🖋 06

4.4K 437 4
                                    

~ HUSBAND ~
[ jichen Ver ]

.
.
.

Chenle sedang tidak tertarik untuk mengobrol, ia beranjak ke sisi lain tempat tidur dan berbaring membelakangi jisung. Seharian ini dirinya sudah benar-benar kecewa karena tidak bertemu jeno. Jeno menghilang entah kemana, meninggalkan Café-nya yang sudah berpindah tangan, rumahnya juga sudah di jual. Chenle benar-benar kehilangan jeno untuk selamanya.

"Kau tidak menjawab pertanyaanku?" jisung bersuara lagi, ia menaikkan kedua kakinya keatas tempat tidur dan duduk memandangi chenle yang membelakanginya.

Desah nafas chenle terdengar samar. "Maaf, suasana hatiku hari ini sedang buruk."

"Buruk kenapa? Karena tidak berhasil menemukan pria itu? Aku sudah bilang padamu, kan? Aku tidak suka kalau kau dekat dengan pria manapun."

"Aku juga sudah bilang kalau suasana hatiku sedang buruk dan tidak ingin bertengkar saat ini. Tolonglah biarkan aku istirahat, kau satu-satunya orang yang tahu masalahku dan ku harap kau bisa mengerti."

Jisung membalik tubuh chenle dengan paksa sehingga pria itu sudah menatapnya.

"Aku juga sedang berusaha mengerti, tapi sulit untuk yang satu ini. Kau masih mengharapkannya? Kau yang meninggalkannya, chenle. Kau yang meninggalkan jeno dan memilih menikah denganku, aku tidak suka kau melupakan siapa dirimu sekarang!"

"Aku minta maaf, benar-benar minta maaf! Aku tidak bermaksud apa-apa. Hanya ingin memastikan dan sama sekali tidak bermaksud untuk membuatmu marah!" chenle mengalah.

Ia sangat tidak suka bertengkar. Apapun alasannya, bertengkar akan menjadi pilihan terakhir atau bahkan tidak akan pernah jadi pilihan dalam hidupnya. Matanya memandang jisung dan menemukan keseriusan disana.

Jisung kelihatannya benar-benar cemburu. Chenle berusaha untuk duduk sehingga dirinya berhadapan dengan jisung sekarang. Pria itu adalah suaminya, lalu mengapa dirinya tidak bisa menempatkan diri sebagai istri?

"Aku hanya ingin tau apa yang terjadi sebenarnya. Aku berjanji tidak akan melakukannya lagi."

Amarah jisung mulai mereda mendengar ucapan yang terakhir.

Ia menghela nafas dengan lebih ringan dan nyaman. Sebisa mungkin ia memeluk chenle erat-erat dan tidak memberikan celah untuk chenle melepaskan diri.

"Aku tidak suka ada jeno lagi di antara kita. Aku tidak pernah suka karena itu selalu membuat kita bertengkar seperti ini, kau harus ingat satu hal, zhong chenle sudah menikah dengan park jisung, karena itu tidak boleh ada orang lain dalam pernikahan ini."

"Kau sangat mudah emosi."

"Karena setiap kali kau mengingat jeno, kau selalu menyakitiku." chenle mendorong dada jisung sehingga tubuh mereka memiliki celah.

Jisung mengabulkan permintaan verbal chenle untuk melepaskan pelukannya. Jadi selama ini ia selalu menyakiti jisung? Satu bulan pernikahan dan tersakiti? Chenle memejamkan matanya dan masih bertanya-tanya apa yang sedang terjadi.

"Kenapa aku melakukan itu?" jisung memandangnya lama lalu angkat bahu.

"Karena aku satu-satunya orang yang berharap pada pernikahan ini. Sedangkan kau tidak, menikah denganku hanya untuk pelarian. Karena itu meskipun kita sudah menikah, kau selalu menganggapku seperti orang asing."

𝐇𝐔𝐒𝐁𝐀𝐍𝐃 [Jichen/Chenji Ver] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang