagum dan nyaman pada Vero.

Beralih dari mode direct massage, Sady kini menyibukkan diri melihat instastory milik Vero, sedikit tapi cukup membuat Sady senyum-senyum sendiri.

Slide pertama hanyalah quote dan pemandangan. Slide selanjutnya adalah poster pemberitahuan adanya acara bincang-bincang di sebuah toko buku, tentu saja tamunya Shavero Antlanta Samudera. Diunggah 3 menit yang lalu.

Sesegera mungkin Sady mendaftarkan diri. Jari-jari Sady dengan lincah mengisi formulir agar mendapat tempat duduk terbaik. Yah, paling depan agar dapat melihat Vero dengan sangat puas.

Hah, begitu melihat posisi yang dia dapat, Sady sedikit kecewa, baris kedua, ternyata ada orang-orang yang lebih gerak cepat darinya. Saingannya ternyata banyak juga.

Tapi ya sudahlah, daripada tidak mendapat kursi sama sekali, itu jauh lebih menyakitkan.

Kini, Sady bernapas lega, puas sekali rasanya, di sekolah bisa melihat Vero, sorenya juga bisa. Huh, setidaknya Sady tidak terlalu rugi.

Sady merebahkan tubuhnya sembari memeluk gawai yang menampilkan foto Vero.

"Kak Vero, see you tomorrow!"

-♪♪♪-

"Pagi bunda, ayah..." sapa Sady pada dua orang yang amat dia cintai.

"Pagi nak, sarapan dulu sini." Bunda memanggil hangat anaknya.

Mereka Keluarga kecil yang terlihat sangat bahagia, sempurna tanpa celah, sederhana tapi begitu hangat. Tidak sampai orang tahu semua latar belakangnya, terutama cerita hidup Sady yang selengkapnya.

"Sekolah nanti diantar ayah ya," ucap ayah dijawab anggukkan oleh Sady.

"Yah, bun, boleh ya, nanti setelah pulang sekolah Sady ke toko buku di jalan Anggrek itu lho, mau ada acara, pembicara nya penulis favorit Sady, boleh ya, ya." Sady mengeluarkan puppy eyes nya agar kedua orang tuanya luluh.

"Hm gimana ya ..."

"Boleh ya bun," pinta Sady, kedua tangannya menangkup penuh harap.

"Gimana, Yah?" tanya bunda.

"Boleh tapi jaga diri, pulang jangan kemaleman, nanti antar jemput nya sama ayah."

Mendengar kabar baik itu, Sady rasanya ingin jingkrak-jingkrak sekarang. Untung saja bunda menahannya.

"Makasih ayah, bunda, Sady sayang banget ayah bunda."

"Tapi harus menjaga kepercayaan yang sudah ayah sama bunda kasih ya nak!"

Cyber Love [REPOST]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang