Chapter 3-1

40 8 0
                                    



" sebentar lagi istriku akan datang bersama dengan putrimu, tuan oh"

Baekhyun tersenyum usai menelpon yuri. ia menoleh ke arah tamunya yang masih terlihat tegang bak Hulk yang terserang konstipasi. jujur saja, baekhyun sedikit kahwatir tangan kekar sehun akan meremukkan gelas kristal yang bahkan masih harus dicicil tiga kali lagi. jika itu terjadi, dipastikan baekhyun akan mendapatkan ciuman dari pantat panci yang dilemparkan yuri.

Setelah hampir satu jam ia membolak-balik yellow pages, akhirnya sehun berhasil mendapatkan alamat keluarga byun. semula ia datang dengan emosi yang memenuhi puncak kepala. ia bahkan sudah menyiapkan deretan kata untuk meluapkan emosinya. Tapi ternyata pria coret --cantik--coret inilah yang membukakan pintu untuknya.

"Hn." sehun mempertahankan sikap (sok) cool-nya. padahal matanya berkali-kali melirik ke arah pria byun berwajah imut. yah, lirik-lirik sedikit bolehlah. mumpung kai tidak ada di dekatnya.

" Haechan sering bercerita tentang putrimu. aku juga jadi penasaran ingin melihatnya." ujar baekhyun.

Dan aku juga penasaran, apa kau punya waktu menemaniku minum kopi malam ini.  Sehun mencoba menepis pikiran gilanya. sadarlah sehun, pria imut nan ukeish yang terlihat rapeable itu adalah ayah dari teman putrimu.

Demi kolor bermotif vivi favoritnya, kenapa ayah haechan harus memiliki kualifikasi sebagai seorang uke sejati?

" Tuan Sehun?" tanya baekhyun terheran-heran melihat sehun menggeleng-gelengkan kepala. Ugh, semoga bungsu oh satu ini tidak berpikir dirinya sedang berada di dancing floor sebuah nite club

"Ya?" Manis, Sehun menambahkan kata terakhir itu dalam hati.

" Aku harus menyiapkan makan siang untuk keluargaku.  tuan oh tidak keberatan kan kalau kutinggalkan?" tanya baekhyun

Dia juga bisa memasak, benar-benar uke idaman.

" Mau kubantu? " Tawar sehun.

" Wah, tuan oh juga suka memasak ya? " Komentar baekhyun.

"Sudah tugas seorang suami membantu istrinya" Balas sehun menebar senyum sejuta watt-nya.

"Haa? " Baekhyun membulatkan mata nya.

"Maksudku, aku sering membantu istriku menyiapkan makanan untuk keluarga kami, " Ralat sehun.

" Ohh.. " Baekhyun mengangguk-anggukkan kepala pertanda mengerti. Ia meraih celemek berwarna merah bata. Baekhyun bercelemek sama manisnya dengan kau ber-lingerie bunga-bunha.

Kai. Uke-nya. Istri tercintanya

Ugh. Tiba-tiba sehun merasa bersalah. Bisa-bisanya ia memanfaatkan peluang bersama baekhyun, sementara di jari manisnya tersemat cincin pernikahan mereka. Sehun... Sehun.... Cobalah menjaga komitmen meski di depanmu ada uke yang menggoda.

Lagi pula kedatangannya di sini adalah untuk menjemput somi, bukan untuk menggoda ayahnya haechan. Lebih baik ia membantu baekhyun menyiapkan makan siang sembari menunggu istri baekhyun datang bersama somi. Lebih baik lagi kalau ia bisa mendapatkan nomor ponsel si kepala keluarga byun ini.

Demi apa, sehun. Hentikan pikiran sesatmu!!.

" Tuan oh, kau sering memasak apa? " Tanya baekhyun sembari mengupas kentang.

"Masak air. "

Seandainya ada kamera, ekspresi bengong baekhyun takan mungkin dilewatkan begitu saja.

Gara Gara HaechanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang