🖋 08

3.7K 403 12
                                    

.
.
.

"Kenapa lama sekali?" Tanya renjun, matanya masih tidak berpaling dari katalognya.

"Aku terjebak para penggosip di kantin. Mereka membicarakan suamiku dengan santainya, mengatakan akan menggodanya tanpa rasa bersalah."

"Kau kesal? Cemburu?"

"Ini bukan pertama kalinya. Mereka selalu melakukan itu semenjak suamimu memimpin Paradise Group menggantikan Tuan jaehyun. Suamimu sangat di gemari para wanita lajang di kantor ini. Jadi kau harusnya merasa beruntung. Dan berhentilah merahasiakan pernikahan kalian."

"Ya, harusnya begitu. Aku yang terpilih."

"Benar. Seperti film laga yang sering ku tonton, kau lah yang terpilih untuk memelihara mutiara kehidupan yang akan membantu nyawa banyak orang!" chenle tertawa mendengar ucapan renjun tentang film laga.

Sejenak chenle teringat keberadaan jisung , dia belum kembali ke kantor juga. Padahal renjun ada disini. Renjun sekretarisnya, kan? Chenle bahkan tidak tahu tentang renjun yang ternyata adalah sekretaris suaminya.

Chenle menarik piring ramen dan merampas garpunya dari renjun kemudian memakan semuanya dengan lahap. Chenle sukses membuat renjun terperangah.

"chenle, bukankah kau sedang diet sehat? Kau ingin segera punya anak kan? Kenapa terlalu banyak makan makanan berbahaya seperti ini?" renjun kembali merampas garpunya. Chenle mengusap bibirnya yang berminyak dan termenung sekali lagi.

Dia sedang diet sehat? Dia memang sedang diet untuk pernikahannya, tapi apakah masih perlu? Bukankah dia sudah menikah? Dia sudah menjadi istri seorang pria bernama Park Jisung, pria itu bahkan memerintahkannya untuk membeli piyama dan gaun tidur. Chenle. mendesah, ia akan bolos kerja hari ini untuk membelinya.






.
.
.

Husband

.
.
.








Kali ini chenle bangun lebih dulu dan masih mengenakan piyama baru yang dibelinya dengan kartu kredit suaminya. Ia tidak bangun dalam keadaan tanpa busana seperti biasa. Mulai sekarang, chenle harus belajar untuk menghabiskan uang suaminya dan itu berhasil membuatnya tersenyum geli.

Chenle sudah memulainya dengan membeli banyak piyama dan gaun tidur. Semalam sebenarnya chenle sudah menunggu jisung pulang. Ingin memulai kehidupan barunya dengan memperlihatkan beberapa piyama dan gaun tidur yang dibelinya.

Sayangnya ucapan jisung tentang 'sampai jumpa besok pagi' itu benar-benar terjadi. Jisung bahkan tidak pulang sampai tengah malam hingga akhirnya chenle lelah menunggu dan tidur lebih dulu.

Entah jam berapa jisung pulang semalam, yang jelas hari ini dia tidak akan kesiangan ke kantor karena ini adalah hari sabtu. Paradise Group tidak dibuka saat weekend kecuali percetakannya.

Chenle mmemandangi jisung yang menggeliat, ia sudah antusias bila jisung segera terbangun, tapi nyatanya dia hanya merubah posisi dan kembali terlelap dengan tenang. Sepertinya harus dibangunkan, chenle mencari ide bagaimana ia bisa membangunkan jisung dengan cara yang sopan.

Bagaimana bila menciumnya dan mengatakan 'Selamat pagi sayang?" Tidak! Chenle tidak akan melakukan hal konyol seperti itu. Tapi mengguncang tubuh jisung dan memintanya bangun juga bukan hal yang berani dilakukannya.

Pada akhirnya chenle hanya memilih untuk mengamati jisung sambil menunggunya terbangun. Jisung adalah seorang pria berkulit putih dan halus. Chenle menemukan beberapa noda seperti bekas jerawat di wajahnya, mungkin karena kebiasaannya tidak suka mengkonsumsi sayuran? Entahlah, chenle tidak tahu.

𝐇𝐔𝐒𝐁𝐀𝐍𝐃 [Jichen/Chenji Ver] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang