Chapter 4

33 7 2
                                    

Warning : typo, shonen-ai and AU
.
.
.
.
.
.

" Selamat pagi~"

Seorang gadis kecil berusia sepuluh tahun tiba di halaman rumah keluarga byun. Senyuman manis dan rona kemerahan di pipi tak lepas dari raut wajahnya. Di belakangnya ada sosok 'Oh' dewasa yang tampil formal dengan setelan Armani-nya. Baekhyun yang pertama kali menyadari kehadiran mereka. Masih mengenakan kaos oblong dan kain sarung, ia meninggalkan kopi dan pisang goreng di meja.

"Pagi Somi" Ia tersenyum membalas sapaan Somi, kemudian beralih menyapa sehun, " Selamat pagi tuan Oh. "

"Pagi, baekhyunn ~~"

Detik itu juga baekhyun merasa seperti tersengat listrik. Semenjak mengetahui orientasi seksual sehun bertahun-tahun lamanya, ia menetapkan jarak lima meter sebagai jarak minimal yang aman dari jangkauan pria ini. Apalagi dengan seduksi yang diam-diam-tapi-menerkan yang dipilih sehun sebagai taktik. Tidak, trima kasih. Baekhyun masih jauh lebih menyukai wanita cantik.

Dan obrolan mereka pagi ini mungkin hanya akan berisi sapaan selamat pagi saja andaikata yuri tidak ikut berpartisipasi. Ibu-ibu fujoshi satu ini jelas tidak mau melewatkan hints berharga, bahkan jika hints itu melibatkan suaminya sendiri. Baginya, pagi-pagi mendapatkan fanservice itu sungguh sesuatu sekali.

" Somi... Kebetulan sekali harchan belum berangkat, " Ucap yuri gembira

"Justru karena itu, yuri. Aku ingin mengajak haechan berangkat bersama. Dan...., " Sehun mengambil jeda sesaat "sepulang sekolah nanti, aku juga ingin menitipkan somi pada kalian. 'Istriku' sedang mengikuti dinas di luar kota. Aku sendiri akan menghadiri persidangan salah satu klien ku. Mungkin akan sampai sore. Jadi.... "

"Kami mengerti. Tuan Oh dan tuan Kim memang sibuk" Potong baekhyun. Lagi pula kau sudah sering mengatakan alasan yang sama berkali-kali, " Lagi pula kami senang jika Somi di sini. Iya kan, yuri?

"Tentu saja. Somi adalah anak perempuan yang manis yang tidak pernah kumiliki" Sambar yuri dengan cepat.

" Terimakasih. Bibi juga sangat baik" Lagi-lagi rona kemerahan tipis muncul di permukaan pipinya.

"Ayo brangkat. " Suara sedatar telenan itu sudah jelas milik putra tinggal keluarga byun. Orbita berhias bola mata hitamnya melirik ke arah Somi. Gadis cilik itu menyetujuinya. Bertahun-tahun mengenal kepribadian haechan, ia tak lagi menganggapnya sebagai spesies beruang paling menyeramkan sedunia.

" Hati-hati di jalan, yaa" Yuri melambaikan tangan kearah mereka. Hanya Somi yang membalas lambaian tangannya. Yah, yuri sudah tau putranya terlalu gengsi untuk mengangkat tangannya tinggi-tinggi meski sudah memakai deodoran paling ampuh di dunia.

Apa yang terjadi pagi ini memang bukan pertama kali terjadi  sehun atau Kai akan datang ke kediaman keluarga byun untuk menitipkan putri yang mereka cintai. Sebagai orang tua yang baik, mereka tidak ingin Somi mengalami hal-hal buruk seperti penculikan anak-anak yang marak terjadi. Lagipula dalam keluarga byun ada yuri yang bisa memahami abnormalitas keluarga mereka sekaligus mendidik Somi dalam perjalanannya menjadi seorang remaja putri.

"Paman, jam berapa paman akan menjemput Somi? " Tanya haechan saat mereka bertiga sudah berada dalam mobil.

"Kau tidak senang Somi ada di rumahmu? " Sehun balik bertanya.

Gara Gara HaechanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang