11. SHIP I LOVE

1 0 0
                                    

Halo gimana puasanya hari ini untuk yang menjalankan?

Semoga lancar.

Happy Reading!

♪♪♪

—Cyber-Love—

11. SHIP I LOVE

Kiranya baru saja anggota klub mading itu menempelkan sebuah brosur bahkan lemnya pun belum kering sempurna. Tapi, sudah banyak siswa-siswi yang memadati dan berebut membacanya.

Sebagai rangkaian HUT SMA Serka siang ini akan diadakan lomba kecil-kecilan. Lomba yang mengharuskan pesertanya berpasangan ini membuat para jomblo bingung mengajak siapa. Lain pula yang sudah enggan duluan begitu persyaratan berpasangan cowok cewek. Lomba sederhana yaitu lomba membawa bola yang dijepit dipipi satu pasang peserta. Tidak lupa juga keduanya harus berlari didalam satu sarung.

Dengan cepat informasi itu menyebar. Bahkan saat jam pelajaran sebagian dari mereka membahas siapa yang akan diajak ke perlombaan tersebut. Tentu saja banyak yang ingin mengajak Vero dan Leo. Dan tidak lupa juga ketua OSIS serta anggota geng X-TRA.

“Nin, lo nanti mau ikut lomba itu?” tanya Sady.

“Gaada yang gue ajakin, gaada yang ngajakin gue juga.”

“Sama.”

“Andai Nana ada disini pasti dia gercep ngajakin gue ikut.” Halu Hanin yang masih saja mengharapkan Na Jaemin.

Ditempat lain siswa itu lari lebih awal dari jam pelajaran alias bolos karena mendapat kabar tidak sedap. Dirinya memilih diam dihalaman belakang sekolah dan menyendiri. Berharap ada ilham dari langit untuknya.

“Woi, woi, woi!” Sisy datang sembari berlarian ke dalam kelas. Napasnya memburu, terlihat jelas dari dadanya yang kembang kempis. Perhatikan orang-orang didalam kelas teralihkan padanya.

“Kenapa, Si?” tanya Ulya mulai penasaran.

“I—itu …” Sisy mencoba mengucapkan kalimatnya tapi penat akibat berlari tadi belum kunjung hilang.

“Ada apa si?” Angga kembali bertanya, waktunya sudah cukup termakan. Awas saja kalau kabar yang Sisy bawa tidak penting.

“Itu, Kak Vero … Kak Vero ikut lomba bareng sama Tulip sekolah.” Akhirnya berita hangat itu berhasil Sisy sampaikan.

Hati penggemar Vero mana yang tidak potek mendengar hal itu. Apa ini? Sebuah mimpi buruk? Masing-masing dari mereka mencoba menyadarkan diri berharap ini hanya sebuah mimpi belaka.

“Nin … Nin …” Sady berucap gemetar, pandangannya kosong seolah tidak ada semangat hidup. RIP untuk hatimu, Sad.

“Sad, Sady, Senja, Senja Adyla!” Hanin mencoba menyadarkan sahabatnya itu tapi tidak berhasil. Sady seperti anak ayam terpisah dari induknya.

Plak.

Tamparan kecil mendarat dipipi Sady. Sang pemilik pipi teraduh, sedangkan si penampar bernapas lega.

Sady mengusap pipinya yang agak sedikit memerah. Sudah sakit hati ditambah lagi sakit pipi.

“Nin, mimpi buruk gue jadi nyata, hiks,” rengek Sady. Ia menenggelamkan wajahnya disela tangan.

Sial, kenapa Kak Vero bersama Gwen. Argh tapi mereka pasangan yang cocok, satu cantik satu lagi tampan. Tapi bukankah Gwen waktu itu pergi kencan dengan Rasi? Lalu kenapa sekarang dekat dengan Kak Vero? Sungguh Sady tidak terima tidak akan terima.

Cyber Love [REPOST]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang